Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Diabetes Mellitus Tipe 2 karyanti 2022-12-27T13:47:51+07:00 2022-12-27T13:47:51+07:00
Diabetes Mellitus Tipe 2
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Edukasi dan Promosi Kesehatan Diabetes Mellitus Tipe 2

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan perlu dilakukan pada diabetes mellitus tipe 2 karena penatalaksanaan yang bersifat komprehensif, meminum obat secara teratur, serta kontrol rutin secara berkala merupakan kunci untuk menjaga gula darah pasien tetap stabil sehingga menurunkan risiko komplikasi.

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan mengedukasi pola makan sehat, olahraga teratur, dan saran menurunkan berat badan bagi mereka yang overweight dan obesitas. Memperbaiki faktor risiko yang dapat dimodifikasi merupakan kunci pencegahan DM tipe 2.

Edukasi Pasien

Pasien perlu diedukasi bahwa diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang belum dapat disembuhkan namun dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan teratur. Pasien juga perlu diedukasi mengenai gejala hipoglikemia dan penanganannya. DM tipe 2 dapat dikontrol sehingga tidak menyebabkan komplikasi seperti retinopati diabetik, sindrom koroner akut dan stroke.

Pasien perlu diedukasi untuk menghindari gula dan asupan lemak jenuh, alkohol dan untuk berhenti merokok. Pasien perlu menjaga berat badannya di kisaran indeks massa tubuh (IMT) normal serta berolahraga secara teratur, setidaknya 30 menit selama 3 kali seminggu.

Pasien perlu dimotivasi untuk minum obat secara terus-menerus walau tidak merasa sakit, kontrol rutin setiap 3-6 bulan, dan melakukan pemeriksaan kaki dan mata secara berkala.

Selain itu, pasien dengan komplikasi ulkus diabetik disarankan untuk membersihkan luka dan kontrol rutin untuk debridemen luka.[3,20]

Diet

Diet yang disarankan pada pasien dengan DM tipe 2 adalah diet dengan jumlah kalori per hari sesuai berat badan ideal (BBI) dengan komposisi karbohidrat sebesar 45%-65%, lemak 20-25%, dan pembatasan protein bagi mereka dengan diabetik nefropati.[20]

Pasien dengan diabetik nefropati disarankan untuk mendapat protein sebanyak 0,8 gr/kgbb per hari atau 10% dari kebutuhan energi, atau bila sudah menjalani dialisis dapat menjadi 1-1,2 gr/kgBB per hari. Selain itu, serat yang disarankan adalah 20 sampai 35 gram per hari dan natrium kurang dari 1500 mg per hari.[20]

Pemeriksaan Fisik Mandiri dan Perawatan Ulkus Diabetik

Ulkus diabetik merupakan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien dengan DM tipe 2, terutama yang kadar gula darahnya tidak terkontrol. Edukasi pasien untuk selalu memperhatikan adanya lesi, terutama bagian kaki.[27]

Lesi yang timbul dapat sangat sederhana, dari timbulnya penurunan sensasi atau pulsasi, eritema atau bagian yang lebih hangat dari kulit sekitarnya, ulkus kecil, sampai vesikel dan ulkus yang besar. Identifikasi lesi pada kaki dapat dibantu dengan cermin.[27,31]

Selain itu, pasien juga harus diedukasi untuk menggunakan pelindung kaki, seperti sandal tertutup dan kaos kaki. Pada keadaan tertentu, pasien juga memerlukan alas kaki yang custom atau dibuat khusus. Pada pasien dengan luka diabetik yang sudah ada, perawatan luka setiap hari minimal pagi dan sore harus dilakukan. Maka dari itu, tenaga kesehatan harus mengajarkan cara membersihkan luka yang baik.[27,31]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Promosi kesehatan untuk diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) mencakup promosi gaya hidup sehat, pola makan, serta berolahraga secara teratur (terutama latihan aerobic dan resistance), serta berhenti merokok.[6]

Pola makan yang dianjurkan untuk mencegah terjadinya DM tipe 2 adalah makan 3 kali sehari, dengan makanan selingan buah, dan total kalori per hari sesuai berat badan ideal (BBI). Komposisi makanan harus seimbang dan karbohidrat yang dimakan sebaiknya yang berserat tinggi.[20]

Kebiasaan menyusui setelah melahirkan, dilaporkan menurunkan risiko DM tipe 2. Studi meta analisis yang melibatkan 1.238 wanita menunjukkan bahwa, laktasi menurunkan risiko DM tipe 2 sebanyak 9 sampai 11% per tahun.[32]

Beberapa ahli juga menganjurkan skrining diabetes mellitus tipe 2 pada anak dan remaja. Namun, hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut untuk menilai kelebihan dan kekurangannya.

Program Olahraga

Program olahraga secara teratur dapat dilakukan 3 sampai 5 hari seminggu selama 30 sampai 45 menit per latihan, dengan total 150 menit per minggu, dengan jeda latihan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut. Olahraga yang dianjurkan adalah latihan aerobik, seperti jalan cepat, bersepeda santai, jogging, dan berenang.[20]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

3. Goyal R, Jialal I. Diabetes Mellitus Type 2. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022.
6. Zheng, et al. Global aetiology and epidemiology of type 2 diabetes mellitus and its complications. 2017. Macmillan Publishers. doi:10.1038/nrendo.2017.151
20. PERKENI. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2021.
27. Wexler DJ. Patient education: Preventing complications from diabetes (Beyond the Basics). Uptodate. 2021.
31. American Diabetes Association, Professional Practice Committee. Retinopathy, Neuropathy, and Foot Care: Standards of Medical Care in Diabetes—2022. Diabetes Care 2022;45:S185–S194| https://doi.org/10.2337/dc22-S012
32. Gunderson EP, Lewis CE, Lin Y, et al. Lactation Duration and Progression to Diabetes in Women Across the Childbearing Years. JAMA Internal Medicine. 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29340577

Prognosis Diabetes Mellitus Tipe 2
Panduan e-Prescription Diabetes ...

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
  • Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik
    Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik
  • Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
    Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
  • SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2
    SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. ABDUL HARIS KHOIRONI
Dibuat 22 Mei 2025, 12:18
Apakah boleh mengkombinasikan metformin XR dan Ryzodeg
Oleh: dr. ABDUL HARIS KHOIRONI
0 Balasan
Alo Dokter, Bolehkah kombinasi Ryzodeg pagi dan Metformin XR malam. Karena pasien sy kesulitan menghentikan kebiasaan ngemilnya..
Anonymous
Dibalas 09 Maret 2025, 00:14
Terapi diabetes pada ibu hamil dengan HbA1c normal
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ibu hamil dengan diabetes, jika hba1c normal, apakah masih perlu terapi farmakologis?
Anonymous
Dibalas 14 Maret 2025, 16:51
Pemberian metformin untuk ibu hamil
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter! Saya menemukan pasien g3 dengan uk 28-29minggu dengan riwayat diabetes dan minum oad kombinasi metformin-glimepiride 2. Apakah bisa diganti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.