Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Perindopril monika-natalia 2025-07-14T15:42:38+07:00 2025-07-14T15:42:38+07:00
Perindopril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Perindopril

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Kontraindikasi perindopril adalah riwayat hipersensitivitas terhadap perindopril maupun obat angiotensin converting-enzyme (ACE) inhibitor lainnya. Penggunaan pada wanita hamil dan pasien yang menggunakan sacubitril atau aliskiren juga dikontraindikasikan. Peringatan khusus yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan agranulositosis.[3,4,8]

Kontraindikasi

Perindopril dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap perindopril, ACE inhibitor, atau komponen lain formulasi obat. Kontraindikasi lainnya adalah pasien dengan riwayat angioedema herediter atau angioedema terkait dengan pengobatan ACE inhibitor sebelumnya.[3,4,8]

Perindopril tidak boleh digunakan pada ibu hamil. Jika seorang wanita diketahui hamil ketika mengonsumsi perindopril, penggunaan harus segera dihentikan. Kontraindikasi lainnya adalah stenosis arteri ginjal bilateral.[3,4,8]

Perindopril juga kontraindikasi pada pasien yang menerima terapi ekstrakorporeal yang menyebabkan kontak antara darah dengan permukaan bermuatan negatif, seperti dialisis. Kontak tersebut meningkatkan risiko reaksi anafilaktoid berat.[3,4,8]

Kontraindikasi lain adalah penggunaan bersama aliskiren pada pasien diabetes atau gangguan ginjal (laju filtrasi glomerulus <60 mL/menit/1.73 m2). Penggunaan secara bersamaan dengan obat kombinasi sacubitril-valsartan tidak boleh dimulai sebelum 36 jam sejak dosis terakhir sacubitril-valsartan.[3,4,8]

Peringatan

Peringatan yang perlu diperhatikan adalah reaksi anafilaktoid, hipotensi, hiperkalemia, dan gangguan hematologi berupa depresi sumsum tulang belakang yang bisa berujung pada agranulositosis.[3,4,8]

Reaksi Anafilaktoid dan Reaksi Lain yang Mungkin Terkait

Obat golongan ACE inhibitor (termasuk perindopril) dapat memengaruhi metabolisme eikosanoid dan polipeptida, termasuk bradykinin endogen, sehingga bisa menyebabkan berbagai efek samping yang serius.[8]

Angioedema pada wajah, ekstremitas, bibir, lidah, glotis, atau laring telah dilaporkan terjadi pada pasien yang diobati dengan perindopril. Angioedema intestinal juga telah dilaporkan pada pasien dengan ACE inhibitor. Angioedema intestinal bisa menimbulkan gejala nyeri perut, dengan atau tanpa mual dan muntah).[3,4,8]

Hipotensi

Perindopril dapat menyebabkan hipotensi simtomatik. Kemungkinan besar, hipotensi simtomatik terjadi pada pasien yang telah mengalami kekurangan volume atau garam akibat terapi diuretik yang berkepanjangan, restriksi garam dalam makanan, dialisis, diare, atau muntah.[3,4,8]

Penggunaan ACE inhibitor dapat menyebabkan hipotensi berlebihan dan bisa dikaitkan dengan oliguria atau azotemia. Pada kasus yang jarang, bisa terjadi gagal ginjal akut dan kematian. Pada pasien penyakit jantung iskemik atau penyakit serebrovaskular, penurunan tekanan darah berlebihan bisa menyebabkan infark miokard atau stroke.[8]

Hiperkalemia

ACE inhibitor mengurangi pembentukan angiotensin II yang mengakibatkan penurunan produksi aldosteron, yang akhirnya meningkatkan kalium serum. Efek tersebut biasanya tidak signifikan pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Namun, pemeriksaan elektrolit serum perlu dilakukan secara berkala, terutama bila pasien juga menggunakan obat diuretik hemat kalium.[3,4,8]

Agranulositosis

ACE inhibitor telah dikaitkan dengan terjadinya agranulositosis dan depresi sumsum tulang. Kondisi ini terutama dilaporkan terjadi pada pasien dengan gangguan ginjal dan pasien dengan penyakit kolagen vaskular seperti lupus eritematosus sistemik atau skleroderma.[8]

 

Penulisan pertama oleh: dr. William Sumoro

Referensi

3. MIMS. Bioprexum. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bioprexum
4. Hodzic E, Pecar E, Dzubur A, et al. Efficacy and Safety of Perindopril in Patients with Essential Hypertension. Mater Sociomed. 2020 Mar;32(1):4-9. doi:10.5455/msm.2020.32.4-9.
8. FDA. ACEON. 2012. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/020184s019lbl.pdf

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Perindopril

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Juli 2025, 00:38
Mikroalbumin dan hba1c tinggi pada pasien rutin berobat dgn HT dan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mau konsultasiSaya punya pasien laki2, usia 70 th, pasien ini ikut program PRB bpjs krn pny riawayat hipertensi dan DM. Sudah bertahun2...
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.