Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Chlordiazepoxide annisa-meidina 2025-06-02T11:52:17+07:00 2025-06-02T11:52:17+07:00
Chlordiazepoxide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Chlordiazepoxide

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Kontraindikasi chlordiazepoxide adalah penggunaan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap benzodiazepin dan penggunaan pada pasien glaukoma sudut tertutup akut. Penggunaan bersama dengan opioid dapat menyebabkan sedasi berat, depresi napas, koma, atau kematian. Selain itu, chlordiazepoxide memiliki risiko penyalahgunaan, dan penghentian obat harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari reaksi putus obat.[9,12]

Kontraindikasi

Chlordiazepoxide dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap chlordiazepoxide atau benzodiazepin lain. Penggunaannya juga tidak dianjurkan pada pasien dengan glaukoma sudut tertutup akut, miastenia gravis, insufisiensi pernapasan berat, dan gangguan fungsi hati berat karena risiko akumulasi metabolit toksik.

Penggunaan selama kehamilan, terutama trimester pertama, dapat menyebabkan kelainan kongenital, sedangkan pemakaian jangka panjang menjelang persalinan berisiko menimbulkan neonatal withdrawal syndrome. Selain itu, penggunaannya saat laktasi tidak dianjurkan karena ekskresi ke dalam ASI dan potensi efek sedatif pada neonatus.[9,13]

Peringatan

Penggunaan chlordiazepoxide secara bersamaan dengan opioid harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena dapat menyebabkan sedasi berat, depresi pernapasan, koma, hingga kematian. Efek depresan sistem saraf pusat juga dapat meningkat jika digunakan bersama dengan agen depresan saraf pusat lain.

Pasien yang mengonsumsi obat ini harus dihindarkan dari aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi, termasuk berkendara atau mengoperasikan alat berat. Reaksi paradoks seperti agitasi atau kemarahan akut dapat terjadi, terutama pada anak hiperaktif atau pasien psikiatri.

Chlordiazepoxide juga dapat menyebabkan gangguan janin jika diberikan pada trimester pertama kehamilan, sehingga penggunaannya selama masa tersebut harus dihindari. Obat ini memiliki potensi menyebabkan toleransi atau ketergantungan, khususnya pada pasien dengan riwayat penyalahgunaan zat. Penghentian mendadak setelah penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan gejala putus obat, sehingga dosis harus diturunkan secara bertahap.

Penggunaan pada pasien dengan gangguan mood atau ide bunuh diri perlu dilakukan dengan pengawasan ketat, dan jumlah obat yang diresepkan sebaiknya seminimal mungkin. Chlordiazepoxide juga dapat memperburuk kondisi pasien dengan porfiria dan harus digunakan dengan hati-hati pada kondisi ini. Untuk terapi jangka panjang, diperlukan pemantauan fungsi hati dan darah secara berkala karena risiko gangguan hematologis dan hepatotoksisitas.[9]

Referensi

9. ASHP. Chlordiazepoxide. 2024. https://www.drugs.com/monograph/chlordiazepoxide.html
12. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2712, Chlordiazepoxide. 2025. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Chlordiazepoxide.
13. Ahwazi HH, Patel P, Abdijadid S. Chlordiazepoxide. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547659/

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Chlordiazepoxide

Artikel Terkait

  • Untung Rugi Penggunaan Acid Suppressant pada Dyspepsia
    Untung Rugi Penggunaan Acid Suppressant pada Dyspepsia
  • Efikasi Prebiotik dan Probiotik untuk Dyspepsia Fungsional
    Efikasi Prebiotik dan Probiotik untuk Dyspepsia Fungsional
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Red Flag Dispepsia
    Red Flag Dispepsia
  • Peran Terapi Herbal Dalam Tata Laksana Terkini Dispepsia Fungsional
    Peran Terapi Herbal Dalam Tata Laksana Terkini Dispepsia Fungsional

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 10:21
Kombinasi Braxidin dan Alprazolam pada pasien dyspepsia
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Apakah pada pasien dengan sakit lambung boleh diberikan braxidin disertai dengan alprazolam? Saya memiliki pasien usia 65 tahun yang rutin...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2024, 10:54
Keluhan perut kembung dan mual pada anak usia 20 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Anak usia 20 bulan bb 11kg, keluhan perut kembung, mual,belum sampai mntah, tdk mencret, bab lancar.. os masih asi.. makan minum mau..Rewel jika malam.Mohon...
dr. Gilda Ayu
Dibalas 06 Januari 2024, 10:05
Pemberian obat untuk muntah dan kembung pada balita
Oleh: dr. Gilda Ayu
3 Balasan
Halo dok izin bertanya, jika ada pasien balita dengan keluhan mual muntah/ perut kembung, bagusnya dikasih apa ya dok? mau kasih dompe tp masih maju mundur....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.