Efek Samping dan Interaksi Obat Rebamipide
Efek samping rebamipide jarang ditemukan, tetapi dapat terjadi nyeri kepala, pusing, dan gejala gastrointestinal. Efek samping yang lebih berat meliputi gangguan pada kulit, nyeri muskuloskeletal, gangguan pembekuan darah, dan depresi. Interaksi obat rebamipide bila diberikan bersamaan dengan obat proton pump inhibitor (PPI) seperti omeprazole dan lansoprazole terbukti meningkatkan perbaikan klinis.[1,6,9,17]
Efek Samping
Rebamipide umumnya dianggap memiliki profil keamanan yang baik, dengan sebagian besar efek samping bersifat ringan hingga sedang. Efek samping yang sering dilaporkan akibat penggunaan rebamipide adalah nyeri kepala, pusing, diare, konstipasi, dan nyeri perut. Gejala-gejala ini biasanya bersifat sementara dan jarang memerlukan penghentian terapi.
Efek samping lain yang lebih jarang adalah kulit kering, eksim, gatal, myalgia, arthralgia, nyeri kepala, batuk, palpitasi, nyeri orofaring, insomnia, hemangioma, leukopenia, trombositopenia, depresi, dan reaksi hipersensitivitas. Toksisitas serius jarang dilaporkan, termasuk pada penggunaan jangka panjang atau dosis berulang. Namun, data preklinis menunjukkan bahwa rebamipide dapat terakumulasi pada organ reproduksi.[2,8,17]
Interaksi Obat
Rebamipide memiliki potensi interaksi obat yang rendah karena metabolisme lintas pertama minimal dan sebagian besar dieliminasi sebagai metabolit tidak aktif. Metabolisme terutama melibatkan enzim CYP3A4, tetapi kontribusi jalur ini tidak dominan secara klinis.
Karena rebamipide memiliki tingkat ikatan protein plasma sangat tinggi (98–99%), secara teori obat ini dapat berkompetisi dengan obat lain yang juga memiliki ikatan protein tinggi, seperti warfarin atau phenytoin, tetapi studi klinis tidak menemukan perubahan signifikan pada fraksi bebas obat lain akibat pemberian rebamipide.
Pada beberapa kondisi, pemberian rebamipide dengan obat lain justru menghasilkan luaran yang lebih baik. Rebamipide terbukti menurunkan risiko timbulnya efek samping gastrointestinal akibat pemakaian OAINS (seperti ibuprofen) jangka panjang pada individu tanpa faktor risiko.
Pada kasus infeksi H.pylori, pemberian rebamipide disertai dengan agen PPI, seperti seperti omeprazole dan lansoprazole, juga menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian PPI saja.[6,9,17,18]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha