Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Skrofuloderma general_alomedika 2023-06-21T10:41:29+07:00 2023-06-21T10:41:29+07:00
Skrofuloderma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Skrofuloderma

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Etiologi skrofuloderma atau scrofuloderma adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Skrofuloderma dan infeksi tuberkulosis pada umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor, yang terdiri dari yaitu faktor host dan faktor patogen Mtb itu sendiri.[5]

Etiologi

Penyebab skrofuloderma atau tuberkulosis kulit ini adalah bakteri penyebab infeksi tuberkulosis. Mycobacterium tuberculosis (Mtb) merupakan bakteri batang bersifat tahan asam, aerob, fakultatif, nonmotile, dan berukuran 0,2‒0,5 ìm kali 2‒4 ìm.[5]

Faktor Risiko Host

Mycobacterium tuberculosis (Mtb) tidak selalu dapat menyebabkan infeksi tuberkulosis pada seseorang. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terinfeksi adalah status imunitas, tempat tinggal, penyakit penyerta, usia, dan gaya hidup. Berikut ini penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut:

  • Status imunitas: Apabila seseorang dengan sistem imun yang kurang baik atau dengan kondisi imunosupresi, misalnya penderita HIV atau sedang menjalani terapi immunosuppressive

  • Tempat tinggal: Tempat tinggal yang tertutup dengan ventilasi dan pencahayaan yang buruk, atau terlalu padat, meningkatkan risiko mudahnya penyebaran kuman Mtb dan meningkatkan risiko terinfeksi
  • Penyakit penyerta: misalnya kanker, diabetes mellitus, gagal ginjal, silikosis, dan sindrom malabsorbsi kronik
  • Usia: risiko meningkat pada pasien geriatri, dan anak usia <5 tahun
  • Gaya hidup, seperti perokok dan peminum alkohol[5,6]

Faktor Risiko Mtb

Tidak semua orang yang terpapar dengan Mycobacterium tuberculosis (Mtb) bisa langsung terinfeksi. Faktor dari Mtb yang mempengaruhi risiko adalah jumlah atau konsentrasi bakteri Mtb, lamanya waktu paparan seseorang dengan udara yang terkontaminasi, atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi tuberkulosis.[5,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

5. Herchline TE. Tuberculosis. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/230802-overview#a1
6. Reichler MR, Khan A, et al. Risk and timing of tuberculosis among close contacts of persons with infectious tuberculosis. J Infect Dis. 2018; 218(6): 1000-1008.

Patofisiologi Skrofuloderma
Epidemiologi Skrofuloderma

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Yokha Pratama Edo
Dibalas 10 Agustus 2025, 18:12
Apakah kenaikan berat badan = menuju keberhasilan terapi pasien pada pasien TB yang sedang terapi OAT?
Oleh: dr.Yokha Pratama Edo
1 Balasan
ALO Dokter. Apakah obat tb bikin nafsu makan? Atau karna kuman tb sudah mulai mati, daya tahan tubuh naik, otomatis nafsu makan naik? Apakah ada. Keterangan...
dr.Bayu pratama
Dibuat 08 Agustus 2025, 21:32
Penggantian obat terapi pencegahan tuberkulosis (TPT)
Oleh: dr.Bayu pratama
0 Balasan
ALO Dokter, izin bertanya .. terkait terapi pencegahan tuberkulosis (TPT).. jika ada pasien sudah mulai 1 bulan TPT dengan 3HP fdc, namun karena keterbatan...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.