Penatalaksanaan Pedikulosis
Penatalaksanaan pedikulosis melibatkan terapi medikamentosa berupa pemberian zat yang menyebabkan neurotoksisitas dan asfiksia pada kutu, serta non medikamentosa. Pedikulosis merupakan kompetensi 4A bagi dokter umum, dan tidak perlu dirujuk. [1,7,8,16]
Nonfarmakologi
Terapi nonfarmakologi pada pedikulosis di antaranya dengan mencukur rambut kepala atau pubis, pembuangan secara mekanis, dan perbaikan higienitas pasien.
Pedikulosis Capitis
Terapi nonfarmakologi pedikulosis kapitis yang dapat dilakukan yaitu pengambilan kutu secara langsung menggunakan tangan atau menggunakan sisir kutu. Mencukur rambut juga dapat menjadi pilihan, namun secara kosmetik sulit diterapkan pada beberapa pasien.
Jika menggunakan sisir kutu, rambut harus dibasahi terlebih dulu sebelum mulai menyisir. Sisir rambut harus dilakukan mulai dari sedekat mungkin dengan kulit kepala dan diteruskan hingga ke ujung dan dipastikan seluruh bagian tersisir dengan baik. Lakukan penyisiran setiap 3-4 hari, selama 2 minggu. [3,4]
Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan sisir kutu pada rambut basah lebih efektif dibandingkan penggunaan pestisida topikal. [21]
Pedikulosis Korporis
Pada pedikulosis korporis, terapi nonfarmakologi difokuskan pada higienitas pasien karena kutu hidup dalam serat pakaian atau sprei. Pasien dianjurkan untuk melakukan juga disinfeksi pada benda-benda yang dimilikinya, seperti handuk, selimut, dan baju. Disinfeksi dapat dilakukan menggunakan deterjen ataupun insektisida. [1,3,7,8]
Pedikulosis Pubis
Pasien dengan pedikulosis pubis sebaiknya tidak berhubungan seksual hingga infestasi parasit sembuh. [3]
Medikamentosa
Penatalaksanaan medikamentosa yang dapat berikan berupa obat topikal atau oral untuk pedikulosis. Obat-obatan ini umumnya menyebabkan neurotoksisitas dan asfiksia pada kutu dewasa. Obat topikal lini pertama untuk pedikulosis adalah pyrethrins dan permetrin lotion 1%. Obat lini kedua adalah malathion 0,5%, lindane 1%, benzyl alcohol 5%, dan spinosad 0,9%. Lindane sudah tidak lagi dianjurkan karena efek samping terhadap otak dan sistem saraf perifer.
Obat oral yang tersedia untuk terapi pedikulosis adalah obat antihelmintik seperti ivermectin, levamizole, dan albendazole. Namun, terapi oral tidak dianjurkan karena risiko neurotoksisitas, terutama pada pasien pediatri. Maka itu, terapi oral hanya boleh diberikan apabila kutu resisten terhadap terapi topikal. [1,2,4,7,8,17]
Tabel 1 Penatalaksanaan Obat Topikal untuk Pedikulosis
Obat | Target terapi | Cara Pemakaian | Terapi kedua | Catatan Tambahan |
Pyrethrins | Kutu (pediculicides) | Pakaikan pada rambut yang kering, diamkan selama 10 menit, kemudian basuh | 9 Hari setelah terapi pertama | Dapat digunakan untuk pasien usia lebih 2 tahun. |
Permetrin 1% | Kutu (pediculicides) | Pakaikan ke rambut yang setengah kering, diamkan selama 10 menit, kemudian basuh. | 7 Hari setelah terapi pertama | Dapat digunakan untuk pasien usia lebih 2 minggu. |
Benzyl alcohol lotion 5% | Kutu (pediculicides) | Pakaikan pada rambut yang kering, diamkan selama 10 menit, kemudian basuh | 7 Hari setelah terapi pertama | Dapat digunakan untuk pasien > 6 bulan. Obat ini bersifat iritatif |
Malathion lotion 0,5 % | Nits (ovicidal) dan kutu (pediculicides) | Pakaikan pada rambut kering, secukupnya untuk membasahi rambut, biarkan mengering secara alami, lalu basuh 12 jam kemudian dan sisir menggunakan sisir kutu. | 7 – 9 hari setelah terapi pertama, bila kutu hidup masih ditemukan. | Dapat digunakan untuk pasien usia 6 tahun keatas. Obat ini bersifat iritatif terhadap kulit. |
Spinosad 0,9 % | Nits (ovicidal) dan kutu (pediculicides) | Pakaikan pada rambut kering, diamkan 10 menit, kemudian basuh | 7 hari setelah terapi pertama, bila kutu hidup masih ditemukan. | Dapat digunakan untuk pasien usia 6 bulan keatas. |
Tabel 2 Penatalaksanaan Obat Oral untuk Pedikulosis
Obat | Dosis |
Ivermectin | 2 x 12 mg/hari selama 7 – 10 hari (200 μg/kgBB) |
Albendazole | 400 mg/hari selama 7 – 10 hari |
Levamizole | 3,5 mg/kgBB selama 10 hari Dosis untuk anak sesuai berat badan:
|