Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Perindopril monika-natalia 2025-07-14T15:39:02+07:00 2025-07-14T15:39:02+07:00
Perindopril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Perindopril

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Dari sisi farmakologi, perindopril bekerja sebagai angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, yang menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II merupakan vasokonstriktor kuat dan mediator umpan balik negatif aktivitas renin. Obat yang menurunkan kadar angiotensin II akan memberikan efek antihipertensi.[1,3,4]

Karena mekanisme kerja tersebut, perindopril digunakan untuk terapi hipertensi dan juga penyakit arteri koroner stabil. Selain itu, perindopril juga kadang digunakan secara off-label untuk pasien gagal jantung.[1,3,4]

Farmakodinamik

Perindopril merupakan prodrug perindoprilat. Setelah proses absorbsi, perindopril akan dimetabolisme menjadi perindoprilat. Perindoprilat bekerja dengan cara menghambat ACE, di mana ACE merupakan suatu peptidyl dipeptidase yang mengkatalisis konversi angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II adalah vasokonstriktor perifer yang poten, yang merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal dan memberikan umpan balik negatif pada sekresi renin.[4,6]

Penghambatan ACE akan mengurangi kadar plasma angiotensin II, yang kemudian bisa mengurangi vasokonstriksi, meningkatkan aktivitas plasma renin, dan mengurangi sekresi aldosteron. Hal-hal inilah yang membuat obat golongan ACE inhibitor dapat mengurangi tekanan darah.[4,8]

Farmakokinetik

Bioavailabilitas perindopril setelah pemberian peroral dilaporkan cukup baik. Setelah absorbsi, perindopril akan dimetabolisme menjadi metabolit aktifnya, yaitu perindoprilat. Eliminasi terjadi melalui urine.[4,6,8]

Absorbsi

Perindopril diabsorbsi dengan cepat. Bioavailabilitas oral absolut dari perindopril sekitar 65–75%. Setelah absorbsi, sekitar 30–50% perindopril yang tersedia secara sistemik dihidrolisis menjadi metabolit aktifnya (perindoprilat) yang mempunyai bioavailabilitas rata-rata sekitar 25%. Konsentrasi plasma puncak dicapai sekitar 1 jam (perindopril) dan 3–7 jam (perindoprilat).[4,6,8]

Pemberian perindopril secara oral bersama makanan tidak menurunkan penyerapan perindopril secara signifikan dibandingkan dengan keadaan puasa. Namun, tingkat biotransformasi perindopril menjadi metabolit aktif, perindoprilat, akan berkurang sekitar 43%, sehingga mengakibatkan penurunan kurva penghambatan plasma ACE sekitar 20%, yang mungkin tidak signifikan secara klinis. Dalam uji klinis, umumnya perindopril diberikan dalam keadaan tidak puasa.[4,6,8]

Distribusi

Volume distribusi perindoprilat adalah sekitar 0,2 L/kg. Studi menunjukkan bahwa 60% perindopril yang beredar terikat dengan protein plasma, sedangkan perindoprilat yang terikat dengan protein plasma hanya 10–20%.[4,8]

Metabolisme

Perindopril dimetabolisme secara ekstensif di hati setelah pemberian peroral. Hanya sekitar 4–12% dari dosis ditemukan tidak berubah dalam urine. Ada enam metabolit yang dihasilkan melalui proses hidrolisis, glukuronidasi, dan siklisasi. Namun, metabolit yang aktif hanyalah perindoprilat.[4,8]

Eliminasi

Eliminasi perindopril terutama terjadi melalui urine (75%, dengan 4–12% sebagai obat yang tidak berubah) dengan waktu paruh eliminasi sekitar 1,5–3 jam (perindopril) dan 25–30 jam atau lebih (perindoprilat).[4]

 

Penulisan pertama oleh: dr. William Sumoro

Referensi

1. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Perindopril. 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547980/
3. MIMS. Bioprexum. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bioprexum
4. Hodzic E, Pecar E, Dzubur A, et al. Efficacy and Safety of Perindopril in Patients with Essential Hypertension. Mater Sociomed. 2020 Mar;32(1):4-9. doi:10.5455/msm.2020.32.4-9.
6. Drugbank. Perindopril. 2025. https://go.drugbank.com/drugs/DB00790
8. FDA. ACEON. 2012. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/020184s019lbl.pdf

Pendahuluan Perindopril
Formulasi Perindopril

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Juli 2025, 00:38
Mikroalbumin dan hba1c tinggi pada pasien rutin berobat dgn HT dan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mau konsultasiSaya punya pasien laki2, usia 70 th, pasien ini ikut program PRB bpjs krn pny riawayat hipertensi dan DM. Sudah bertahun2...
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.