Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Dislipidemia monika-natalia 2022-12-27T10:04:50+07:00 2022-12-27T10:04:50+07:00
Dislipidemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Panduan e-Prescription Dislipidemia

Oleh :
dr.Gloscindy Arma Occifa
Share To Social Media:

Panduan e-prescription dislipidemia ini dapat digunakan oleh dokter saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Dislipidemia didefinisikan sebagai keadaan tidak seimbangnya kadar satu atau lebih jenis lipid dalam darah, yaitu kolesterol, low-density lipoproteins (LDL), trigliserida, dan high-density lipoproteins (HDL).[1-2]

Dislipidemia umumnya asimtomatik dan terdiagnosis secara tidak sengaja atau melalui penapisan. Pasien dengan dislipidemia diberikan tata laksana yang meliputi terapi non-farmakologis dan farmakologis. Terapi non-farmakologis terdiri atas modifikasi gaya hidup. Sedangkan terapi farmakologis yaitu pemberian obat anti lipid.[5,6]

Tanda dan Gejala

Umumnya dislipidemia tidak menimbulkan gejala, namun pada kasus berat pasien dapat mengeluhkan gejala dari komplikasi dislipidemia mengarah ke penyakit kardiovaskuler seperti nyeri tungkai, nyeri dada, pusing, berdebar-debar, adanya bengkak pada ekstremitas bawah atau vena (misalnya leher atau perut), sesak napas, gangguan kesadaran, dan sensasi menggelitik, kesemutan, terbakar atau tertusuk.[1,5-6,14]

Dislipidemia juga dapat menimbulkan arkus kornea, xanthelasma pada kelopak mata, dan xantoma pada daerah tendon achilles, siku, lutut, serta lipatan telapak tangan atau kelopak mata.[1,6,14]

Dislipidemia tidak menimbulkan gejala khas, sehingga penegakkan diagnosis dislipidemia memerlukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan kadar lipid baik puasa maupun tidak puasa.[5,18,20]

Edukasi Pasien

Pasien dengan dislipidemia perlu diberikan edukasi terkait modifikasi gaya hidup:

  • Meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi gaya hidup sedenter. Latihan aerobik intensitas sedang minimal 150 menit seminggu atau 30-60 menit per hari yang dilakukan 4-6 kali seminggu disertai latihan penguatan otot minimal 2 kali seminggu.

  • Mengurangi asupan dan porsi makanan
  • Mengubah pola makan dengan cara membatasi asupan karbohidrat dan gula, mengganti makanan indeks glikemik tinggi dengan karbohidrat kompleks

  • Membatasi asupan lemak secara keseluruhan
  • Mengonsumsi makanan kaya serat
  • Membatasi asupan alkohol harian
  • Menurunkan berat badan
  • Berhenti merokok [6,20-21,25-27]

Medikamentosa

Tujuan pemberian terapi medikamentosa pada pasien dengan dislipidemia adalah untuk mencegah progresi penyakit kardiovaskuler dengan menurunkan kadar LDL pada pasien yang berisiko.

Terdapat 7 golongan obat anti lipid yang sudah terbukti efektivitas dan keamanannya antara lain statin, penghambat absorpsi kolesterol, bile acid sequestrant, fibrat, niacin, suplemen asam lemak omega-3, dab penghambat proprotein convertase subtilisin/kexin type 9 (PCSK9). Perlu diingat bahwa pemberian medikamentosa harus disesuaikan dengan penilaian risiko.[21,28]

Statin

Anti lipid golongan statin diberikan secara oral kepada pasien dislipidemia predominan hiperkolesterolemia. Pilihan obat golongan statin antara lain:

  • Atorvastatin

Dosis awal 10 atau 20 mg sekali sehari. Pada pasien dengan target penurunan LDL >45% dosis awal 40 mg sekali sehari. Rentang dosis 10-80 mg sekali sehari, maksimal 80 mg sekali sehari.[35]

  • Rosuvastatin

Dosis awal 5 atau 10 mg sekali sehari. Maksimal 20 mg sekali sehari.[36]

  • Simvastatin

Dosis awal 10-20 mg sekali sehari. Pada pasien dengan target penurunan LDL >45% dosis awal 20-40 mg sekali sehari. Maksimal 80 mg sekali sehari. Semua dosis dikonsumi pada malam hari.[37]

  • Pravastatin

Dosis 10-40 mg pada malam hari, maksimal 80 mg sekali sehari.[38]

  • Lovastatin

Dosis awal 10-20 mg/hari pada malam hari, maksimal 80 mg/hari sebagai dosis tunggal atau terbagi 2 dosis.[39]

  • Fluvastatin

Pada pasien yang memerlukan penurunan kadar LDL <25%, dosis awal 20 mg sekali sehari pada malam hari. Pada pasien yang memerlukan penurunan kadar LDL ≥25%, dosis awal 40 mg sekali sehari pada malam hari. Dosis maksimal 80 mg sekali sehari.[40]

  • Pitavastatin

Dosis 1-4 mg sekali sehari.[41]

Ezetimibe

Ezetimibe diberikan secara oral sebagai tambahan bagi golongan statin apabila target penurunan kadar LDL tidak tercapai. Dosis ezetimibe yaitu 10 mg sekali sehari.[42]

Penghambat PCSK9

Penghambat PCSK9 diberikan secara subkutan sebagai tambahan apabila kombinasi statin dan ezetimibe tidak efektif.

  • Alirocumab

Dosis awal 75 mg sekali setiap 2 minggu, dosis maksimal 150 mg.[43]

  • Evolocumab

Dosis 140 mg sekali setiap 2 minggu atau 429 mg sekali setiap bulan.[44]

Bile acid sequestrant

Bile acid sequestrant diberikan secara oral sebagai alternatif penghambat PCSK9 apabila kombinasi statin dan ezetimibe tidak efektif. Kolestiramin dapat diberikan dengan dosis awal 4 g/hari dinaikkan per 4 g tiap minggu hingga 12-24 g/hari dalam 1-4 dosis terbagi.[45]

Fibrat

Anti lipid golongan fibrat diberikan secara oral pada pasien dengan hipertrigliseridemia.

  • Fenofibrate

Dosis awal 200 mg sekali sehari dapat ditingkatkan hingga 267 mg sekali sehari. Dosis maksimal 200 mg sekali sehari bila dikonsumsi dengan statin. Dosis maksimal 267 mg sekali sehari bila dikonsumsi tanpa statin.[46]

  • Gemfibrozil

Dosis 1.2 g sehari dalam 2 dosis terbagi atau 900 mg dosis tunggal pada malam hari.[47]

Omega-3

Omega-3 diberikan secara oral sebagai alternatif golongan fibrat pada pasien dengan hipertrigliseridemia. Preparat yang mengandung 17% asam eikosapentanoat dan 11,5% asam dokosaheksanoat diberikan 5 g sebanyak 2 kali sehari. Sedangkan preparat yang mengandung 46% asam eikosapentanoat dan 38% asam dokosaheksanoat diberikan 2-4 g sekali sehari.[48]

Referensi

1. Pappan N, Rehman A. Dyslipidemia. Juli 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560891/
2. Yuan Y, Chen W, Luo L, Xu C. Dyslipidemia: Causes, symptoms and treatment. International Journal of Trend in Scientific Research and Development. 2021;5(2):1013-1016.
5. Halawani AFM, Alahmari ZS, Asiri DA, Albraheem AA, Alsubaie AMA, Alqurashi AG, et al. Diagnosis and management of dyslipidemia. Archives of Pharmacy Practice. 2019;10(4):67-70.
6. Perkumpulan Endokriologi Indonesia. Pedoman pengelolaan dislipidemia di Indonesia. 2019.
14. Purva A, Gaur K, Khan MS. A review on dyslipidemia: Types, risk factors and management. Asian Journal of Pharmaceutical Research and Development. 2020;8(2):96-98. Doi: 10.22270/ajprd.v8i1.682.
18. Kementerian Kesehatan RI. Laporan nasional Riskesdas 2018. www.litbang.kemkes.go.id
20. Rhee EJ, Kim HC, Kim JH, Lee EY, Kim BJ, Kim EM, et al. 2018 guidelines management of dyslipidemia. Korean Journal of Internal Medicine. 2019;34:723-771. Doi: 10.3904/kjim.2019.188.
25. The Task Force for the management of dyslipidaemias of the European Society of Cardiology (ESC) and European Atherosclerosis Society (EAS). 2019 ESC/EAS guidelines for the management of dyslipidaemias: Lipid modification to reduce cardiovascular risk. European Heart Journal. 2020;41:111-188. Doi: 10.1093/eurheartj/ehz4555.
28. Ahmed SS. An update on pharmacotherapy of dyslipidemia for adults. Journal of Advances in Medicine and Medical Research. 2020;32(8):86-109. Doi: 10.9734/jammr/2020/v32i830469.
35. MIMS. Atorvastatin. 2022.
36. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/atorvastatin?mtype=generic
37. MIMS. Rosuvastatin. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/rosuvastatin?mtype=generic
38. MIMS. Simvastatin. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/simvastatin?mtype=generic
39. MIMS. Pravastatin. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pravastatin?mtype=generic
40. MIMS. Lovastatin. 2022.https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lovastatin?mtype=generic
41. MIMS. Fluvastatin. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluvastatin?mtype=generic
42. MIMS. Pitavastatin. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pitavastatin?mtype=generic
43. MIMS. Ezetimibe. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ezetimibe?mtype=generic
44. MIMS. Alirocumab. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/alirocumab?mtype=generic
45. MIMS. Evolocumab. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/evolocumab?mtype=generic
46. MIMS. Cholestyramine. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/colestyramine?mtype=generic
47. MIMS. Fenofibrate. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fenofibrate?mtype=generic
48. MIMS. Gemfibrozil. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/gemfibrozil?mtype=generic
49. MIMS. Omega-3 triglycerides. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/omega-3%20triglycerides?mtype=generic

Edukasi dan Promosi Kesehatan Di...

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Rhabdomyolysis pada Penggunaan Statin Bersama Fibrat atau Clarithromycin
    Peningkatan Risiko Rhabdomyolysis pada Penggunaan Statin Bersama Fibrat atau Clarithromycin
  • Perlukah Puasa Sebelum Pemeriksaan Profil Lipid
    Perlukah Puasa Sebelum Pemeriksaan Profil Lipid
  • Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
    Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Kadar HDL Tinggi Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Kadar HDL Tinggi Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hendriawan Putra
06 Oktober 2022
Mohon bantuan pembacaan resep
Oleh: dr. Hendriawan Putra
6 Balasan
Mohon bantuan sejawat sekalian untuk pembacaan resep tsb. Terima kasih 🙏
Anonymous
27 September 2022
Ezetimibe sebagai terapi tambahan - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr I Made Bayu Indatrama, SpPD, ijin tanya pada pasien yang on statin hingga dosis maximal tapi target lipid profilenya belum tercapai, kapan kita boleh...
dr.Made Adinanta Purnawijaya
16 September 2022
Bacaan obat resep
Oleh: dr.Made Adinanta Purnawijaya
5 Balasan
Ijin bertanya pasien laki laki dewasa post op tonsilektomi. Ijin obat paling atas apakah ada yg bisa baca? Yang nomor 2 asam mefenamat terima kasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.