Formulasi Vaksin Difteri
Formulasi vaksin difteri mengandung toksin inaktif (toksoid) yang diadsorpsi ke bahan pendukung (biasanya aluminium hidroksida atau aluminium fosfat). Konsentrasi toksoid dinyatakan sebagai unit flokulasi (Lf) dan ditetapkan sebagai jumlah toksoid yang menggumpalkan 1 unit antitoksin IU (satuan internasional). [1,3,5]
Bentuk Sediaan
Vaksin difteri tersedia dalam bentuk injeksi dan kombinasi dengan vaksin penyakit lainnya, seperti pertusis, tetanus, hepatitis B, Haemophilus influenzae tipe b (Hib), ataupun poliomielitis (inactivated polio vaccine / IPV. [1,2]
Cara Penggunaan
Sebagian besar vaksin yang mengandung toksoid difteri diberikan dalam dosis 0,5 mL. Vaksin difteri disuntikan intramuskular, sebaiknya di otot deltoid (lengan atas) pada pasien ≥12 bulan hingga dewasa, dan otot vastus lateralis (anterolateral paha) pada pasien bayi (≥ 6 minggu hingga <12 bulan). [1,4,6]
Formulasi tetanus-difteri (Td, toksoid difteri dosis rendah) dapat untuk digunakan mulai dari usia 5 tahun, sedangkan formulasi tetanus-difteri-aselular pertusis (Tdap) digunakan mulai dari usia 3 tahun. Pengurangan potensi toksoid difteri ini meminimalkan reaktogenisitas di tempat injeksi, tetapi masih cukup untuk memicu respons antibodi pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. [1,4,6]
Cara Penyimpanan
Vaksin yang mengandung toksoid difteri harus disimpan pada suhu 2-8 derajat C, serta lindungi dari cahaya. Sebaiknya vaksin tidak digunakan jika telah dibekukan. Setiap bagian yang tidak digunakan harus dibuang sesuai dengan ketentuan daerah setempat. [3]
Kombinasi dengan Obat Lain
Saat ini, toksoid difteri hampir secara eksklusif tersedia dalam kombinasi sebagai berikut :
- DT: kombinasi dengan toksoid tetanus (T)
- DTP: kombinasi toksoid tetanus dan antigen pertusis (DTP). Bisa berupa DTwP (komponen pertusis sebagai whole-cell / wP), atau DTaP (komponen pertusis sebagai acellular / aP)
- Td: kombinasi dengan toksoid difteri dosis rendah
- Tdap: kombinasi dengan toksoid difteri dosis rendah, dan acellular pertusis dosis rendah
DTwP atau DTaP juga dapat dikombinasikan dengan antigen vaksin tambahan, seperti antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) dan konjugat Haemophilus influenzae tipe b (Hib) sebagai vaksin pentavalent, dan dengan vaksin polio yang tidak aktif (IPV) sebagai vaksin hexavalent. [1,2]