Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Pedikulosis general_alomedika 2020-01-10T15:46:10+07:00 2020-01-10T15:46:10+07:00
Pedikulosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Pedikulosis

Oleh :
dr. Ida Bagus Nugraha
Share To Social Media:

Diagnosis pedikulosis dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, namun diagnosis definitif ditegakkan jika ditemukan nits, nymph, atau kutu dewasa pada area dengan keluhan.

Anamnesis

Keluhan yang umum dilaporkan oleh pasien adalah pruritus yang hebat pada daerah yang terinfestasi, sehingga pasien akan menggaruk terus menerus. Tindakan menggaruk dapat merusak integritas kulit sehingga dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder. Pyoderma derajat berat dapat menyebabkan terjadi bercak alopecia yang tidak teratur. Beberapa kasus dapat menunjukan gejala demam, lemas, pucat, mudah marah dan pembesaran kelenjar getah bening. Selain itu, pasien juga dapat menemukan nits, nymph, atau kutu dewasa secara tidak sengaja.

Pedikulosis kapitis pada anak dapat menyebabkan gangguan tidur. Faktor risiko yang harus digali antara lain higienitas yang buruk, tidak memiliki akses terhadap pakaian bersih, tunawisma, dan tinggal di tempat padat. [1,7,8,13]

Pemeriksaan Fisik

Temuan pemeriksaan fisik tergantung jenis dan lokasi dari kutu. Lokasi yang terinfestasi akan menunjukan masalah dermatologis seperti pioderma, makula eritematosa, maculae cerulae (makula berwarna biru-keabuan), ekskoriasi wheals, dan puncta hemoragik. Pada beberapa kasus dapat pula ditemukan limfadenopati leher dan konjungtivitis. [3,7,8]

Pedikulosis kapitis derajat berat dan tidak diobati dapat menyebabkan rambut pasien menjadi kusut karena eksudat, sehingga rentan terhadap infeksi jamur. Akibatnya, akan terbentuk massa berbau bernama plica polonica. Masa tersebut menampung banyak nits, dan kutu. Infestasi kutu badan kronis akan menimbulkan penebalan dan perubahan warna kulit yang disebut “vagabond’s disease”. [7,8]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan misalnya pemeriksaan mikroskop dan pemeriksaan wood lamp.

Pemeriksaan Mikroskop

Pemeriksaan mikroskop dapat dilakukan dengan pengambilan nits atau kutu secara langsung menggunakan cellulose tape pada daerah terinfestasi. Sampel kemudian diperiksa langsung di bawah mikroskop.

Gambar 1. Pediculus humanus capitis (Sumber : Reischig J, Wikimedia Commons, 2014) Gambar 1. Pediculus humanus capitis (Sumber : Reischig J, Wikimedia Commons, 2014)

Pemeriksaan Wood lamp

Pemeriksaan wood lamp dapat menunjukan fluorescence berwarna hijau kekuningan dari nits. [1,7,8,13]

Referensi

1. Bragg B, Simon L. Pediculosis Humanis (Lice, Capitis, Pubis) [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2019. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470343/
3. Ko CJ, Elston DM. Pediculosis. Journal of the American Academy of Dermatology, 2004. 50(1): 1–12. doi:10.1016/s0190-9622(03)02729-4
7. Guenther LCC. Pediculosis and Pthiriasis. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/225013-overview#a5
8. CDC. Lice. 2019. https://www.cdc.gov/parasites/lice/index.html
13. Powers J, Badri T. Pediculosis Corporis. 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482148/

Epidemiologi Pedikulosis
Penatalaksanaan Pedikulosis

Artikel Terkait

  • Pedikulosis Kapitis – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pedikulosis Kapitis – Panduan e-Prescription Alomedika
Diskusi Terkait
dr.Aprilia
21 Mei 2021
Bayi usia 18 bulan dengan pedikulosis
Oleh: dr.Aprilia
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya, saya sebelumnya pernah mengobati pedikulosis kapitis pada anak sekolah dengan Malathion 0,5%. Namun, sekarang saya memiliki pasien...
dr. Fathir Miski
23 April 2021
Terapi pedikulosis kapitis pada ibu hamil
Oleh: dr. Fathir Miski
1 Balasan
Alo dokter, obat apa yang dapat diberikan kepada ibu hamil yang mengalami pedikulosis kapitis? Terima kasih..
dr.Aprilia
14 September 2020
Kasus kutu rambut dalam Chat Bersama Dokter, bagaimana terapi yang tepat?
Oleh: dr.Aprilia
6 Balasan
ALO Dokter, seorang pengguna mengeluhkan kulit kepala terasa gatal sejak 2 minggu terakhir, dan menemukan banyak telur kutu di rambut, pengguna mengatakan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.