Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Rambut Rontok general_alomedika 2022-04-08T09:18:36+07:00 2022-04-08T09:18:36+07:00
Rambut Rontok
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-prescription

Epidemiologi Rambut Rontok

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Data epidemiologi rambut rontok menunjukkan bahwa kondisi ini dapat dialami oleh wanita maupun pria. Rambut rontok sering ditemukan pada praktik sehari-hari dan tidak hanya menyerang orang dewasa, namun juga dapat dialami oleh anak-anak.[10]

Rambut rontok umumnya tidak menyebabkan kematian, namun kerontokan bisa menjadi tanda dari metastasis tumor dari organ lain yang disebut alopesia neoplastika.[14]

Global

Di Amerika Serikat, rambut rontok terjadi pada 50 juta orang, dan 20 juta diantaranya adalah wanita. Tipe alopesia androgenetik adalah tipe rambut rontok yang paling sering ditemukan terutama pada laki-laki dibandingkan perempuan

Prevalensi alopesia androgenetik sebesar 30-50% pada laki-laki usia 30-50 tahun. Pada wanita, alopesia androgenetik yang juga disebut female pattern hair loss (FPHL), ditemukan >50% pada wanita yang berusia diatas 79 tahun.

Jenis rambut rontok lain yang cukup sering ditemukan adalah alopesia areata, dengan prevalensi 2% dari seluruh populasi di Amerika Serikat, diikuti dengan tinea kapitis, paling sering terjadi pada anak-anak.[3,12]

Indonesia

Tidak ada data epidemiologi mengenai prevalensi rambut rontok secara umum di Indonesia. Namun, sebuah studi yang dilakukan di poliklinik kulit dan kelamin RS Cipto Mangunkusumo pada 116 pasien dengan kerontokan, didapatkan data jenis kerontokan yang tersering yakni alopesia areata (39,7%) diikuti oleh telogen effluvium (34,5%) dan alopesia androgenetik (11,2%).[15]

Mortalitas

Rambut rontok tidak menyebabkan kematian. Namun, mortalitas pada kondisi rambut rontok biasanya dikaitkan dengan penyakit lain yang mendasari seperti pada rambut rontok tipe alopesia neoplastika.[14]

Alopesia neoplastika adalah jenis tumor viseral, yang merupakan hasil dari metastasis dari tumor ganas yang berasal dari organ tubuh lainnya.[14]

Referensi

3. Phillips TG, Slomiany P, Allison R. Hair loss: common causes and treatment. Am Fam Physc. 2017; 96(6): 371- 378
10. Xu L, Liu KX, Senna MM. Practical approach to the diagnosis and management of hair loss in children and adolescents. Front Med. 2017; 4: 10.3389/fmed.2017.00112
12. Fabbrocini G, Cantelli M, Masarà A, Annunziata MC, Marasca C, Cacciapuoti S. Female pattern hair loss: A clinical, pathophysiologic, and therapeutic review. Int J Womens Dermatol. 2018;4(4):203-211.
14. Paolino G, Pampena R, Grassi S, et al. Alopecia neoplastica as a sign of visceral malignancies: a systematic review. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2019;33(6):1020-1028.
15. Legiawati L. Jenis kerontokan rambut dan kebotakan pasien poliklinik kulit dan kelamin RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo TAHUN 2009-2011. Media Dermato Venerelogica Indonesiana. 2013;40(4):159-163.

Etiologi Rambut Rontok
Diagnosis Rambut Rontok

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
  • Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
    Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
  • Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
    Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
Diskusi Terkait
dr.Rani Rahmawati
16 Juli 2023
Tata laksana medikamentosa untuk alopecia
Oleh: dr.Rani Rahmawati
5 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya.Untuk dokter umum, tatalaksana alopecia areata/androgenik apakah cukup dengan meresepkan zinc dan minoxidil? Atau kah ada...
Anonymous
12 Maret 2023
Terapi kerontokan rambut pada wanita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien seorang wanita dengan keluhan kerontokan rambut yang berlangsung lebih 10 tahun. Awal mulanya pasien menderita thypus dan...
Anonymous
10 Maret 2023
Terapi PRP untuk masalah kebotakan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya utk TS dr.SpKK.....utk menangani pasien dng masalah kebotakan, apakah dng PRP bisa menumbuhkan kembali rambut di area kebotakan yg sudah tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.