Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Skrofuloderma general_alomedika 2020-11-02T14:58:37+07:00 2020-11-02T14:58:37+07:00
Skrofuloderma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Skrofuloderma

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Data epidemiologi skrofuloderma secara khusus  masih terbatas. Secara global, terdapat 10,4 juta kasus tuberkulosis di seluruh dunia pada tahun 2016. Dari sekian banyak kasus, hanya 10% merupakan kasus TB ekstra paru, dan hanya ~1% dari 10% kasus TB ekstra paru merupakan kasus tuberkulosis kulit seperti skrofuloderma.[2,5]

Global

Secara global, kasus skrofuloderma termasuk jarang ditemukan. Skrofuloderma adalah salah satu jenis tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis ekstra paru mencakup kurang-lebih 10% dari seluruh kasus tuberkulosis, dan tuberkulosis pada kulit diperkirakan ~1% dari seluruh kasus tuberkulosis ekstra paru.

Di Brazil, sejak tahun 2012 hingga 2015, didapatkan sebanyak 10.800 kasus tuberkulosis ekstra paru, 227 di antaranya adalah tuberkulosis kutis.  Perlu diketahui juga bahwa tuberkulosis kutis terbagi lagi menjadi beberapa jenis, dan skrofuloderma adalah salah satunya.[3,7]

Indonesia

Data spesifik mengenai prevalensi dari skrofuloderma di Indonesia masih sangat sulit ditemukan.

Indonesia menduduki peringkat ke-3 negara dengan pasien tuberkulosis terbanyak di dunia. Diperkirakan jumlah pasien tuberkulosis di Indonesia sekitar 10% dari total seluruh jumlah pasien tuberkulosis di dunia. Menurut Global Tuberculosis Report WHO, sebanyak 319 orang per 100.000 penduduk di Indonesia mengalami infeksi tuberkulosis di tahun 2017. Sementara itu, pada tahun 2018 jumlah kasus tuberkulosis di Indonesia sebanyak 566.623 kasus, terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2017 yakni sebesar 446.732 kasus.[8,9]

Mortalitas

Data spesifik mengenai mortalitas pada pasien skrofuloderma masih sangat sulit ditemukan. Penyakit tuberkulosis secara umum masih termasuk dalam 10 penyebab kematian tersering di dunia. Diperkirakan sebanyak 1,3 juta pasien meninggal akibat tuberkulosis di seluruh dunia pada tahun 2018. Di Indonesia sendiri, angka kematian pasien tuberkulosis diperkirakan sebesar 40 per 100.000 penduduk.[9]

Referensi

2. Santos JB, Figueiredo AR, Ferraz CE, et al. Cutaneous tuberculosis: epidemiologic, etiopathogenic and clinical aspects - part I. An Bras Dermatol. 2014;89(2):219-228.
3. Mello RB, Vale ECSD, Baeta IGR. Scrofuloderma: a diagnostic challenge. An Bras Dermatol. 2019;94(1):102-104.
5. Herchline TE. Tuberculosis. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/230802-overview#a1
7. Gupta M, Gupta M, Kaur R. Tuberculosis colliquative cutis of the cheek: an extremely uncommon manifestation of primary extrapulmonary tuberculosis. BMJ Case Rep. 2013; bcr2013009058.
8. Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Kemenkes RI, 2009. https://www.persi.or.id/images/regulasi/kepmenkes/kmk3642009.pdf
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Kemenkes RI, 2019. https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf

Etiologi Skrofuloderma
Diagnosis Skrofuloderma

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
    Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Desi Rahmawaty
13 hari yang lalu
Tata laksana untuk pasien gagal pengobatan TB suspek MDR
Oleh: dr. Desi Rahmawaty
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya.Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pasien TB lini 1 pada bulan kelima sputum BTA masih positif sehingga dinyatakan gagal...
dr. Ranti Phussa
06 Desember 2022
Rujukan konsultasi dan pemeriksaan untuk tuberkulosis Kulit - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Ranti Phussa
1 Balasan
Selamat siang, dr. Risty Hafinah, Sp.DVIzin bertanya dok, apabila kita menemui adanya pasien remaja dengan riwayat pengobatan TB yang datang ke praktik...
Anonymous
01 Desember 2022
Skrining anak yang kontak dengan pasien TB aktif - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO DokterUntuk anak berusia <5 tahun yang ada kontak erat dengan pasien TB aktif, apakah sebaiknya dilakukan skrining TB? Pemeriksaan apakah yang dianjurkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.