Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Rambut Rontok general_alomedika 2023-01-04T09:23:20+07:00 2023-01-04T09:23:20+07:00
Rambut Rontok
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-prescription

Pendahuluan Rambut Rontok

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Rambut rontok merupakan kondisi di mana jumlah rambut lebih sedikit, atau jumlah rambut yang terlepas lebih dari batas normal. Kondisi rambut rontok sering dijumpai sehari-hari dan umumnya tidak berbahaya. Meskipun begitu, rambut rontok dapat menyebabkan penurunan rasa percaya diri hingga mengganggu kualitas hidup pasien.[1,2]

Siklus rambut terdiri dari 3 fase yakni anagen, katagen dan telogen. Normalnya, rambut akan terlepas 50-100 helai per hari pada fase telogen. Setelah memasuki fase telogen, rambut akan kembali ke fase anagen yang mana rambut akan tumbuh kembali, namun pada kondisi rambut rontok, rambut berhenti tumbuh.[1,2]

Rambut Rontok-min

Terjadinya rambut rontok dapat melalui proses kerontokan atau disebut dengan effluvium, batang rambut patah, serta kebotakan. Berbagai penyebab rambut rontok yakni faktor genetik, gangguan hormon, penyakit autoimun, infeksi jamur, keganasan, hingga kebiasaan untuk mencabut rambut sendiri atau trikotilomania.[2]

Banyaknya kategori kerontokan dapat menyulitkan diagnosis sehingga diperlukan pemeriksaan yang tepat. Pada anamnesis, perlu ditanyakan mengenai awitan gejala, riwayat komorbid,  pola hidup, termasuk adakah kebiasaan mencabut rambut.[2,3]

Pemeriksaan fisik rambut rontok dapat dilakukan melalui inspeksi maupun menggunakan alat dermatoskopi. Hal yang perlu diperhatikan yakni pola rambut rontok, awitan gejala, area tubuh yang mengalami kerontokan, serta tanda infeksi jamur.[3]

Rambut rontok terbagi menjadi dua kategori utama yakni tipe scarring dan nonscarring.  Pada tipe scarring, folikel rambut rusak secara permanen. Kerontokan tipe scarring meliputi 3 jenis utama yaitu tinea kapitis, alopesia mucinosa dan alopesia neoplastika.

Kerontokan tipe non-scarring lebih sering ditemui dan bersifat reversibel. Umumnya, tipe ini terbagi menjadi 6 jenis yakni alopesia areata, telogen effluvium, alopesia traumatik, anagen effluvium, dan alopesia androgenik. Alopesia androgenetik pada wanita juga disebut female pattern hair loss (FPHL).[2,3]

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk membantu proses penegakkan diagnosis dan mencari pencetus dari rambut rontok seperti pemeriksaan hormon, pemeriksaan darah, panel besi, hingga pemeriksaan kalium hidroksida (KOH).[2,3]

Tata laksana dari rambut rontok disesuaikan dengan etiologi dan tipe dari rambut rontok. Terapi medikamentosa untuk menangani kerontokan dapat berupa minoxidil, finasteride, dan kortikosteroid.[2]

Terapi hormonal, kemoterapi atau radiasi, hingga obat anti-jamur juga dapat diberikan sesuai tipe kerontokan. Selain itu, rambut rontok akibat trikotilomania dapat diterapi dengan menggunakan metode cognitive behaviour therapy.[1,2]

Edukasi mengenai penyebab kerontokan dan cara menanganinya penting diberikan pada pasien mengingat prognosis dari rambut rontok dapat dipengaruhi perubahan gaya hidup dan ketaatan menjalankan terapi.[1]

Referensi

1. Mubki, T, Rudnicka, L, Olszewska, M,et al. Evaluation and diagnosis of the hair loss patient. J Am Acad Dermatol. 2014; 71(3), 415.e1–415.e15.
2. Al Aboud AM, Zito PM. Alopecia. StatPearls. NCBI. 2022
3. Phillips TG, Slomiany P, Allison R. Hair loss: common causes and treatment. Am Fam Physc. 2017; 96(6): 371- 378

Patofisiologi Rambut Rontok

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
  • Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
    Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
  • Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
    Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
Diskusi Terkait
dr.Rani Rahmawati
16 Juli 2023
Tata laksana medikamentosa untuk alopecia
Oleh: dr.Rani Rahmawati
5 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya.Untuk dokter umum, tatalaksana alopecia areata/androgenik apakah cukup dengan meresepkan zinc dan minoxidil? Atau kah ada...
Anonymous
12 Maret 2023
Terapi kerontokan rambut pada wanita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien seorang wanita dengan keluhan kerontokan rambut yang berlangsung lebih 10 tahun. Awal mulanya pasien menderita thypus dan...
Anonymous
10 Maret 2023
Terapi PRP untuk masalah kebotakan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya utk TS dr.SpKK.....utk menangani pasien dng masalah kebotakan, apakah dng PRP bisa menumbuhkan kembali rambut di area kebotakan yg sudah tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.