Indikasi dan Dosis Perindopril
Indikasi perindopril adalah untuk terapi hipertensi maupun penyakit arteri koroner stabil. Dosis awal akan tergantung pada sediaan perindopril, apakah perindopril arginine atau perindopril erbumine. Karena sediaan di Indonesia adalah perindopril arginine, maka pembahasan di bawah akan berfokus pada perindopril arginine.[1-4]
Hipertensi
Sebagai monoterapi, dosis awal perindopril arginine untuk hipertensi adalah 5 mg sekali sehari. Untuk pasien dengan hipertensi renovaskular, kekurangan garam dan/atau volume, dekompensasi kardiak, atau hipertensi berat, mulai dengan dosis awal 2,5 mg sekali sehari. Setelah 1 bulan, dosis bisa dinaikkan menjadi 10 mg sekali sehari.[3,4,8]
Jika tekanan darah masih tidak terkontrol, terapi kombinasi dapat pertimbangkan. Pada pasien yang sudah mengonsumsi diuretik, hentikan terapi diuretik atau kurangi dosis diuretik. Hal ini sebaiknya dilakukan sebelum memulai konsumsi perindopril. Jika terapi diuretik tidak dapat diubah, maka lakukan pemantauan ketat selama terapi.[3,4,8-11]
Penyakit Arteri Koroner Stabil
Sebagai monoterapi, dosis awal perindopril arginine yang direkomendasikan adalah 5 mg sekali sehari selama 2 minggu, kemudian dinaikkan menjadi 10 mg sekali sehari jika dapat ditoleransi. Jika kondisi tidak terkontrol dengan monoterapi, dapat menggunakan kombinasi dosis tetap.[3,4,8,10]
Gagal Jantung (Off-Label)
Perindopril dapat digunakan untuk terapi gagal jantung. Sebagai monoterapi, perindopril arginine dapat diberikan dengan dosis awal 2,5 mg sekali sehari. Dosis dapat dinaikkan menjadi 5 mg sekali sehari setelah 2 minggu jika dapat ditoleransi.[4,8]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penggunaan perlu disesuaikan pada pasien geriatri dan gangguan fungsi ginjal. Tidak perlu penyesuaian dosis pada gangguan fungsi hati.[3,4,8]
Geriatri
Sebagai monoterapi hipertensi, dosis awal perindopril arginine adalah 2,5 mg sekali sehari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 5 mg sekali sehari setelah 1 bulan. Dosis juga bisa ditingkatkan lagi menjadi 10 mg sekali sehari jika perlu dan jika fungsi ginjal pasien masih memungkinkan.[3,4,8]
Sebagai terapi penyakit arteri koroner stabil, dosis awal perindopril arginine adalah 2,5 mg sekali sehari selama 1 minggu, diikuti 5 mg sekali sehari selama 1 minggu, lalu bisa ditingkatkan menjadi 10 mg sekali sehari jika dapat ditoleransi.[3,4,8]
Gangguan Fungsi Ginjal
Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien gangguan renal dan ditentukan berdasarkan kadar klirens kreatinin (CrCl), yakni sebagai berikut:
- CrCl <15 mL/menit: perindopril arginine 2,5 mg pada hari dialisis
- CrCl 15–<30 mL/menit: perindopril arginine 2,5 mg setiap 2 hari sekali
- CrCl 30–<60 mL/menit: perindopril arginine 2,5 mg setiap hari[3,4,8]
Penulisan pertama oleh: dr. William Sumoro