Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Chlordiazepoxide annisa-meidina 2025-06-02T11:53:01+07:00 2025-06-02T11:53:01+07:00
Chlordiazepoxide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Chlordiazepoxide

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pada pasien yang mengonsumsi chlordiazepoxide harus mencakup pemantauan tanda-tanda sedasi berlebihan, gangguan koordinasi, serta perubahan kognitif dan perilaku, terutama pada pasien lansia. Evaluasi secara berkala penting untuk menilai respons terapi dan kebutuhan untuk melanjutkan pengobatan, mengingat risiko toleransi dan ketergantungan yang meningkat dengan penggunaan jangka panjang.

Fungsi hati dan darah perlu diperiksa secara periodik, terutama pada pasien dengan penggunaan jangka panjang, karena terdapat laporan efek samping seperti disfungsi hepatik, ikterus, serta diskrasia darah, misalnya agranulositosis. Pasien dengan gangguan hati berat atau malnutrisi juga memerlukan pemantauan ekstra karena risiko akumulasi metabolit aktif yang dapat menyebabkan toksisitas.

Jika chlordiazepoxide digunakan bersamaan dengan obat lain yang menekan sistem saraf pusat seperti opioid, antipsikotik, atau alkohol, pemantauan ketat terhadap pernapasan dan kesadaran sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti depresi pernapasan atau koma. Selain itu, penghentian obat harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari gejala putus obat.[9,13]

Referensi

9. ASHP. Chlordiazepoxide. 2024. https://www.drugs.com/monograph/chlordiazepoxide.html
13. Ahwazi HH, Patel P, Abdijadid S. Chlordiazepoxide. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547659/

Kontraindikasi dan Peringatan Ch...

Artikel Terkait

  • Untung Rugi Penggunaan Acid Suppressant pada Dyspepsia
    Untung Rugi Penggunaan Acid Suppressant pada Dyspepsia
  • Efikasi Prebiotik dan Probiotik untuk Dyspepsia Fungsional
    Efikasi Prebiotik dan Probiotik untuk Dyspepsia Fungsional
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Red Flag Dispepsia
    Red Flag Dispepsia
  • Peran Terapi Herbal Dalam Tata Laksana Terkini Dispepsia Fungsional
    Peran Terapi Herbal Dalam Tata Laksana Terkini Dispepsia Fungsional

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 10:21
Kombinasi Braxidin dan Alprazolam pada pasien dyspepsia
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Apakah pada pasien dengan sakit lambung boleh diberikan braxidin disertai dengan alprazolam? Saya memiliki pasien usia 65 tahun yang rutin...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2024, 10:54
Keluhan perut kembung dan mual pada anak usia 20 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Anak usia 20 bulan bb 11kg, keluhan perut kembung, mual,belum sampai mntah, tdk mencret, bab lancar.. os masih asi.. makan minum mau..Rewel jika malam.Mohon...
dr. Gilda Ayu
Dibalas 06 Januari 2024, 10:05
Pemberian obat untuk muntah dan kembung pada balita
Oleh: dr. Gilda Ayu
3 Balasan
Halo dok izin bertanya, jika ada pasien balita dengan keluhan mual muntah/ perut kembung, bagusnya dikasih apa ya dok? mau kasih dompe tp masih maju mundur....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.