Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Dislipidemia general_alomedika 2019-08-23T10:49:04+07:00 2019-08-23T10:49:04+07:00
Dislipidemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Dislipidemia

Oleh :
dr. Afiffa Mardhotillah
Share To Social Media:

Etiologi dislipidemia secara umum dibagi menjadi dua kelompok penyebab yaitu genetik dan akibat penyakit lain maupun gaya hidup. Berdasarkan etiologinya, dislipidemia dibagi menjadi dislipidemia primer dan sekunder.

Dislipidemia Primer

Dislipidemia primer disebabkan oleh kelainan genetik atau bawaan. Pasien dengan dislipidemia primer umumnya mengalami mutasi gen tunggal atau lebih yang menyebabkan produksi trigliserida dan LDL berlebih. Mutasi gen tersebut dapat pula mengakibatkan kurangnya produksi HDL dan terjadinya pengeluaran berlebih HDL dari dalam tubuh. [6]

Pasien dislipidemia sedang biasanya disebabkan oleh hiperkolesterolemia poligenik dan dislipidemia kombinasi familial, sementara dislipidemia berat umumnya terjadi karena hiperkolesterolemia familial, dislipidemia remnant, dan hipertrigliseridemia primer. [1,6]

Dislipidemia Sekunder

Dislipidemia sekunder terjadi akibat gaya hidup sedentari, dengan asupan lemak jenuh tinggi. Termasuk pula pada kelompok ini dislipidemia yang disebabkan oleh penyakit lain misalnya hipotiroidisme, sindrom nefrotik, diabetes mellitus, dan sindrom metabolik. Dislipidemia juga dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan seperti progestin, steroid anabolik, kortikosteroid, dan beta blocker. [1,6]

Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular

Dislipidemia merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskular dan iskemia serebrovaskular. Hal ini disebabkan dislipidemia merupakan awal dari terjadinya proses aterosklerosis. Oleh karena itu, penapisan dislipidemia melalui pemeriksaan profil lipid sangat penting dilakukan terutama pada kelompok pasien yang berisiko, seperti:

  • Pasien dengan riwayat PJK (penyakit jantung koroner) prematur dalam keluarga (satu ayah dan satu ibu), yaitu pada wanita usia <65 tahun dan pria usia <55 tahun.
  • Diabetes melitus.
  • Pasien dengan aterosklerosis di pembuluh darah manapun
  • Pasien dengan keadaan klinis berhubungan dengan penyakit kardiovaskular aterosklerotik, seperti: hipertensi, obesitas (lingkar pinggang pria ≥90 cm dan wanita ≥80 cm), penyakit inflamasi kronik autoimun (SLE, artritis reumatoid, psoriasis), penyakit ginjal kronik dengan GFR <60 ml/menit/1,73m2 dan pasien dengan manifestasi klinis dislipidemia genetik (terdapat xanthelasma, xanthoma, dan arkus kornealis prematur pada usia <45 tahun).

Jika tidak terdapat keadaan di atas, maka pemeriksaan dipertimbangkan bagi semua pria ≥40 tahun dan wanita ≥50 tahun atau pasca menopause, terutama bila ditemukan faktor risiko lainnya. [3]

Referensi

1. Arsana PM, Rosandi R, Manaf A, Budhiarta AAG, Permana H, Sucipta KW, et al. Panduan pengelolaan dislipidemia di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI. 2015.
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Pedoman tatalaksana dislipidemia. Jakarta: PERKI. 2017. URL: http://www.inaheart.org/upload/file/lipid.pdf
6. Goldberg AC. Dyslipidemia (hiperlipidemia). 2018. https://www.msdmanuals.com/professional/endocrine-and-metabolic-disorders/lipid-disorders/dyslipidemia

Patofisiologi Dislipidemia
Epidemiologi Dislipidemia

Artikel Terkait

  • Efikasi Statin untuk Prevensi Primer Penyakit Kardiovaskular
    Efikasi Statin untuk Prevensi Primer Penyakit Kardiovaskular
  • Inhibitor PCSK9 untuk Menurunkan LDL
    Inhibitor PCSK9 untuk Menurunkan LDL
  • Peningkatan Risiko Rhabdomyolysis pada Penggunaan Statin Bersama Fibrat atau Clarithromycin
    Peningkatan Risiko Rhabdomyolysis pada Penggunaan Statin Bersama Fibrat atau Clarithromycin
  • Perlukah Puasa Sebelum Pemeriksaan Profil Lipid
    Perlukah Puasa Sebelum Pemeriksaan Profil Lipid
  • Yang Baru dari Pedoman Dislipidemia American Heart Association (AHA)
    Yang Baru dari Pedoman Dislipidemia American Heart Association (AHA)

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciho Olfriani
22 Januari 2021
Kadar HDL yang terlalu tinggi apakah mengakibatkan suatu efek tertentu - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
1 Balasan
ALO, dr. Farhanah, Sp.JP!Kadar HDL yang tinggi sering kali menjadi acuan pencegahan kejadian dan kematian penyakit kardiovaskular. Beberapa upaya medikasi...
Anonymous
28 Februari 2020
Konsep keluhan fisik yang spesifik pada pasien dengan dislipidemia
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dok !Sebenarnya, scara medis, apakah ada konsep keluhan spesifik pada hiperlipidemia? Marak sekali mitos tentang leher tegang adlah tanda kolesterol...
dr. Renate Parlene Marsaulina
24 Januari 2020
SKP Online IDI - Perlukah Puasa Sebelum Pemeriksaan Profil Lipid
Oleh: dr. Renate Parlene Marsaulina
7 Balasan
 Alo Dokter!Seringkali kita meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan profil lipid dan tidak banyak dengan imbauan untuk melakukan puasa selama 8 - 10...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.