Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Psoriasis karyanti 2024-02-19T11:45:42+07:00 2024-02-19T11:45:42+07:00
Psoriasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Psoriasis

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan psoriasis dapat berupa terapi topikal, fototerapi, terapi sistemik konvensional, maupun terapi agen biologis. Pilihan terapi disesuaikan dengan derajat keparahan psoriasis, yaitu psoriasis derajat ringan, sedang, atau berat. Apabila pasien membutuhkan konseling atau terapi psikologis, dokter juga dapat berkonsultasi dengan bagian terkait.[1,2,32]

Klasifikasi derajat keparahan psoriasis dapat ditinjau kembali di halaman diagnosis. Setelah mengetahui derajat keparahan, dokter dapat memilih opsi terapi yang sesuai. Pengobatan perlu mempertimbangkan komorbiditas, preferensi pasien, dan respons terhadap terapi. Psoriasis area and severity index (PASI) dapat digunakan untuk menilai tingkat keparahan dan evaluasi pengobatan.[2,32]

Terapi Psoriasis Derajat Ringan

Terapi topikal dapat digunakan pada psoriasis ringan. Emolien dan pelembab dapat menjaga barrier kulit dan mempertahankan hidrasi stratum korneum. Pelembab over-the-counter (OTC) seperti petroleum jelly bisa diaplikasikan ke kulit segera setelah pasien mandi. Agen topikal lain yang juga dapat digunakan adalah ditranol, kortikosteroid, analog vitamin D, dan retinoid. Kombinasi beberapa agen topikal dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan efikasi.[2,33]

Fototerapi juga dapat digunakan untuk pasien psoriasis derajat ringan, terutama pada pasien yang tidak merespons terapi topikal. Contohnya adalah fototerapi NB-UVB (narrow-band ultraviolet B), BB-UVB (broad-band ultraviolet B), PUVA (psoralen ultraviolet A), excimer, atau klimatoterapi. Namun, fototerapi tidak aman untuk wanita hamil, ibu menyusui, serta anak-anak.

Setelah pemberian terapi topikal atau fototerapi, evaluasi efek samping berkala setiap 2 minggu. Pada pasien yang menerima terapi topikal, evaluasi respons terapi setelah 4 minggu. Bila respons baik (PASI 75 tercapai), pasien patuh berobat, dan tidak ada efek samping bermakna, terapi topikal bisa dilanjutkan. Bila respons buruk, pertimbangkan penggantian terapi ke fototerapi atau terapi sistemik.

Pada pasien yang menerima fototerapi, evaluasi respons terapi setelah 8 minggu. Bila respons baik (PASI 75 tercapai), pasien patuh berobat, dan tidak ada efek samping bermakna, fototerapi bisa dilanjutkan. Namun, jika respons buruk, pertimbangkan terapi yang lain.[33,37]

Terapi Psoriasis Derajat Sedang-Berat

Terapi pilihan pertama untuk psoriasis derajat sedang adalah terapi topikal dan fototerapi. Namun, jika respons terapi tidak memuaskan, terapi sistemik konvensional maupun terapi dengan agen biologis dapat dipertimbangkan. Pada pasien psoriasis derajat berat, terapi pilihan dapat berupa terapi topikal, fototerapi, maupun terapi sistemik konvensional atau terapi dengan agen biologis.

Terapi dengan UVB atau PUVA direkomendasikan untuk pasien dengan psoriasis sedang hingga berat, serta pada mereka yang menunjukkan respons minimal terhadap terapi topikal. Fototerapi yang ditargetkan dengan laser excimer dapat dilakukan pada pasien dengan body surface area (BSA) <10%. Namun, dokter perlu memperhatikan bahwa fototerapi tidak aman digunakan pada wanita hamil, ibu menyusui, serta anak-anak.[33]

Terapi Sistemik Konvensional

Terapi sistemik konvensional biasanya diberikan untuk pasien psoriasis derajat sedang atau berat. Obat yang menjadi pilihan pertama adalah methotrexate dan cyclosporine. Setelah itu, terapi sistemik konvensional lini kedua bisa berupa sulfasalazin, mikofenolat mofetil, mikofenolat sodium, dan asitretin.[1,2,32,37]

Methotrexate:

Penggunaan obat ini harus diawali skrining lewat anamnesis dan pemeriksaan fisik guna mendeteksi ada tidaknya alkoholisme, gastritis, obesitas, dan infeksi. Selain itu, skrining juga meliputi rontgen toraks, darah perifer lengkap (DPL), enzim hati, fungsi ginjal, urine lengkap, dan tes kehamilan.

Awali dengan dosis uji 5 mg/minggu dan periksa DPL setelah 5 hari. Jika DPL dan enzim hati terlihat abnormal, pertimbangkan terapi lain. Jika normal, methotrexate bisa diberikan 7,5 mg/minggu dan dosisnya ditingkatkan secara bertahap sampai mencapai respons terapi yang baik (maksimal 25 mg/minggu). Pasien juga diberikan asam folat 5 mg/minggu untuk mengurangi efek samping.

Monitor efek samping dengan memeriksa DPL dan enzim hati secara berkala (2–4 minggu). Respons terapi dianggap baik bila PASI 75 tercapai di minggu ke-12 dan tidak ada efek samping bermakna. Jika respons baik, terapi dilanjutkan dengan evaluasi berkala tiap 12 minggu.

Bila respons buruk, pertimbangkan pergantian ke cyclosporine atau fototerapi. Bila ada riwayat gagal atau ada kontraindikasi terhadap kedua terapi tersebut, berikan agen biologis.[37]

Cyclosporine:

Sebelum terapi, lakukan skrining penyakit kardiometabolik, keganasan, gangguan saraf, infeksi, dan kelainan tekanan darah. Lalu, periksa darah perifer lengkap (DPL), enzim hati, fungsi ginjal, profil lipid, tes kehamilan, dan urine lengkap.

Mulai dengan dosis inisial 2,5 mg/kg/hari yang terbagi dalam 2 dosis kemudian naikkan bertahap bila tidak ada efek samping selama 2–4 minggu. Lakukan hingga mencapai respons terapi yang baik (maksimal 5 mg/kg/hari). Periksa DPL, fungsi ginjal, dan profil lipid secara berkala.

Respons terapi dianggap baik bila PASI 75 tercapai pada minggu ke-12 dan tidak ada efek samping bermakna. Jika respons baik, terapi bisa dilanjutkan. Turunkan dosis bertahap 0,5–1 mg/kg/hari tiap 2 minggu sampai dosis minimal yang masih efektif. Pengobatan maksimal dilakukan 1 tahun sejak pemberian awal. Evaluasi DPL, enzim hati, dan fungsi ginjal tiap 4 minggu. Selain itu, evaluasi juga profil lipid tiap 12 minggu.

Bila respons buruk, pertimbangkan pergantian terapi ke methotrexate atau fototerapi. Bila ada riwayat gagal atau ada kontraindikasi terhadap kedua terapi tersebut, berikan agen biologis.[37]

Agen Biologis

Agen biologis mulai dianjurkan sebagai terapi psoriasis derajat sedang hingga berat karena terapi sistemik konvensional menimbulkan banyak efek samping yang membuat pasien putus berobat. Menurut studi, agen biologis seperti secukinumab, adalimumab, dan infliximab memiliki profil keamanan yang lebih baik daripada terapi sistemik yang konvensional seperti methotrexate dan cyclosporine.

Agen biologis diberikan secara injeksi. Apabila hendak memulai pengobatan dengan agen biologis, pastikan untuk melakukan skrining tuberkulosis, HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan infeksi aktif lainnya. Pasien yang tidak memiliki riwayat imunisasi hepatitis B sebaiknya diimunisasi terlebih dahulu. Pada pasien psoriasis dengan tuberkulosis laten, sebaiknya berikan waktu 2 bulan sebelum memulai terapi biologis. Perbaikan luaran klinis kulit biasanya tampak dalam waktu beberapa minggu setelah terapi.[2,33]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah

Referensi

1. Habashy J. Psoriasis. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1943419-overview
2. Nair PA, Badri T. Psoriasis. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448194/
32. Feldman SR. Treatment of psoriasis in adults. UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/treatment-of-psoriasis-in-adults
33. Golbari NM, Porter ML, Kimball AB. Current guidelines for psoriasis treatment: a work in progress. Cutis. 2018 Mar 1;101(3S):10-2.
37. Novianto E, Meisyah E, Budianti WK. Alur Tatalaksana Psoriasis Vulgaris di Indonesia. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. 2019;1-13.

Diagnosis Psoriasis
Prognosis Psoriasis

Artikel Terkait

  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Pedoman Tatalaksana Terbaru Psoriasis Pediatrik
    Pedoman Tatalaksana Terbaru Psoriasis Pediatrik
  • Secukinumab Efektif untuk Terapi Psoriasis Vulgaris Derajat Sedang-Berat
    Secukinumab Efektif untuk Terapi Psoriasis Vulgaris Derajat Sedang-Berat
  • Tingkat Keparahan Psoriasis
    Tingkat Keparahan Psoriasis
  • Terapi Oral untuk Psoriasis Vulgaris
    Terapi Oral untuk Psoriasis Vulgaris

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibuat 17 jam yang lalu
Terapi psoriasis yang tepat? - ALOPALOOZA
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
0 Balasan
ALO Dokter, saya dapat pasien wanita usia 37 tahun dengan keluhan lesi seperti ini. Sebelumnya sudah didiagnosis dengan psoriasis dan diberikan terapi berupa...
Anonymous
Dibalas 29 April 2025, 00:15
psoriasis kuku pada anak dibawah 10 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter. izin tanya dok, apakah psoriasis kuku bisa menyerang anak2 dibawah 10 tahun?jika keluhan kuku spt ini dan terdapat rontok di rambut sejak 2 bulan...
dr. Ni Luh Ayumas Oktavia Purwani
Dibalas 15 November 2024, 14:55
Skuama tebal pada bagian kepala dan trunkus atas sejak 1 bulan lalu
Oleh: dr. Ni Luh Ayumas Oktavia Purwani
3 Balasan
Alo dokter saya ada pasien dengan keluhan gatal hampir seluruh badan kurang lebih sudah 1 bulan, awalnya melenting kemudian digaruk menjadi eritem dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.