Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
general_alomedika 2019-11-25T15:34:28+07:00 2019-11-25T15:34:28+07:00
Vaksin Difteri
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Vaksin Difteri

Oleh :
dr. Aghnia Putri
Share To Social Media:

Vaksin difteri berfungsi mencegah penyakit difteri, yaitu infeksi saluran napas atas yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae. Vaksin difteri adalah vaksin wajib untuk anak yang harus dilengkapi, yaitu sebanyak 5 dosis, sebelum anak berusia 6 tahun. Karena penyakit difteri sangat mudah menular dan mematikan, dimana aktivasi eksotoksin bakteri memproduksi membran yang dapat menyebabkan obstruksi laring. [1,2]

Saat ini terdapat empat jenis vaksin difteri, kombinasi dengan vaksin tetanus dan pertusis, yaitu :

  • Vaksin difteri dan tetanus (DT)
  • Vaksin difteri, tetanus, dan acellular / whole-body pertusis (DTaP atau DTwP)
  • Vaksin tetanus dan difteri (Td)
  • Vaksin tetanus, difteri, dan acellular pertusis (Tdap) [1,2]

Bayi dan anak-anak di bawah 7 tahun mendapatkan DTaP, DTwP, atau DT. Sementara anak yang lebih tua dan orang dewasa mendapatkan Tdap dan Td, dimana komponen toksoid difteri yang diberikan lebih rendah. Saat ini juga sudah tersedia kombinasi DTwP atau DTaP dengan vaksin hepatitis B, vaksin Haemophilus influenzae tipe b (Hib), dan  inactivated polio vaccine (IPV). [1,2]

Vaksin yang mengandung toksoid difteri adalah salah satu vaksin tertua yang digunakan saat ini, yaitu digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1914 didasarkan pada campuran toksin dan antitoksin. Pada tahun 1923, vaksin toksoid difteri dikembangkan menjadi detoksifikasi formaldehida toksin difteri. Kemudian pada tahun 1940-an toksoid difteri, tetanus toksoid dan antigen pertusis digabungkan dalam vaksin difteri-tetanus-pertusis (DTP), dan digunakan secara luas di seluruh dunia, bahkan telah menjadi bagian dari Program Perluasan WHO tentang Imunisasi (EPI) sejak tahun 1974. [1,2]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Vaksin Difteri

Perihal Deskripsi
Kelas Vaksin, serum dan immunoglobulin
Subkelas Vaksin
Akses Resep
Wanita hamil Kategori FDA C; Kategori TGA A [3]
Wanita menyusui Tidak ada informasi mengenai obat ini tentang keberadaan dalam ASI, efek pada bayi yang disusui, atau efek pada produksi ASI [1,3]
Anak-anak dan Infant Sesuai indikasi dan dosis [3]
FDA Approved

 

Referensi

1. Shaun A Truelove, Lindsay T Keegan, William J Moss, Lelia H Chaisson, Emilie Macher, Andrew S Azman, Justin Lessler, Clinical and Epidemiological Aspects of Diphtheria:A Systematic Review and Pooled Analysis, Clinical Infectious Diseases, , ciz808, https://doi.org/10.1093/cid/ciz808
2. Liang JL, Tiwari T, Moro P, Messonnier NE, Reingold A, Sawyer M, et al. Prevention of Pertussis, Tetanus, and Diphtheria with Vaccines in the United States: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP). MMWR Recomm Rep. 2018 Apr 27. 67 (2):1-44.
3. MIMS Indonesia. Vaksin DTP. 2018. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/vaccine%2c%20dtp/?type=brief&mtype=generic

Farmakologi Vaksin Difteri

Artikel Terkait

  • Rekomendasi Pemberian Vaksin pada Pasien Immunocompromised
    Rekomendasi Pemberian Vaksin pada Pasien Immunocompromised
  • Demam Bukan Merupakan Alasan Penundaan Pemberian Vaksinasi
    Demam Bukan Merupakan Alasan Penundaan Pemberian Vaksinasi
  • Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
    Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
  • Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
    Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
13 September 2021
Pasien wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, seorang wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir, terasa nyeri juga saat menelan...
dr. Alya Hananti
26 November 2019
Efek dari imunisasi tetanus dan difteri yang diberikan dengan selang waktu hanya 1 tahun
Oleh: dr. Alya Hananti
9 Balasan
Alo, Dok. Izin bertanya, saya mendapatkan user yg anaknya diberikan booster imunisasi tetanus dan difteri terlalu dekat, yaitu saat TK dan kelas 1 SD, jadi...
dr. Riko Saputra
10 Agustus 2019
Penanganan kontak erat difteri
Oleh: dr. Riko Saputra
4 Balasan
Alodokter, ijin bertanya jika kita menemui pasien difteri maka apa saja yang perlu kita minum sebagai profilaksis?? Apakah ckup dengan antibiotik seperti...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.