Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2
Patofisiologi diabetes mellitus tipe 2 terjadi sebagai akibat kombinasi beberapa aspek yang berlangsung lama, dapat bertahun-tahun secara subklinis. Aspek-aspek tersebut adalah penurunan sekresi insulin, resistensi insulin, dan ominous octet.
Penurunan Sekresi Insulin
Penurunan sekresi insulin terjadi akibat disfungsi sel-sel β pankreas. Suatu penelitian menemukan bahwa gangguan fungsi sel pankreas ini terjadi secara dini bahkan sebelum adanya resistensi insulin.[2]
Resistensi Insulin
Resistensi insulin akan terjadi bila alur penyimpanan nutrisi yang bertugas memaksimalkan efisiensi penggunaan energi terpapar terus menerus dengan surplus energi. Surplus energi ini akan menurunkan sensitifitas insulin. Paparan surplus energi dalam jangka panjang akan menyebabkan sensitifitas insulin semakin menurun hingga terjadi resistensi insulin, terutama pada jaringan otot, hepar, dan lemak.
Resistensi insulin akan menyebabkan penurunan asupan glukosa perifer diiringi dengan peningkatan endogen produksi glukosa oleh hepar melalui proses glukoneogenesis. Selain itu, jaringan tubuh yang tidak mendapat energi juga akan memecah lipid dalam jaringan sel lemak sehingga terjadi katabolisme lemak tubuh atau lipolisis.[1,3-5]
Ominous Octet
Resistensi insulin dan penurunan sekresi insulin akan menyebabkan terjadinya ominous octet yang menyebabkan terjadinya hiperglikemia. Ominous octet adalah gabungan dari kondisi berikut:
- Penurunan sekresi insulin pankreas
- Penurunan efek inkretin
- Peningkatan lipolisis
- Peningkatan reabsorpsi glukosa
- Penurunan uptake glukosa perifer
- Disfungsi neurotransmitter
- Peningkatan produksi glukosa oleh hepar
- Peningkatan sekresi glukagon dari sel-sel alfa pulau Langerhans[1]
Keadaan hiperglikemia yang terjadi karena ominous octet ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun secara subklinis sebelum gejala klinis penyakit muncul.