Pendahuluan Rebamipide
Rebamipide adalah obat untuk saluran pencernaan yang digunakan sebagai terapi pendamping dalam tata laksana gastritis dan ulkus lambung di Indonesia. Di negara lain, rebamipide juga digunakan sebagai terapi keganasan mukosa lambung tahap awal, stomatitis aftosa rekuren, dan dry eye syndrome.[1,3,7,10,11,15,16]
Rebamipide juga dapat diberikan sebagai profilaksis ulkus akibat penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jangka panjang seperti ibuprofen. Rebamipide adalah obat turunan asam amino dari quinolinone yang berfungsi sebagai agen pelindung mukosa lambung dan bertujuan mencegah terjadinya kerusakan pada mukosa lambung.[3,7,10,11]
Penggunaan rebamipide belum disetujui oleh US Food and Drug Administration (FDA) sehingga tidak beredar di Amerika Serikat. Saat ini rebamipide tersedia dalam sediaan tablet dan hanya digunakan untuk terapi gastritis dan ulkus lambung di Indonesia. Sediaan obat tetes mata rebamipide sendiri belum tersedia di Indonesia sehingga penggunaannya sebagai terapi dry eye syndrome di Indonesia belum diterapkan.[2,11]
Beberapa negara telah menggunakan rebamipide sebagai profilaksis ulkus akibat penggunaan OAINS, keganasan mukosa lambung tahap awal, dan stomatitis aftosa rekuren yang juga dapat ditemukan pada penyakit Behcet.[1,5,9,10]
Nama kimia: asam 2-(4-klorobenzoilamino)-3-[2(1H)-kuinolinon-4-il] propionate.[7]
Unsur kimia: C19H15CIN2O4.[7]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Rebamipide
| Perihal | Deskripsi |
| Kelas | Obat untuk saluran pencernaan.[3] |
| Subkelas | Antasida, antirefluks, dan antiulkus.[3] |
| Akses | Obat resep. |
| Wanita hamil | FDA: Kategori C.[1] TGA: Tidak tersedia. |
| Wanita menyusui | Dikeluarkan ke ASI, sehingga sebaiknya tidak digunakan pada ibu menyusui.[1,17] |
| Anak-anak | Efikasi dan keamanan belum diketahui.[2] |
| Bayi | Efikasi dan keamanan belum diketahui.[1,2] |
| FDA | Not approved.[3] |
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha