Efek Samping dan Interaksi Obat Zidovudin
Efek samping zidovudin yang perlu diwaspadai adalah risiko neutropenia dan anemia berat pada pasien infeksi HIV lanjut, risiko miopati simtomatik pada pemakaian obat zidovudin jangka panjang dan risiko asidosis laktat dan hepatomegali berat dengan steatosis pada pasien dengan terapi analog nukleosida tunggal/ dalam kombinasi. Interaksi obat zidovudin dengan stavudine atau doxorubicin harus dihindari karena dapat meningkatkan toksisitas hematologi. [2,4]
Efek Samping
Frekuensi dan tingkat keparahan efek samping terkait penggunaan zidovudin lebih besar pada pasien yang baru memulai terapi saat infeksi lanjut baik pada dewasa dan anak. [1,4]
Efek samping yang perlu mendapat perhatian khusus dari penggunaan zidovudin, antara lain :
- Gangguan hematologi seperti anemia (23% pada anak), leukopenia (39%) dan granulositopenia (39% pada anak)
- Miopati simptomatik
- Asidosis laktat
- Hepatomegali berat dengan steatosis
-
Dekompensasi hati pada pasien koinfeksi HIV dengan hepatitis B atau hepatitis C
Beberapa efek samping lainnya yang sering terjadi baik pada dewasa dan anak, antara lain asthenia, sakit kepala, demam, malaise, batuk dan gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare dan anoreksia). Selain itu, efek samping yang jarang terjadi (<10%), seperti somnolen, insomnia, parestesia, ruam kulit, stomatitis, limfadenopati, suara napas abnormal (wheezing), hiperpigmentasi pada kuku dan terjadi perubahan pada hitung trombosit. [1-4]
Interaksi Obat
Penggunaan zidovudin perlu hati-hati terutama bila digabungkan dengan obat-obatan lainnya. Beberapa jenis interaksi yang terjadi bila zidovudin digabungkan dengan obat-obatan lainnya, antara lain :
Efek Antagonis
Penggunaan zidovudin bersama dengan stavudin, ribavirin atau doxorubicin menyebabkan hubungan antagonis di mana jika digunakan secara bersamaan dapat saling menurunkan efektivitas obat-obat tersebut, sebagai contoh ribavirin dan doxorubicin dapat menurunkan efek dari zidovudin dan obat zidovudin dapat menurunkan efek stavudin. [1,4]
Menurunkan Eliminasi Zidovudin
Penggunaan cidofovir bersama dengan probenecid dapat menurunkan eliminasi zidovudin sehingga dosis zidovudin harus dikurangi 50% pada hari pemberian kombinasi obat cidofovir dan probenecid. Selain itu, penggunaan zidovudin bersama asam valproat, flukonazol atau metadon juga dapat meningkatkan konsentrasi plasma sehingga menurunkan eliminasi obat. [1,4]
Meningkatkan Toksisitas Zidovudin
Penggunaan zidovudin bersama dengan ganciclovir, valganciclovir dan deferiprone dapat meningkatkan toksisitas obat. Hindari penggunaan deferiprone dengan obat lain yang diketahui berhubungan dengan terjadinya neutropenia atau agranulositosis, jika tetap harus diberikan/tidak ada alternatif lain, monitor kadar neutrofil secara berkala. [1,4]
Peningkatan Risiko Mielosupresi
Penggunaan zidovudin bersama dengan gancyclovir, interferon alfa, ribavirin dan agen sitotoksik lainnya dapat meningkatkan toksisitas hematologi dari zidovudin (anemia, leukopenia, neutropenia). Selain itu, penggunaan zidovudin bersamaan dengan interferon alfa atau ribavirin dapat meningkatkan resiko dekompensasi hati pada pasien koinfeksi HIV dan HBV/ HCV. [1,4]
Mencegah Penyerapan Sempurna Zidovudin
Penggunaan zidovudin bersama dengan clarithromycin dapat mencegah penyerapan sempurna dari zidovudin dan meningkatkan risiko supresi sumsum tulang sehingga zidovudin dikonsumsi minimal 2-4 jam sebelum/ sesudah konsumsi klaritromisin. [1,4]
Menurunkan Konsentrasi Plasma Zidovudin
Penggunaan zidovudin bersama dengan rifampicin dapat menurunkan konsentrasi plasma zidovudin dengan meningkatnya metabolisme sehingga efektivitas zidovudin berkurang/ tidak ada. [1,4]