Patofisiologi Dislipidemia
Patofisiologi terjadinya dislipidemia berkaitan dengan metabolisme lipid di dalam tubuh. Secara umum, lemak di dalam darah di metabolisme di hati. Asupan lemak berlebih menyebabkan terjadinya gangguan proses metabolisme kolesterol yang berujung pada penumpukan kolesterol di hati. Akibatnya, kolesterol tidak dapat diangkut seluruhnya oleh lipoprotein menuju ke hati dari aliran darah di seluruh tubuh. Hal ini terjadi berulang-ulang dan berlangsung cukup lama, sintesis kolesterol di hati terus meningkat dan densitas reseptor LDL menurun sehingga akhirnya kolesterol menumpuk di dinding pembuluh darah dan menimbulkan plak. [4]
Usia dan Dyslipidemia
Usia dan jenis kelamin dilaporkan berkaitan erat dengan peningkatan kadar lipid serum. Studi Framingham menunjukan adanya peningkatan LDL seiring usia pada pria dan wanita usia 20-60 tahun. Setelah usia 20 tahun, kadar LDL meningkat secara cepat terutama pada laki-laki. Tetapi saat wanita mengalami menopause, kadar LDL cenderung lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Salah satu yang mempengaruhi peningkatan kadar lipid seiring usia adalah adanya perubahan pada endotel sinus hepar. Perubahan yang didapatkan adalah adanya proses pseudo kapiler di endotel sinus, dimana terjadi 40-80% penambahan ketebalan endotel, dan 60-80% pengurangan porositas dan fenestrasi.
Selain daripada perubahan struktural tersebut, perubahan fungsi yang diduga berkaitan dengan dislipidemia adalah adanya disposisi lipoprotein, pengurangan endositosis, dan penurunan aliran darah hepar. [5]