Etiologi Skrofuloderma
Etiologi skrofuloderma adalah Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Mtb merupakan bakteri batang yang sifatnya tahan asam, bersifat aerob, fakultatif, nonmotile, berukuran 0,2-0,5 ìm kali 2-4ìm.[5]
Faktor Risiko
Skrofuloderma dan infeksi tuberkulosis pada umumnya, dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor host dan faktor dari Mycobacterium tuberculosis (Mtb) itu sendiri.[5]
Faktor Host
Mycobacterium tuberculosis (Mtb) tidak selalu dapat menyebabkan infeksi tuberkulosis pada seseorang. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terinfeksi adalah status imunitas, tempat tinggal, penyakit penyerta, usia, dan gaya hidup. Berikut ini penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut:
- Status imunitas: Apabila seseorang dengan sistem imun yang kurang baik atau dengan kondisi immunocompromised, misalnya pada orang dengan HIV atau sedang menjalani terapi immunosuppressive
- Tempat tinggal: Tempat tinggal yang tertutup dengan ventilasi dan pencahayaan yang buruk, atau terlalu padat, meningkatkan risiko mudahnya penyebaran kuman Mtb dan meningkatkan risiko terinfeksi
- Penyakit penyerta: misalnya kanker, diabetes mellitus, gagal ginjal, silikosis, dan sindrom malabsorbsi kronik
- Usia: risiko meningkat pada pasien geriatri, dan anak di bawah usia 5 tahun
- Gaya hidup, seperti perokok dan peminum alkohol
Faktor Mtb
Tidak semua orang yang terpapar dengan Mycobacterium tuberculosis (Mtb) bisa langsung terinfeksi. Faktor dari Mtb yang mempengaruhi risiko adalah jumlah atau konsentrasi bakteri Mtb, lamanya waktu paparan seseorang dengan udara yang terkontaminasi, atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi tuberkulosis.[5-6]