Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Diabetes Mellitus Tipe 2 karyanti 2022-12-13T19:08:42+07:00 2022-12-13T19:08:42+07:00
Diabetes Mellitus Tipe 2
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Diabetes Mellitus Tipe 2

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Prognosis diabetes melitus tipe 2 (DM Tipe 2) berkaitan dengan kejadian komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular, dimana hal ini dapat berisiko morbiditas bahkan mortalitas. Diabetes mellitus tipe 2 merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak dan kematian terbanyak dalam studi epidemiologi global.[9,14,18]

Komplikasi

Komplikasi diabetes dapat berupa komplikasi mikrovaskular seperti retinopati diabetik dan makrovaskular seperti peripheral arterial disease.

Komplikasi Mikrovaskular

Komplikasi mikrovaskular pada DM tipe 2 meliputi retinopati diabetik, neuropati, dan nefropati.

Retinopati Diabetik:

Retinopati diabetik didapatkan pada 20% pasien DM tipe 2. Retinopati diabetik ditandai dengan degenerasi sel endotel dan perisit pada kapiler retina akibat kejadian iskemia dan mikro-aneurisma. Hal ini kemudian mengganggu fungsi retina, makula, atau keduanya. Retinopati diabetik paling sering menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan pada penderita diabetes.[2,18]

Neuropati:

Polineuropati distal simetris (PNDS) adalah bentuk paling umum dari neuropati diabetik. Manifestasi klinis PNDS sering kali melibatkan jari kaki dan kaki bagian distal, namun perlahan ke proksimal, kemudian melibatkan tungkai dan kaki seperti kaus kaki. Gejala awal yang paling sering yang melibatkan nyeri, akut, seperti tertusuk; nyeri seperti terbakar; hingga kebas dan baal; serta kesemutan dan kehilangan sensasi protektif.[19]

Studi saat ini sedang meneliti apakah pemberian vitamin B12 bermanfaat untuk menangani neuropati diabetik. Namun, hasil yang ada masih memiliki kekuatan bukti yang lemah.

Nefropati:

Nefropati diabetik adalah komplikasi kronis yang ditandai dengan penurunan glomerular filtration rate (GFR), peningkatan tekanan darah, albuminuria persisten lebih dari 300 mg/hari yang dikonfirmasi setidaknya 2 kali dengan jarak 3-6 bulan.[2,19]

Pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala pada pasien ini disarankan, setidaknya sekali setiap tahun, untuk memantau risiko terjadinya komplikasi ini.[2,19]

Komplikasi Makrovaskular

Komplikasi makrovaskular yang sering terjadi pada DM tipe 2 adalah peripheral vascular disease dan peripheral arterial disease, sindrom koroner akut (SKA), dan cerebrovascular disease.

Peripheral Vascular Disease dan Peripheral Arterial Disease (PAD):

Peripheral arterial disease (PAD) merupakan keadaan dimana perfusi ke jaringan tidak cukup, karena adanya sumbatan atau gangguan aliran darah akibat trombus atau emboli pada arteri. Manifestasi klinis khas PAD adalah klaudikasio intermiten, yaitu nyeri yang mengenai betis, dan kadang-kadang pada paha dan bokong, saat olahraga atau beraktivitas dan berkurang dengan istirahat.[2,19]

Komplikasi yang dapat timbul dari adanya PAD adalah gangren, yang disebabkan oleh kematian jaringan karena kurangnya perfusi pada jaringan tersebut.[2,19]

Peripheral vascular disease (PVD) adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah perifer, baik vena, arteri, maupun pembuluh darah limfatik. Manifestasi klinis yang sering timbul adalah deep vein thrombosis (DVT) dan varises.[2,19]

Sindrom Koroner Akut:

Risiko komplikasi sindrom koroner akut (SKA) terjadi 3-5 kali lebih sering pada pasien DM tipe 2. Peningkatan risiko terjadinya infark miokard merupakan kombinasi hiperglikemia, hiperlipidemia, hipertensi, dan produksi stress oksidatif yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis.[2]

Penyakit Serebrovaskular:

Penyakit serebrovaskular atau cerebrovascular disease adalah keadaan patologis yang menyebabkan gangguan pada bagian tertentu di otak baik temporer maupun permanen, akibat proses patologis pada pembuluh darah, baik yang menyebabkan iskemia atau perdarahan. Penyakit yang termasuk cerebrovascular disease adalah stroke iskemik, stroke hemoragik, aneurisma, dan malformasi arteri-vena.[19]

Prognosis

Prognosis diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) sangat dipengaruhi oleh kontrol gula darah, dimana keadaan hiperglikemia, terutama hiperglikemia persisten akan lebih mudah mengalami komplikasi mikrovaskular, seperti retinopati dan nefropati, serta makrovaskular, seperti SKA dan penyakit serebrovaskular.[3]

Kontrol gula darah, modifikasi gaya hidup dengan diet dan makan sesuai kebutuhan kalori dan proporsi karbohidrat tinggi serat, lemak dan protein yang seimbang, disertai dengan aktivitas fisik yang rutin sangat membantu dalam mengurangi risiko komplikasi.[3]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

2. Maxine A. Papadakis, MD, Stephen J. McPhee, MD, Michael W. Rabow, MD. CURRENT Medical Diagnosis & Treatment. 2022. LANGE medical book
3. Goyal R, Jialal I. Diabetes Mellitus Type 2. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022.
9. Khan et al. Epidemiology of Type 2 Diabetes – Global Burden of Disease and Forecasted Trends. Journal of Epidemiology and Global Health Vol. 10(1); March 2020, pp. 107–111
14. World Health Organization. Diagnosis and management of type 2 diabetes (HEARTS-D). Geneva: 2020 (WHO/UCN/NCD/20.1).
18. Lechner et al. The pathology associated with diabetic retinopathy. Vision Research. 2017.
19. Sabreen Ali Mezil, Baydaa Ahmed abed. Complication of Diabetes Mellitus. Annals of R.S.C.B., ISSN:1583-6258, Vol. 25, Issue 3. 2021.

Penatalaksanaan Diabetes Mellitu...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Di...

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?
    GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?
  • Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
    Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
  • Metformin Lepas Lambat VS Metformin Lepas Cepat Untuk Diabetes Mellitus Tipe 2 – Telaah Jurnal Alomedika
    Metformin Lepas Lambat VS Metformin Lepas Cepat Untuk Diabetes Mellitus Tipe 2 – Telaah Jurnal Alomedika
  • Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik
    Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
8 hari yang lalu
Penanganan bulla pada pasien diabetes
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Penanganan yang tepat pada pasien diabetes dengan bulla?
dr. Intan Fajriani
21 hari yang lalu
Live Webinar Alomedika - Terapi Insulin Sliding Scale: Masih Adakah Tempat Dalam Tata Laksana Hiperglikemia. Sabtu, 14 Januari 2023. Pukul: 10.00 - 11.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Terapi Insulin Sliding Scale: Masih Adakah Tempat Dalam Tata Laksana Hiperglikemia."Narasumber :dr....
dr. Felicia
29 Desember 2022
Peran DLBS3233 dalam Terapi Diabetes Mellitus tipe 2 - Video SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Fitofarmaka saat ini sudah mendapatkan tempat sebagai terapi komplementer untuk pasien diabetes mellitus tipe 2, salah satunya adalah DLBS...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.