Indikasi dan Dosis Zidovudin
Indikasi zidovudin untuk terapi infeksi virus HIV, profilaksis transmisi maternal-fetal selama kehamilan dan persalinan serta profilaksis infeksi HIV pada neonatus dengan dosis berbeda sesuai usia dan kondisi medis tertentu. [1]
Infeksi HIV
Pemberian zidovudin untuk infeksi HIV berdasarkan bentuk sediaan dan usia, sebagai berikut :
Dosis Oral
Dosis oral dewasa zidovudin adalah sebesar 200-300 mg, 2 kali sehari. Pada anak <18 tahun, dosis diberikan berdasarkan berat badan dengan dosis :
- 4 - <9 kg: 12 mg/kgBB, 2 kali sehari
- 9 - <30 kg: 9 mg/kgBB, 2 kali sehari
- ≥30 kg: 200 mg, 3 kali sehari, atau 300 mg, 2 kali sehari
- Dosis maksimum 600 mg/hari
Pada neonatus, dosis obat didasarkan pada usia gestasional dan usia bayi.
Dosis untuk usia gestasi >35 minggu :
- Lahir – 4 minggu: 4 mg/kgBB, 2 kali sehari
- >4 minggu: 12 mg/kgBB, 2 kali sehari
Dosis untuk usia gestasi >30 - <35 minggu :
- Lahir – 2 minggu: 2 mg/kgBB, 2 kali sehari
- 2-6 minggu: 3 mg/kgBB, 2 kali sehari
- >6 minggu: 12 mg/kgBB, 2 kali sehari
Dosis untuk usia gestasi <30 minggu :
- Lahir – 4 minggu: 2 mg/kgBB, 2 kali sehari
- 4-8 minggu: 3 mg/kgBB, 2 kali sehari
- >8 minggu: 12 mg/kgBB, 2 kali sehari
Dosis Intravena (IV)
Pemberian zidovudin sediaan injeksi secara intravena sebagai terapi infeksi HIV diberikan berdasarkan berat badan pada dewasa dan luas permukaan tubuh pada anak :
-
Dewasa dan anak dengan berat badan >30 kg: 1-2 mg/kgBB, 6 kali sehari, per drip infus selama 1 jam [1,2]
-
Anak: 120 mg/m2, 4 kali sehari, per drip infus selama 1 jam. Dosis tidak melebihi 160 mg/pemberian [1,2]
Perkiraan luas permukaan tubuh anak dapat dihitung menggunakan rumus √(BB x TB/3600). BB = berat badan (kg), TB = tinggi badan (cm).
Pada neonatus, dosis obat didasarkan pada usia gestasional dan usia bayi.
Dosis untuk usia gestasi >35 minggu :
- Lahir – 4 minggu: 3 mg/kgBB, 2 kali sehari
- >4 minggu: 9 mg/kgBB, 2 kali sehari
Dosis untuk usia gestasi >30 - <35 minggu :
- Lahir – 2 minggu: 1,5 mg/kgBB, 2 kali sehari
- 2-6 minggu: 2,3 mg/kgBB, 2 kali sehari
- >6 minggu: 9 mg/kgBB, 2 kali sehari
Dosis untuk usia gestasi <30 minggu :
- Lahir – 4 minggu: 1,5 mg/kgBB, 2 kali sehari
- 4-8 minggu: 2,3 mg/kgBB, 2 kali sehari
- >8 minggu: 9 mg/kgBB, 2 kali sehari [1,2,8]
Profilaksis Transmisi Maternal-Fetal saat Kehamilan
Pemberian zidovudin untuk profilaksis transmisi maternal-fetal diberikan dalam bentuk sediaan oral dengan dosis 100 mg, 5 kali sehari, dimulai pada saat minggu ke-14 kehamilan sampai awal persalinan. [1,2]
Profilaksis Transmisi Maternal-Fetal saat Persalinan
Profilaksis transmisi maternal-fetal saat persalinan dilakukan dengan menentukan metode persalinan yang sesuai dan memberikan zidovudin untuk profilaksis transmisi maternal-fetal selama persalinan diberikan dalam bentuk sediaan injeksi secara intravena. Pada awal persalinan, berikan 2 mg/kgBB, drip infus selama 1 jam, kemudian 1 mg/kgBB/jam dengan infus terus-menerus sampai tali pusat dijepit. Untuk operasi caesarean section, mulai infus 4 jam sebelum operasi. [1,2]
Profilaksis Infeksi HIV pada Neonatus
Pemberian zidovudin untuk profilaksis infeksi HIV pada neonatus berdasarkan bentuk sediaan dan usia, sebagai berikut :
Dosis Oral
Pemberian zidovudin sediaan oral untuk neonatus dimulai dalam 12 jam setelah lahir dengan dosis 2 mg/kgBB setiap 6 jam, dimulai dalam 12 jam setelah lahir dan dilanjutkan selama 6 minggu. [1,2]
Dosis Intravena (IV)
Pemberian zidovudin sediaan injeksi secara intravena untuk neonatus dimulai dalam 12 jam setelah lahir dengan dosis 1,5 mg/kgBB setiap 6 jam via infus selama 30 menit, dimulai dalam 12 jam setelah lahir dan dilanjutkan selama 6 minggu. [1,2]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penggunaan zidovudin memerlukan penyesuaian dosis pada populasi spesifik/khusus seperti pada penderita gangguan renal, hepar dan anemia berat dan atau neutropenia. [2,4]
Gangguan Renal
Pada penderita penyakit ginjal kronis stadium akhir dengan hemodialisis / dialisis peritoneal perlu dilakukan pemeriksaan Creatinine Clearance (CrCl) menggunakan rumus Cockcroft-Gault. Bila nilai CrCl <10-15 mL/menit dapat diberikan zidovudin oral 100 mg setiap 6-8 jam atau zidovudin intravena (IV) 1 mg/kgBB setiap 6-8 jam. Sedangkan, pada CrCl ≥ 15 mL/menit tidak diperlukan penyesuaian dosis. [2,4]
Gangguan Hepar
Belum ada data yang menjelaskan efek gangguan hepar terhadap farmakokinetik zidovudin. Namun, eliminasi zidovudin terutama terjadi di hepar sehingga penderita dengan gangguan hepar, kemungkinan perlu dilakukan penurunan dosis obat karena terjadi penurunan dalam eliminasi zidovudin. [2,4]
Anemia Berat dan atau Neutropenia
Penderita dengan anemia yang signifikan (Hb < 7,5 g / dL atau penurunan > 25% dari baseline) dan atau neutropenia yang signifikan (Jumlah granulosit < 750 sel/µL atau penurunan > 50% dari baseline) memerlukan penghentian dosis sampai terjadi pemulihan sumsum tulang dan transfusi darah jika diperlukan. Jika setelah penghentian dosis terjadi pemulihan pada sumsum tulang, maka obat dapat dilanjutkan dan dibutuhkan terapi tambahan berupa epoetin alfa (eryhtropoietin) atau colony stimulating factor (CSF) sesuai dosis yang direkomendasikan. [2,4]