Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Ketoasidosis Diabetik karyanti 2023-06-05T09:02:36+07:00 2023-06-05T09:02:36+07:00
Ketoasidosis Diabetik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Prognosis Ketoasidosis Diabetik

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Pasien ketoasidosis diabetik atau diabetic ketoacidosis dapat memiliki prognosis buruk berupa mortalitas bila terjadi komplikasi berbahaya seperti edema serebral yang tidak ditangani. Di sisi lain, pasien yang ditangani dengan cepat dan tepat akan memiliki prognosis yang baik tanpa terjadi sekuele, khususnya pada pasien muda tanpa infeksi. Prognosis juga akan memburuk pada pasien usia lanjut dengan komorbid seperti infark miokard, sepsis, atau pneumonia, serta tidak tersedianya ICU.

Komplikasi

Komplikasi paling sering dari ketoasidosis diabetik (KAD) adalah hipoglikemia dan  hipokalemia, yang terjadi akibat tatalaksana dengan insulin yang terlalu agresif. Hipokalemia juga dapat terjadi akibat terapi bikarbonat. Selain itu, edema serebral, hipoksemia, edema pulmo non-kardiogenik, dan trombosis juga merupakan komplikasi dari KAD.[4]

Hipoglikemia

Komplikasi paling sering dari terapi insulin adalah hipoglikemia. Insidensi hipoglikemia yang berhubungan dengan terapi KAD sekitar 13-30%. Hipoglikemia berat (<40 mg/dL) dalam 48 jam setelah rawat inap berkaitan dengan risiko mortalitas 4,8 kali lipat (OR 4.81; 95% CI 1.38, 16.83).[10]

Hipokalemia

Hipokalemia adalah komplikasi yang sering terjadi pada KAD. Awalnya pasien KAD berada dalam kondisi hiperkalemia. Namun, hiperkalemia dapat dengan cepat menjadi hipokalemia setelah pemberian terapi. Pembersihan glukosa primer dan pembersihan sekunder keton oleh ginjal menyebabkan poliuria dan hipovolemia. Untuk menjaga homeostasis, ginjal mempertahankan natrium dan bikarbonat dengan mengorbankan ekskresi kalium.[11]

Edema Serebral

Edema serebral sangat jarang terjadi namun merupakan komplikasi serius dari KAD, yang terjadi pada 0,7–1,0% anak-anak dengan KAD, terutama pada mereka yang baru terdiagnosa diabetes. Edema serebral juga dapat terjadi pada pasien yang sudah terdiagnosa diabetes sebelumnya dan pada usia yang masih sangat muda (<20 tahun).

Nyeri kepala merupakan gejala paling awal dari edema serebral dan diikuti dengan letargi dan gangguan kesadaran. Perburukan neurologis dapat terjadi dengan cepat disertai kejang, inkontinensia, perubahan pupil, bradikardia, dan henti napas jika terjadi herniasi batang otak. Papilledema tidak terlihat jika onset sangat cepat.

Tingkat mortalitas >70% jika terdapat gejala neurologis, dengan hanya 7–14% dari pasien dapat membaik tanpa sekuele. Mekanisme penyebab edema serebral meliputi pergerakan cairan akibat osmolalitas menuju ke sistem saraf pusat saat osmolalitas plasma menurun terlalu cepat saat tatalaksana.[4]

Hipoksemia dan Edema Pulmo Nonkardiogenik

Hipoksemia terjadi akibat reduksi pada tekanan osmotik koloid yang menyebabkan peningkatan komponen cairan di paru-paru dan menurunkan compliance paru. Pasien dengan KAD dengan gradien oksigen alveolo-arteriolar melebar terlihat pada analisa gas darah pertama atau dengan rales pada pemeriksaan fisik merupakan faktor risiko dari edema pulmo.[4]

Thrombosis

Thrombosis termasuk koagulasi intravaskular diseminata (disseminated intravascular coagulation/DIC) telah dilaporkan pada KAD dan level sitokin pro-inflamasi dan plasminogen activator inhibitor-1 (PAI-1) telah ditemukan pada KAD, namun akan menurun dengan terapi insulin dan koreksi dari hiperglikemia. Namun, penggunaan heparin sebagai profilaksis dapat dipertimbangkan.[4]

Prognosis

Keterlambatan penanganan ketoasidosis diabetikum akan meningkatkan risiko kematian. Oleh karena itu, diagnosis dini dan penanganan yang cepat dan tepat dalam waktu 6 jam pertama sangat penting untuk menurunkan risiko kematian ini. penderita dengan DKA meningkatkan risiko kematian.

Prediktor dari mortalitas saat follow up meliputi isu psikologis, neuropati perifer, penyakit jantung iskemik, alkoholisme, dan riwayat dirawat di ICU. Banyak pasien dengan ketoasidosis rekuren (lebih dari satu episode per tahun) memiliki faktor pertimbangan untuk pelayanan kesehatan meliputi sosial, perilaku dan psikologis.

Faktor risiko lain untuk episode KAD rekuren adalah jenis kelamin wanita, orang dewasa, status sosioekonomi rendah, dan riwayat KAD sebelumnya. Episode rekuren KAD berhubungan dengan peningkatan risiko penurunan kognitif jangka panjang dan mortalitas prematur.[4,9]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Referensi

4. Nyenwe EA, Kitabchi AE. The evolution of diabetic ketoacidosis: An update of its etiology, pathogenesis and management. Metabolism 2016;65:507–21.
9. Dhatariya KK, Care TJBDS for I. The management of diabetic ketoacidosis in adults—An updated guideline from the Joint British Diabetes Society for Inpatient Care. Diabet. Med. 2022;39:e14788.
10. Pasquel FJ, Tsegka K, Wang H, Cardona S, Galindo RJ, Fayfman M, et al. Clinical Outcomes in Patients With Isolated or Combined Diabetic Ketoacidosis and Hyperosmolar Hyperglycemic State: A Retrospective, Hospital-Based Cohort Study. Diabetes Care 2019;43:349–57.

Penatalaksanaan Ketoasidosis Dia...
Edukasi Dan Promosi Kesehatan Ke...

Artikel Terkait

  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
    Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
  • Tata Laksana Ketoasidosis Diabetik: Cairan Ringer Laktat atau Salin Normal
    Tata Laksana Ketoasidosis Diabetik: Cairan Ringer Laktat atau Salin Normal
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Desember 2022, 15:52
Mencegah Hipokalemia Diabetik Ketoasidosis - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Yoke, Sp.APada anak yang datang dengan diabetik ketoasidosis, bagaimana mencegah terjadinya hipokalemia pada pemberian insulin?Terimakasih sebelumnya...
dr.Budyo Utomo
Dibalas 22 Agustus 2022, 10:50
Pasien Ketoasidosis Diabetik, dengan riwayat Heart Failure apakah boleh dilakukan rehidrasi guyur cairan
Oleh: dr.Budyo Utomo
1 Balasan
ALO Dokter. Mohon ijin bertanya, apakah pasien dengan riwayat Heart Failure dengan kondisi Ketoasidosis Diabetik, apakah boleh dilakukan rehidrasi guyur...
Anonymous
Dibalas 18 Maret 2022, 08:24
Pasien dengan Hiperglikemia >400 apakah dapat didiagnosis ketoasidosis Diabetikum
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya.. Apakah untuk mendiagnosis KAD di Igd cukup dengan hiperglikemia >400 + nafas kussmaul saja ? Apakah harus ada penurunan kesadaran...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.