Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Prognosis Ketoasidosis Diabetik karyanti 2018-06-13T14:36:18+07:00 2018-06-13T14:36:18+07:00
Ketoasidosis Diabetik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Prognosis Ketoasidosis Diabetik

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Komplikasi berbahaya dari ketoasidosis diabetik adalah edema serebral yang bila tidak ditangani akan mengakibatkan prognosis memburuk bahkan dapat berakhir dengan kematian.

Komplikasi

Komplikasi ketoasidosis diabetik adalah edema serebral. Edema ini dapat terjadi secara subklinis dan mendadak, biasanya antara 6 dan 12 jam setelah dimulainya terapi cairan. Tanda-tanda klinis awal berupa sakit kepala, letargik, kesadaran menurun, inkontinensia urin, suhu tubuh tidak stabil. Pada kondisi lanjut, pasien akan mengalami bradikardia, peningkatan tekanan darah, dan gangguan respirasi, yang dapat berakhir dengan kematian.[18,19]

Prognosis

Keterlambatan penanganan ketoasidosis diabetikum akan meningkatkan risiko kematian. Oleh karena itu, diagnosis dini dan penanganan yang cepat dan tepat dalam waktu 6 jam pertama sangat penting untuk menurunkan risiko kematian ini. penderita dengan DKA meningkatkan risiko kematian.

Angka kematian DKA adalah sekitar 0,2%-2%, nilai tertinggi pada negara berkembang. Pasien yang datang dengan koma pada saat diagnosis, hipotermia, dan oliguria prognosisnya buruk. Di sisi lain, pasien yang ditangani dengan cepat dan tepat akan memiliki prognosis yang baik tanpa terjadi sekuela, khususnya pada pasien muda tanpa infeksi.

Terjadinya komplikasi edema serebral akan meningkatan morbiditas dan mortalitas, terutama bila tidak tertangani dengan cepat dan benar. Prognosis juga akan memburuk pada orang lanjut usia dengan komorbid seperti infark miokard, sepsis, atau pneumonia, serta tidak tersedianya ICU.[20-22]

Referensi

18. Brown, T.B., Cerebral oedema in childhood diabetic ketoacidosis: is treatment a factor? Emerg Med J, 2004. 21(2): p. 141-4.


19. Dunger, D.B., et al., European Society for Paediatric Endocrinology/Lawson Wilkins Pediatric Endocrine Society consensus statement on diabetic ketoacidosis in children and adolescents. Pediatrics, 2004. 113(2): p. e133-40.


20. Suwarto, S., et al., Predictors of five days mortality in diabetic ketoacidosis patients: a prospective cohort study. Acta Med Indones, 2014. 46(1): p. 18-23.


21. Dahlquist, G. and B. Kallen, Mortality in childhood-onset type 1 diabetes: a population-based study. Diabetes Care, 2005. 28(10): p. 2384-7.


22. Patterson, C.C., et al., Early mortality in EURODIAB population-based cohorts of type 1 diabetes diagnosed in childhood since 1989. Diabetologia, 2007. 50(12): p. 2439-42.

Penatalaksanaan Ketoasidosis Dia...
Edukasi Dan Promosi Kesehatan Ke...

Artikel Terkait

  • Tips Untuk Menenangkan Pasien Gaduh Gelisah
    Tips Untuk Menenangkan Pasien Gaduh Gelisah
  • Kajian Bioetik dan Medikolegal dari “Do Not Resuscitate”
    Kajian Bioetik dan Medikolegal dari “Do Not Resuscitate”
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Sistem Skoring vs Penilaian Klinis dalam Penegakan Diagnosis Appendicitis
    Sistem Skoring vs Penilaian Klinis dalam Penegakan Diagnosis Appendicitis
  • Penggunaan Emergency Severity Index untuk Triase di IGD
    Penggunaan Emergency Severity Index untuk Triase di IGD

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
19 April 2022
Puasa bagi Pasien dengan Diabetes Mellitus - Video Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
11 Balasan
ALO Dokter! Berpuasa bagi penderita Diabetes Mellitus dapat mempengaruhi jadwal konsumsi obat rutin yang mana dikhawatirkan berdampak pada pengaturan kadar...
Anonymous
17 Maret 2022
Pasien dengan Hiperglikemia >400 apakah dapat didiagnosis ketoasidosis Diabetikum
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya.. Apakah untuk mendiagnosis KAD di Igd cukup dengan hiperglikemia >400 + nafas kussmaul saja ? Apakah harus ada penurunan kesadaran...
dr. Intan Fajriani
04 Maret 2022
Live Webinar Alomedika - Peran Pemantauan Glukosa Mandiri saat COVID-19. Sabtu, 5 Maret 2022 ( 10.00 - 11.00 WIB )
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Peran Pemantauan Glukosa Mandiri saat COVID-19."Narasumber:dr. Johanes Purwoto, Sp.PD, K-EMD,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.