Efek Samping dan Interaksi Obat Perindopril
Efek samping perindopril yang paling sering ditemui adalah nyeri kepala, batuk, edema, diare, asthenia, dan nyeri punggung. Interaksi obat dapat terjadi dengan aliskiren dan beberapa obat lain seperti sacubitril dan diuretik.[3,4,8]
Efek Samping
Efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala, pusing, batuk, dan edema perifer. Efek samping berdasarkan sistem organ adalah sebagai berikut:
- Gangguan telinga dan labirin: tinnitus, vertigo
- Gangguan mata: penglihatan terganggu
- Gangguan gastrointestinal: mual, muntah, konstipasi, dispepsia, diare, nyeri perut, disgeusia
- Gangguan muskuloskeletal: kram otot, nyeri punggung
- Gangguan saraf: sakit kepala, parestesia, pusing
- Gangguan pernapasan: dispnea
- Gangguan kulit: pruritus, ruam
- Gangguan ginjal: peningkatan sementara kadar kreatinin dan blood urea nitrogen (BUN) dalam serum
- Lainnya: reaksi anafilaktoid, angioedema, edema perifer[3,4,8]
Interaksi Obat
Perindopril memiliki interaksi dengan obat-obatan lain yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah penggunaan bersama aliskiren yang telah dikaitkan dengan blokade ganda terhadap renin-angiotensin-aldosterone system (RAAS).[3,4,8]
Aliskiren
Penggunaan perindopril bersama aliskiren dikontraindikasikan khususnya pada pasien diabetes dan gangguan fungsi ginjal. Penggunaan kedua terapi ini secara bersamaan akan meningkatkan risiko reaksi anafilaktoid berat.[3,4,8]
Sacubitril-Valsartan
Kombinasi perindopril dan sacubitril-valsartan dikontraindikasikan karena menyebabkan penghambatan neprilysin dan angiotensin-converting enzyme (ACE) secara bersama. Selanjutnya, penghambatan ini dapat meningkatkan risiko angioedema.[3,4,8]
Kombinasi dosis tetap sacubitril/valsartan tidak boleh dimulai hingga 36 jam setelah konsumsi dosis terakhir perindopril.[3,4,8]
Angiotensin Receptor Blocker (ARB)
Pada pasien dengan aterosklerosis, gagal jantung, atau diabetes dengan kerusakan end organ, kombinasi ACE inhibitor dan ARB dikaitkan dengan risiko hipotensi, sinkop, hiperkalemia, dan penurunan fungsi ginjal dibandingkan dengan penggunaan salah satu agen secara tunggal.[3,4,8]
Cotrimoxazole
Pasien yang sedang mendapatkan obat cotrimoxazole berisiko lebih tinggi mengalami hiperkalemia jika menggunakan perindopril secara bersamaan.[3,4,8]
Lithium
Peningkatan kadar lithium serum dan toksisitas pernah dilaporkan pada penggunaan lithium bersama ACE inhibitor, tetapi bersifat reversibel. Penggunaan bersamaan tidak dianjurkan. Jika kombinasi tersebut diperlukan, pantau kadar serum lithium.[3,4,8]
Diuretik Hemat Kalium
Penggunaan perindopril dan diuretik hemat kalium bisa menaikkan risiko hiperkalemia fatal, terutama pada pasien dengan gangguan ginjal.[3,4,8]
Interaksi Lainnya
Selain interaksi obat, dapat terjadi interaksi dengan makanan tertentu. Hindari konsumsi perindopril bersama hypertensive herbs, contohnya bayberry, blue cohosh, cayenne, ephedra, dan licorice.[6]
Penulisan pertama oleh: dr. William Sumoro