Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Pedikulosis general_alomedika 2020-01-10T15:46:15+07:00 2020-01-10T15:46:15+07:00
Pedikulosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Pedikulosis

Oleh :
dr. Ida Bagus Nugraha
Share To Social Media:

Penatalaksanaan pedikulosis melibatkan terapi medikamentosa berupa pemberian zat yang menyebabkan neurotoksisitas dan asfiksia pada kutu, serta non medikamentosa. Pedikulosis merupakan kompetensi 4A bagi dokter umum, dan tidak perlu dirujuk. [1,7,8,16]

Nonfarmakologi

Terapi nonfarmakologi pada pedikulosis di antaranya dengan mencukur rambut kepala atau pubis, pembuangan secara mekanis, dan perbaikan higienitas pasien.

Pedikulosis Capitis

Terapi nonfarmakologi pedikulosis kapitis yang dapat dilakukan yaitu pengambilan kutu secara langsung menggunakan tangan atau menggunakan sisir kutu. Mencukur rambut juga dapat menjadi pilihan, namun secara kosmetik sulit diterapkan pada beberapa pasien.

Jika menggunakan sisir kutu, rambut harus dibasahi terlebih dulu sebelum mulai menyisir. Sisir rambut harus dilakukan mulai dari sedekat mungkin dengan kulit kepala dan diteruskan hingga ke ujung dan dipastikan seluruh bagian tersisir dengan baik. Lakukan penyisiran setiap 3-4 hari, selama 2 minggu. [3,4]

Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan sisir kutu pada rambut basah lebih efektif dibandingkan penggunaan pestisida topikal. [21]

Pedikulosis Korporis

Pada pedikulosis korporis, terapi nonfarmakologi difokuskan pada higienitas pasien karena kutu hidup dalam serat pakaian atau sprei. Pasien dianjurkan untuk melakukan juga disinfeksi pada benda-benda yang dimilikinya, seperti handuk, selimut, dan baju. Disinfeksi dapat dilakukan menggunakan deterjen ataupun insektisida. [1,3,7,8]

Pedikulosis Pubis

Pasien dengan pedikulosis pubis sebaiknya tidak berhubungan seksual hingga infestasi parasit sembuh. [3]

Medikamentosa

Penatalaksanaan medikamentosa yang dapat berikan berupa obat topikal atau oral untuk pedikulosis. Obat-obatan ini umumnya menyebabkan neurotoksisitas dan asfiksia pada kutu dewasa.  Obat topikal lini pertama untuk pedikulosis adalah pyrethrins dan permetrin lotion 1%. Obat lini kedua adalah malathion 0,5%, lindane 1%, benzyl alcohol 5%, dan spinosad 0,9%. Lindane sudah tidak lagi dianjurkan karena efek samping terhadap otak dan sistem saraf perifer.

Obat oral yang tersedia untuk terapi pedikulosis adalah obat antihelmintik seperti ivermectin, levamizole, dan albendazole. Namun, terapi oral tidak dianjurkan karena risiko neurotoksisitas, terutama pada pasien pediatri. Maka itu, terapi oral hanya boleh diberikan apabila kutu resisten terhadap terapi topikal. [1,2,4,7,8,17]

Tabel 1 Penatalaksanaan Obat Topikal untuk Pedikulosis

Obat

Target terapi

Cara Pemakaian

Terapi kedua

Catatan Tambahan

Pyrethrins

Kutu (pediculicides)

Pakaikan pada rambut yang kering, diamkan selama 10 menit, kemudian basuh 9 Hari setelah terapi pertama Dapat digunakan untuk pasien usia lebih 2 tahun.
Permetrin 1%

Kutu  (pediculicides)

Pakaikan ke rambut yang setengah kering, diamkan selama 10 menit, kemudian basuh. 7 Hari setelah terapi pertama Dapat digunakan untuk pasien usia lebih 2 minggu.
Benzyl alcohol lotion 5%

Kutu  (pediculicides)

Pakaikan pada rambut yang kering, diamkan selama 10 menit, kemudian basuh 7 Hari setelah terapi pertama Dapat digunakan untuk pasien > 6 bulan. Obat ini bersifat iritatif
Malathion lotion 0,5 %

Nits (ovicidal) dan kutu (pediculicides)

Pakaikan pada rambut kering, secukupnya untuk membasahi rambut, biarkan mengering secara alami, lalu basuh 12 jam kemudian dan sisir menggunakan sisir kutu. 7 – 9 hari setelah terapi pertama, bila kutu hidup masih ditemukan.

Dapat digunakan untuk pasien usia 6 tahun keatas.

Obat ini bersifat iritatif terhadap kulit.

Spinosad 0,9 %

Nits (ovicidal) dan kutu (pediculicides)

Pakaikan pada rambut kering, diamkan 10 menit, kemudian basuh 7 hari setelah terapi pertama, bila kutu hidup masih ditemukan. Dapat digunakan untuk pasien usia 6 bulan keatas.

Tabel 2 Penatalaksanaan Obat Oral untuk Pedikulosis

Obat

Dosis

Ivermectin 2 x 12 mg/hari selama 7 – 10 hari (200 μg/kgBB)
Albendazole 400 mg/hari selama 7 – 10 hari
Levamizole

3,5 mg/kgBB selama 10 hari

Dosis untuk anak sesuai berat badan:

  • 10 – 19 kg : 50 mg/hari
  • 20 – 39 kg: 100 mg/hari

 

Referensi

1. Bragg B, Simon L. Pediculosis Humanis (Lice, Capitis, Pubis) [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2019. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470343/
2. Verma P, Namdeo C. Treatment of pediculosis capitis. Indian Journal of Dermatology. 2015;60(3):238.
3. Ko CJ, Elston DM. Pediculosis. Journal of the American Academy of Dermatology, 2004. 50(1): 1–12. doi:10.1016/s0190-9622(03)02729-4
Gunning K, Pippit K, Bernadette K, Sayler M. Pediculosis and Scabies : A Treatment Update. Am Fam Phys, 2013. 24(3): 211-216.
7. Guenther LCC. Pediculosis and Pthiriasis. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/225013-overview#a5
8. CDC. Lice. 2019. https://www.cdc.gov/parasites/lice/index.html
16. Salavastru C, Chosidow O, Janier M, Tiplica G. European guideline for the management of pediculosis pubis. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology. 2017;31(9):1425-1428.
17. Khopkar U, Madke B. Pediculosis capitis: An update. Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2012;78(4):429.
21. Tebruegge M, Runnacles J. Is wet combing effective in children with pediculosis capitis infestation? Archives of Disease in Childhood, 2007. 92(9): 818–820.doi:10.1136/adc.2007.121368

Diagnosis Pedikulosis
Prognosis Pedikulosis

Artikel Terkait

  • Pedikulosis Kapitis – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pedikulosis Kapitis – Panduan e-Prescription Alomedika
Diskusi Terkait
dr.Aprilia
21 Mei 2021
Bayi usia 18 bulan dengan pedikulosis
Oleh: dr.Aprilia
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya, saya sebelumnya pernah mengobati pedikulosis kapitis pada anak sekolah dengan Malathion 0,5%. Namun, sekarang saya memiliki pasien...
dr. Fathir Miski
23 April 2021
Terapi pedikulosis kapitis pada ibu hamil
Oleh: dr. Fathir Miski
1 Balasan
Alo dokter, obat apa yang dapat diberikan kepada ibu hamil yang mengalami pedikulosis kapitis? Terima kasih..
dr.Aprilia
14 September 2020
Kasus kutu rambut dalam Chat Bersama Dokter, bagaimana terapi yang tepat?
Oleh: dr.Aprilia
6 Balasan
ALO Dokter, seorang pengguna mengeluhkan kulit kepala terasa gatal sejak 2 minggu terakhir, dan menemukan banyak telur kutu di rambut, pengguna mengatakan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.