Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Diabetes Mellitus Tipe 2 karyanti 2022-07-12T09:37:42+07:00 2022-07-12T09:37:42+07:00
Diabetes Mellitus Tipe 2
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Etiologi Diabetes Mellitus Tipe 2

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Etiologi diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) adalah resistensi insulin yang melibatkan faktor genetik, metabolik, lingkungan, gaya hidup sedentary yang saling berkaitan satu sama lain.[1]

Etiologi

Etiologi DM tipe 2 respons terhadap insulin yang berkurang atau disebut dengan resistensi insulin. Selama keadaan ini, insulin tidak efektif untuk uptake glukosa dan menurunkan kadar glukosa di pembuluh darah. Awalnya, keadaan ini diimbangi dengan peningkatan produksi insulin untuk mempertahankan homeostasis glukosa, tetapi seiring waktu, produksi insulin menurun, mengakibatkan DM tipe 2.[3]

Faktor Risiko

Faktor risiko untuk diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) bersifat multifaktorial yang meliputi yang bisa dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.

Faktor yang Tidak Dapat Dimodifikasi

Faktor risiko DM tipe 2 yang dapat dimodifikasi meliputi faktor genetik, ras, dan usia.

Faktor Genetik:

Diabetes melitus tipe 2 merupakan hasil interaksi antara faktor genetik bersama dengan faktor lingkungan. Faktor genetik memegang peranan penting dalam faktor risiko DM tipe 2, dimana penyakit ini lebih berisiko terjadi pada kembar monozigot, yang berbagi 100% DNA mereka urutan, daripada kembar dizigotik.

Selain itu, mereka dengan keluarga inti mengalami DM tipe 2 berisiko 3 kali lebih tinggi mengalami DM tipe 2, dan menjadi 5 sampai 6 kali lebih banyak pada mereka dengan kedua orang tua menderita DM tipe 2.[3,5,6,9]

Usia dan Ras:

Kelompok usia lebih dari 45 tahun dan orang Asia termasuk golongan yang rentan terkena DM tipe 2.

Faktor yang Dapat Dimodifikasi

Faktor risiko DM tipe 2 yang dapat dimodifikasi adalah diet dan gaya hidup, konsumsi obat, dan penyakit kronik. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa tidak semua penyakit kronik dapat dihindari, contohnya seperti sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome/ PCOS).

Diet dan Gaya Hidup:

Diet dan gaya hidup sedentary merupakan faktor risiko yang juga berperan dalam DM tipe 2. Diet asupan tinggi karbohidrat dan lemak, rendah serat, serta aktivitas fisik yang lebih banyak duduk dan tiduran daripada olahraga menyebabkan intake glukosa meningkat, tapi tidak diimbangi dengan uptake glukosa jaringan. Hal ini nantinya akan meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin dan produksi stress oksidatif.[1,2,6]

Selain itu, kebiasaan merokok, stress psikososial dan depresi juga berperan dalam kejadian resistensi insulin dan DM tipe 2.[1,2,6]

Penyakit Kronik dan Sindrom Metabolik:

Penyakit kronik dan sindrom metabolik yang berperan dalam DM tipe 2 antara lain seperti obesitas, obesitas sentral, hipertensi, dislipidemia dan sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome/PCOS). Selain itu, riwayat diabetes melitus gestasional atau melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kg juga merupakan faktor risiko DM tipe 2.[1,2,6]

Obesitas atau IMT ≥30 kg/m2 dan overweight atau IMT 25 sampai <30 kg/m2, merupakan faktor risiko terbanyak pada DM tipe 2 yang berhubungan dengan ketidakseimbangan metabolik dan akhirnya menyebabkan resistensi insulin.[1,2]

Konsumsi Obat-obatan:

Konsumsi beberapa obat dapat meningkatkan risiko terjadinya DM tipe 2. Contoh obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko DM tipe 2 antara lain kortikosteroid dan jamu yang mengandung kortikosteroid, seperti prednison; statin, seperti atorvastatin dan rosuvastatin; thiazides, seperti hydrochlorothiazide; dan beta-blocker, seperti metoprolol.[6,22]

Efek glukokortikoid pada homeostasis glukosa sangat kompleks dan belum sepenuhnya dipahami. Efek negatifnya antara lain adalah peningkatan resistensi insulin, peningkatan intoleransi glukosa, penurunan jumlah sel β pankreas, dan peningkatan resistensi insulin di hepar, sehingga mengganggu produksi glukosa hati.[6,22]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. Garcia, et al. Pathophysiology of Type 2 Diabetes Mellitus. Int. J. Mol. Sci. 2020.
2. Maxine A. Papadakis, MD, Stephen J. McPhee, MD, Michael W. Rabow, MD. CURRENT Medical Diagnosis & Treatment. 2022. LANGE medical book
3. Goyal R, Jialal I. Diabetes Mellitus Type 2. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022.
5. Fakruddin. Genetics of Type 2 Diabetes: A Review. Journal of Current and Advance Medical Research January 2019, Vol. 6, No. 1, pp. 59-63.
6. Zheng, et al. Global aetiology and epidemiology of type 2 diabetes mellitus and its complications. 2017. Macmillan Publishers. doi:10.1038/nrendo.2017.151
9. Khan et al. Epidemiology of Type 2 Diabetes – Global Burden of Disease and Forecasted Trends. Journal of Epidemiology and Global Health Vol. 10(1); March 2020, pp. 107–111
22. Suh S, Park MK. Glucocorticoid-Induced Diabetes Mellitus: An Important but Overlooked Problem. Endocrinol Metab (Seoul). 2017 Jun;32(2):180-189. doi: 10.3803/EnM.2017.32.2.180. Epub 2017 May 29. PMID: 28555464; PMCID: PMC5503862

Patofisiologi Diabetes Mellitus ...
Epidemiologi Diabetes Mellitus T...

Artikel Terkait

  • Efek Empagliflozin Terhadap Berat Badan Pada Pasien Pradiabetes dan Diabetes Mellitus – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Empagliflozin Terhadap Berat Badan Pada Pasien Pradiabetes dan Diabetes Mellitus – Telaah Jurnal Alomedika
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
  • Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
    Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
  • Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik
    Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Maret 2025, 00:14
Terapi diabetes pada ibu hamil dengan HbA1c normal
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ibu hamil dengan diabetes, jika hba1c normal, apakah masih perlu terapi farmakologis?
Anonymous
Dibalas 14 Maret 2025, 16:51
Pemberian metformin untuk ibu hamil
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter! Saya menemukan pasien g3 dengan uk 28-29minggu dengan riwayat diabetes dan minum oad kombinasi metformin-glimepiride 2. Apakah bisa diganti...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 16:41
Kiat Praktis Menyusun Rencana Diet untuk Berat Badan Ideal 🍎🥗
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Menurunkan atau menambah berat badan bukan hanya soal mengurangi atau menambah porsi makan. Penyusunan rencana diet yang tepat harus dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.