Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2 karyanti 2023-01-25T10:38:29+07:00 2023-01-25T10:38:29+07:00
Diabetes Mellitus Tipe 2
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Patofisiologi diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) berkaitan dengan kombinasi dari beberapa aspek, seperti penurunan sekresi insulin, resistensi insulin, dan ominous octet. Pada DM tipe 2, proses ini telah terjadi menahun sampai akhirnya menimbulkan gejala.[1,3]

Patofisiologi diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan gangguan homeostasis glukosa, yang berkaitan dengan hormon insulin dan glukagon. Pada kondisi normal, Insulin disekresikan oleh sel β pankreas saat glukosa kadar darah meningkat.[1,3,21]

Insulin menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menghambat produksi glukosa hepar lewat proses glukoneogenesis dan mengaktivasi glikolisis untuk oksidasi glukosa; meningkatkan uptake glukosa oleh hepar, otot skeletal, jaringan adiposa. Pada sel α pancreas, insulin juga menghambat sekresi glukagon, sehingga secara tidak langsung dapat menekan produksi glukosa oleh hati.[1,3,21]

Diabetes tipe 2 ditandai dengan kombinasi resistensi insulin dan sekresi insulin yang tidak memadai oleh sel beta pankreas. Resistensi insulin, yang dikaitkan dengan peningkatan kadar asam lemak bebas (free fatty acid/FFA) dan sitokin proinflamasi dalam plasma, menyebabkan penurunan transpor glukosa ke dalam sel otot, peningkatan produksi glukosa hepar, dan peningkatan pemecahan lemak.[1,3]

Penurunan Sekresi Insulin

Penurunan sekresi insulin terjadi akibat disfungsi sel-sel β pankreas. Pada keadaan hiperglikemia, hiperlipidemia, serta kombinasi keduanya; terjadi peningkatan kadar glukosa dan FFA, yang apabila berlebihan, bersifat toksik untuk sel-sel β pankreas.[1,3]

Disfungsi sel-sel β pankreas diinduksi oleh stres oksidatif/metabolik intraseluler dan/atau retikulum endoplasma yang disebabkan oleh peningkatan paparan toksisitas glukosa dan FFA yang berlebihan, sehingga dapat merusak sel β pankreas.[1,3]

Resistensi Insulin

Resistensi insulin adalah keadaan menurunnya respons metabolik sel/jaringan sasaran terhadap insulin. Terdapat tiga organ utama ekstrapankreas utama yang sensitif insulin dan paling terpengaruh akibat resistensi insulin, yaitu otot skeletal, hepar, jaringan adiposa.[1,3]

Otot Skeletal

Pada keadaan normal, insulin menstimulasi sintesis glikogen di otot dengan meningkatkan uptake glukosa dari plasma darah. Pada tingkat seluler, resistensi insulin pada miosit otot skeletal mengakibatkan penurunan uptake glukosa. Hal ini disebabkan oleh gangguan aktivasi GLUT4 yang diperantarai terikatnya  insulin pada reseptornya di permukaan sel untuk melakukan uptake glukosa agar kadar glukosa dalam darah menurun, berkurangnya kapasitas untuk sintesis glikogen, penurunan oksidasi glukosa, dan gangguan fungsi mitokondria.[1,3]

Hepar

Di hepar, resistensi insulin menyebabkan penurunan kemampuan hepar untuk mengurangi produksi glukosa dan meningkatkan produksi glukosa hepar selama puasa. Hal ini dapat disebabkan oleh kegagalan supresi glukoneogenesis, yang seharusnya dilakukan oleh insulin, namun karena resistensi insulin, hal ini terjadi. Resistensi insulin juga mengganggu sintesis glikogen, meningkatkan lipogenesis, dan menyebabkan peningkatan sintesis protein proinflamasi, seperti CRP.[1,3]

Jaringan Adiposa

Pada keadaan normal, insulin menstimulasi uptake glukosa dan sintesis trigliserida (TGA). Selain itu, insulin mensupresi hidrolisis TGA serta menginduksi uptake FFA dan gliserol dari sirkulasi.[1]

Resistensi insulin pada jaringan adiposa ditandai dengan gangguan uptake glukosa oleh jaringan adiposa yang dimediasi insulin dan kegagalan untuk menekan lipolisis dan inflamasi, yang mengakibatkan peningkatan pelepasan FFA dan sitokin proinflamasi ke plasma.[1,3]

Ominous Octet

Patofisiologi DM tipe 2 dapat mencakup kombinasi delapan kelainan patofisiologis yang dikenal pula dengan istilah ominous octet, yang meliputi:

  1. Berkurangnya sekresi insulin dari sel β pankreas
  2. Peningkatan sekresi glukagon dari sel ɑ pankreas
  3. Peningkatan produksi glukosa di hepar
  4. Disfungsi neurotransmitter dan resistensi insulin di otak
  5. Peningkatan lipolisis
  6. Peningkatan reabsorpsi glukosa oleh ginjal
  7. Berkurangnya efek incretin di usus kecil
  8. Gangguan atau penurunan uptake glukosa oleh jaringan seperti otot rangka, hati dan jaringan adiposa[4]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. Garcia, et al. Pathophysiology of Type 2 Diabetes Mellitus. Int. J. Mol. Sci. 2020.
3. Goyal R, Jialal I. Diabetes Mellitus Type 2. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022.
4. Santwana Padhi, Amit Kumar Nayak, Anindita Behera. Type II diabetes mellitus: a review on recent drug based therapeutics. Biomedicine & Pharmacotherapy. 2020 Published by Elsevier Masson SAS. https://doi.org/10.1016/j.biopha.2020.110708
21. Hatting M, Tavares CDJ, Sharabi K, Rines AK, Puigserver P. Insulin regulation of gluconeogenesis. Ann N Y Acad Sci. 2018 Jan;1411(1):21-35. doi: 10.1111/nyas.13435. Epub 2017 Sep 3. PMID: 28868790; PMCID: PMC5927596.

Pendahuluan Diabetes Mellitus Ti...
Etiologi Diabetes Mellitus Tipe 2

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Kontroversi Prediabetes
    Kontroversi Prediabetes
  • GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?
    GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?
  • Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
    Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
  • Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik
    Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
11 hari yang lalu
Penurunan penglihatan pada pasien diabetes mellitus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, seorang pasien usia 41 tahun, datang dengan keluhan penglihatan menurun, hanya melihat cahaya putih pada mata kanan saja, mata kiri...
dr.Tya
23 Februari 2023
Susu untuk lansia penderita diabetes tipe 2
Oleh: dr.Tya
2 Balasan
Alo dokter, saya ingin bertanya, apakah Susu Entrasold Gold aman dikonsumsi oleh lansia dengan DM Tipe 2 ?
dr. Gabriela Widjaja
17 Februari 2023
Perkembangan Terkini pada Penyakit Ginjal Diabetik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penyakit ginjal diabetik merupakan komplikasi diabetes mellitus yang perlu dikontrol dengan baik, menimbang risiko mortalitas dan morbiditasnya....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.