Pendahuluan Gangguan Mood
Gangguan mood adalah gangguan suasana perasaan yang ditandai dengan peningkatan dan/atau penurunan perasaan, bersifat periodik dan berulang serta menyebabkan hendaya dalam kehidupan penderita. Gangguan mood termasuk di dalamnya gangguan mania, gangguan depresi mayor, gangguan bipolar tipe I dan tipe II, gangguan mood persisten, serta gangguan mood tidak spesifik (kode F30-F39 pada klasifikasi penyakit ICD 10). [1-3]
Gangguan mood terjadi akibat interaksi antara faktor genetik, lingkungan, dan perubahan biokimia. Diagnosis gangguan mood ditentukan terutama dengan anamnesis dan observasi dokter, berdasarkan pada kriteria diagnosis menurut DSM V. Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang. [2-6]
Tata laksana utama pada pasien dengan gejala depresi adalah terapi antidepresan, seperti golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), serotonin/norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI), atau antidepresan trisiklik. Sedangkan pada pasien dengan gejala mania, dapat diberikan antimania seperti litium, atau antipsikosis generasi 1 maupun generasi 2. Selain terapi medikamentosa, juga dapat diberikan psikoterapi dan terapi suportif. [5-7]
Prognosis gangguan mood biasanya baik, namun sangat dipengaruhi oleh kondisi demografis pasien dan gejala yang dialami pasien. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi prognosis pasien dengan gangguan mood adalah tingginya risiko bunuh diri. [1,2,5,6]