Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Rambut Rontok general_alomedika 2022-04-08T09:16:20+07:00 2022-04-08T09:16:20+07:00
Rambut Rontok
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-prescription

Patofisiologi Rambut Rontok

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Patofisiologi rambut rontok meliputi proses terjadinya gangguan pada siklus pertumbuhan rambut. Selain itu, kerusakan pada batang rambut akibat paparan eksogen dari luar juga mengakibatkan rambut menjadi patah atau rusak.[2]

Fisiologi Siklus Rambut

Siklus pertumbuhan rambut terbagi menjadi 3 fase yakni anagen, katagen, dan telogen. Fase anagen dapat disebut sebagai fase aktif dimana folikel rambut yang berbentuk onion-like bertugas untuk memproduksi serat-serat rambut.[4]

Fase anagen meliputi 90% siklus pertumbuhan rambut yang mana merupakan fase terpanjang dengan durasi fase rata-rata selama 3 tahun. Semakin panjang fase anagen, semakin panjang rambut.[2]

Fase anagen terbagi menjadi 2 fase yaitu proanagen dan metanagen. Pada fase proanagen, folikel rambut memicu sel progenitor rambut berproliferasi dan memulai proses diferensiasi. Selanjutnya pada fase metanagen muncul batang rambut pada permukaan kulit.[4]

Selanjutnya pada fase katagen terjadi proses regresi yang didorong oleh apoptosis pada folikel rambut, dan folikel rambut akan kehilangan seperenam diameternya.[4]

Pada fase katagen ciri khasnya adalah muncul club hair. Club hair adalah rambut yang terkeratinisasi secara sempurna, dengan ciri khas tampak keratinized bulb yang menutupi akar rambut.[4]

Fase yang terakhir adalah fase telogen, pada fase ini folikel rambut mengalami proses dorman, pertumbuhan dari batang rambut sudah tidak terjadi lagi. Pada fase ini rambut akan mengalami proses shedding atau rontok dan kemudian akan kembali ke fase anagen.[4]

Normalnya, rambut akan terlepas 50-100 helai per hari pada fase telogen dan jumlah folikel rambut kepala normalnya sekitar 100.000.[1,5]

Patofisiologi Rambut Rontok

Pada masing-masing fase pertumbuhan rambut dapat terjadi gangguan sehingga menyebabkan kerontokan. Pada fase anagen, apabila terjadi gangguan mitosis dan aktivitas metabolik dari folikel rambut maka akan menyebabkan terjadinya rambut rontok secara difus atau dikenal dengan anagen effluvium.[3]

Gangguan pada fase anagen dapat disebabkan oleh kemoterapi, siklofosfamid, doxorubicin, nitrosourea, obat-obatan lainnya seperti allopurinol, levodopa, tamoxifen, bromokriptin.[3]

Pada fase katagen, apabila muncul club hair secara bersamaan lalu kemudian rontok, maka akan menimbulkan kesan rambut tampak tipis. Gangguan pada fase katagen biasa terjadi pada pasien dengan penyakit hipo/hipertiroid, stress, pasca melahirkan dan defisiensi vitamin.[4,5]

Gangguan pada fase telogen ditandai dengan adanya rambut yang mengalami kerontokan dalam jumlah banyak, terutama 3 – 5 bulan setelah seseorang menghadapi stres baik secara emosional maupun fisiologis.[4,5]

Pengaruh dari faktor eksogen juga dapat menyebabkan batang rambut menjadi patah dan rusak. Batang rambut adalah bagian dari rambut yang terpapar dunia luar, sehingga rentan sekali mengalami kerusakan.[4,5]

Pada kerusakan akibat faktor eksogen, terjadi degenerasi kutikula yang berlanjut ke korteks rambut secara progresif akibat paparan penyebab yang terus-menerus.[5]

Pada alopesia androgenetik, androgen genetik dan hormonal berperan dalam patogenesis. Proses ini dikaitkan dengan efek dihidrotestosteron (DHT) yang menyebabkan folikel rambut di kulit kepala mengecil secara bertahap.[2,6]

Meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut, hipotesis yang paling umum dalam terjadinya alopesia areata melibatkan autoimunitas yang diperantarai sel-T.[2]

Pada tinea kapitis, kerontokan rambut disebabkan oleh infeksi dermatofit. Sedangkan pada alopesia mucinosa, kerontokan terjadi akibat infiltrasi kulit kepala dengan limfosit abnormal.[2]

Referensi

1. Mubki, T, Rudnicka, L, Olszewska, M,et al. Evaluation and diagnosis of the hair loss patient. J Am Acad Dermatol. 2014; 71(3), 415.e1–415.e15.
2. Al Aboud AM, Zito PM. Alopecia. StatPearls. NCBI. 2022
3. Phillips TG, Slomiany P, Allison R. Hair loss: common causes and treatment. Am Fam Physc. 2017; 96(6): 371- 378
4. Hoover E, Alhajj M, Flores JL. Physiology, Hair. StatPearls. NCBI. 2021
5. Umborowati MA, Rahmadewi. Rambut rontok akibat lingkungan dan kosmetik. Berk Ilmu Kesehat. 2012; 24(1): 35-42.
6. Qi J, Garza LA. An overview of alopecias. Cold Spring Harb Perspect Med. 2014;4(3):a013615. Published 2014 Mar 1. doi:10.1101/cshperspect.a013615

Pendahuluan Rambut Rontok
Etiologi Rambut Rontok

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
  • Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
    Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
  • Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
    Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
  • Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok
    Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Maret 2024, 07:55
Pitak di kepala sejak lahir disertai rasa nyeri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Usia 20 tahun, mengalami pitak sejak lahir dan sekarang terasa nyeri, mohon sarannya🙏
Anonymous
Dibalas 12 Februari 2024, 16:58
Penipisan rambut pada pasien pria usia 30 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mari diskusi dok. Pasien menyatakan rambut nya menipis.. Berikut foto klinis..Ini terjadi 2 tahun terakhir.. Tetapi katanya tidak terlihat rontokan rambut...
Anonymous
Dibalas 23 November 2023, 10:22
Vitamin apa untuk membantu pertumbuhan rambut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Vitamin / terapi untuk memanjangkan rambut apa ya dok? Jdi bukan untuk menebalkan rambut botak, tapi mempercepat pertumbuhan rambut saja agar cepat panjang....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.