Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Vaksin Difteri general_alomedika 2019-11-25T15:42:40+07:00 2019-11-25T15:42:40+07:00
Vaksin Difteri
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Vaksin Difteri

Oleh :
dr. Aghnia Putri
Share To Social Media:

Vaksin difteri di Indonesia masuk dalam program vaksin wajib, baik untuk anak, remaja, dan dewasa. Setiap negara harus berupaya pencapaian vaksinasi difteri tepat waktu dengan seri primer lengkap ditambah dosis penguat. Vaksin difteri primer diberikan 3 dosis, pada bayi usia 2, 4 dan 6 bulan, dengan interval 4-8 minggu.

Indikasi

Semua anak di seluruh dunia harus mendapatkan vaksinasi difteri. Wabah difteri di beberapa negara mencerminkan cakupan vaksinasi yang tidak memadai, dan telah menunjukkan pentingnya untuk mempertahankan tingkat cakupan yang tinggi dalam program imunisasi anak. [3,5,6]

Karena toksoid difteri hampir secara eksklusif tersedia dalam kombinasi tetap dengan antigen lain, maka diperlukan program imunisasi untuk menyelaraskan jadwal imunisasi antara difteri, tetanus dan pertusis (DTP). Pada vaksinasi bayi, vaksin yang mengandung DTP sering mencakup antigen lain yang dijadwalkan pada waktu yang sama, seperti Haemophilus influenzae tipe b (Hib), inactivated polio vaccine (IPV), dan hepatitis B, untuk mengurangi jumlah injeksi. [3,5,6]

Dosis

Direkomendasikan serangkaian seri 3 dosis vaksin yang mengandung toksoid difteri, dengan dosis pertama diberikan pada usia 6 minggu. Dosis selanjutnya harus diberikan dengan interval minimal 4 minggu antara dosis. Dosis ketiga dari seri primer harus diselesaikan pada usia 6 bulan jika memungkinkan. Jika awal atau penyelesaian seri primer telah tertunda, dosis yang hilang harus diberikan segera mungkin dengan interval setidaknya 4 minggu antara tiap dosis. [3-6]

Jadwal Vaksin Difteri Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

Ketentuan IDAI bahwa setiap anak harus lengkap mendapatkan 5 dosis vaksin difteri sebelum usia 6 tahun. Jadwal pemberian vaksin difteri yang dianjurkan adalah :

  • Vaksin DTP dosis ke-1, ke-2, dan ke-3: pada bayi usia 2, 3, dan 4 bulan, jarak 28 hari
  • Vaksin DTP dosis ke-4 dan ke-5: pada anak usia 18 bulan dan 5 tahun
  • Vaksin Td atau Tdap dosis ke-6: pada anak usia 10-12 tahun
  • Vaksin Td dosis ke-7 (booster): pada remaja usia 18 tahun [9,10]

Dosis Primer (3 Dosis)

Program imunisasi harus memastikan bahwa 3 dosis primer vaksin difteri harus diselesaikan sebelum anak berusia 6 bulan.

  • Dosis ke-1, ke-2, dan ke-3: masing-masing 0,5 mL, disuntikan pada bayi usia 2, 4 dan 6 bulan dengan interval 4-8 minggu [3-6]

Dosis Penguat / Booster (3 Dosis)

Program imunisasi harus memastikan 3 dosis booster vaksin yang mengandung toksoid difteri diberikan selama masa kanak-kanak dan remaja, yaitu :

  • Dosis ke-4: 0,5 mL pada usia sekitar 15-20 bulan, setidaknya 6 bulan setelah dosis ke-3
  • Dosis ke-5: 0,5 mL pada usia 4-6 tahun
  • Dosis ke-6: 0,5 mL pada usia 9-15 tahun [3-6]

Serial vaksin ini akan memberikan perlindungan sepanjang masa remaja dan dewasa. Dosis booster difteri harus diberikan dalam kombinasi dengan tetanus toksoid, atau menggunakan formulasi vaksin sesuai usia. [3-6]

Pada orang dewasa, imunisasi booster terhadap difteri, tetanus, dan pertusis dilakukan melalui injeksi 0,5 mL IM dalam ke otot deltoid, setidaknya 5 tahun setelah dosis terakhir. Respons terhadap vaksinasi booster masih dapat ditemukan setelah interval 25-30 tahun. [3-6]

Jadwal Catch-Up pada Anak ≥1 Tahun, Remaja, dan Dewasa

Bagi mereka yang tidak divaksinasi, atau tidak divaksinasi lengkap, selama masa bayi sangat perlu untuk dilakukan pelengkap (catch-up) serial vaksin difteri 3 dosis. Rekomendasi ketentuan pelengkap vaksin difteri 3 dosis sebagai berikut :

  • Anak usia 1-7 tahun yang sebelumnya tidak diimunisasi, diberikan 3 dosis dengan interval minimum 4 minggu antara dosis ke-1 dan ke-2, dan interval setidaknya 6 bulan antara dosis ke-2 dan ke-3, menggunakan vaksin yang mengandung DTP
  • Anak usia > 7 tahun, remaja dan dewasa, diberikan 3 dosis dengan interval minimum 4 minggu antara dosis ke-1 dan ke-2, dan interval minimal 6 bulan antara dosis ke-2 dan ke-3, menggunakan vaksin kombinasi Td atau Tdap
  • Diperlukan dua dosis booster berikutnya yang menggunakan vaksin kombinasi Td atau Tdap dengan interval setidaknya 1 tahun di antara dosis [3-6,10]

Kelompok Risiko Khusus

Vaksin yang mengandung toksoid difteri dapat diberikan pada orang dengan gangguan kekebalan, termasuk orang yang terinfeksi HIV, walaupun respons kekebalannya mungkin lebih rendah dibandingkan dengan orang dengan sistem imun yang kompeten. Semua anak yang terinfeksi HIV harus diberikan vaksin difteri primer mengikuti rekomendasi vaksin untuk populasi umum. Kebutuhan akan tambahan dosis booster untuk orang yang terinfeksi HIV, atau mereka yang memiliki defisiensi imun bawaan atau didapat, belum ditetapkan. [3,5,6]

Referensi

3. MIMS Indonesia. Vaksin DTP. 2018. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/vaccine%2c%20dtp/?type=brief&mtype=generic
4. Liang JL, Tiwari T, Moro P, et al. Prevention of Pertussis, Tetanus, and Diphtheria with Vaccines in the United States: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP). MMWR Recomm Rep. 2018;67(2):1–44. Published 2018 Apr 27. doi:10.15585/mmwr.rr6702a1
5. European Medicines Agency. Vaxelis. 2018 https://www.ema.europa.eu/en/documents/assessment-report/vaxelis-epar-public-assessment-report_en.pdf
6. CDC. Updated recommendations for use of tetanus toxoid, reduced diphtheria toxoid and acellular pertussis (Tdap) vaccine from the Advisory Committee on Immunization Practices, 2010. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2011;60:13–5.
9. Jadwal Imunisasi 2017. April 2017. Available at: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017
10. Melengkapi / Mengejar Imunisasi (Bagian II). Mei 2015. Available at: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-ii

Formulasi Vaksin Difteri
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
    Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
  • Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
    Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
  • Red Flag Nyeri Tenggorokan
    Red Flag Nyeri Tenggorokan
Diskusi Terkait
Anonymous
3 hari yang lalu
Apakah vaksin DPT boleh menggunakan merek yang berbeda?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin konsul pasien 4 bulan, vaksin pertama dan kedua menggunakan hexaxim. Apakah vaksin ke 3 boleh menggunakan pentabio + polio ?...
Anonymous
01 Desember 2022
Jadwal Vaksin DPT - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore, dr. Yoke Sp. AIzin bertanya Dok, jika menemukan pasien anak yang belum vaksin DPT pada usia 9 bulan, bagaimana ya Dok penjadwalannya? Mengingat...
dr. Nurul Falah
13 September 2021
Pasien wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, seorang wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir, terasa nyeri juga saat menelan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.