Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Pyrazinamide general_alomedika 2019-07-19T14:39:24+07:00 2019-07-19T14:39:24+07:00
Pyrazinamide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Pyrazinamide

Oleh :
dr. Catherine Ranatan
Share To Social Media:

Indikasi pyrazinamide adalah untuk pasien yang telah terdiagnosis tuberkulosis melalui pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan radiologi atau pemeriksaan dahak (pemeriksaan BTA). Pemberian dosis dari pyrazinamide berbeda tergantung usia dan klasifikasi penyakit tuberkulosis.

Dewasa

Pemberian dosis pyrazinamide pada orang dewasa berdasarkan berat badan pasien. PDPI merekomendasikan dosis pyrazinamide 20-30 mg/kg per hari.

Pada pemberian pyrazinamide yang rutin setiap hari, dosis dapat diberikan 25 mg/kg hari, sedangkan pada pemberian pyrazinamide secara intermiten (3 kali dalam seminggu) dapat diberikan 35 mg/kg per kali.

Pemberian dosis juga dapat dibagi berdasarkan berat badan:

  • <40 kg: 750 mg/hari
  • 40-60 kg: 1000 mg/hari
  • >60 kg: 1500 mg/hari. [1]

Rekomendasi WHO

Pada pasien tuberkulosis yang sensitif obat, WHO menyarankan penggunaan fixed drug combination (FDC) dibandingkan obat tunggal terpisah. Penggunaan harian lebih disarankan dibandingkan penggunaan 3 kali seminggu (intermiten). Regimen yang disarankan adalah 2RHZE/4HR.

Ada 2 sediaan FDC di Indonesia yaitu:

  • Kombinasi RHZE: rifampicin 150 mg, isoniazid 75 mg, pyrazinamide 400 mg, dan ethambutol 275 mg
  • Kombinasi rifampicin 75 mg, isoniazid 50 mg, dan pyrazinamide 150 mg [2]

Pada pasien tuberkulosis yang mengalami resistensi terhadap isoniazid tetapi masih sensitif terhadap rifampicin, dapat diberikan regimen rifampicin, etambutol, pyrazinamide levofloxacin selama 6 bulan. Pada pasien multidrug resistant TB (TB MDR), WHO memperbolehkan penggunaan pyrazinamide, namun pada regimen dengan durasi pemakaian lebih panjang. [10]

Anak-Anak

Pemberian dosis pyrazinamide pada anak juga berdasarkan berat badan pasien. WHO merekomendasikan pyrazinamide dengan dosis 30-40 mg/kgBB/hari dan dosis maksimal 2.000 mg/hari. [11]

Penggunaan Pada Pasien dengan Gagal Ginjal

Pasien dengan kondisis gagal ginjal berisiko mengalami akumulasi metabolit pyrazinamide yang dieliminasi ginjal. Selain itu risiko dari hiperurisemia akibat pyrazinamide juga meningkat. Oleh karena itu, dosis pyrazinamide diturunkan pada gagal ginjal dengan laju filtrasi glomerulus <10 ml/menit. Pada pasien dengan gangguan ginjal tidak disarankan untuk mengonsumsi pyrazinamide setiap hari, pyrazinamide dapat diberikan dengan dosis 25–35 mg/kg/dosis dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. [3,6]

Referensi

1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia. 2006.
2. WHO. Guidelines for treatment of drug-susceptible tuberculosis and patient care, 2017 Update. 2017.
3. Payam Nahid, Susan E. Dorman, Narges Alipanah, Pennan M. Barry, Jan L. Brozek, Adithya Cattamanchi, Lelia H. Chaisson, et al. Official American Thoracic Society/Centers for Disease Control and Prevention/Infectious Diseases Society of America Clinical Practice Guidelines: Treatment of Drug-Susceptible Tuberculosis, Clinical Infectious Diseases. 2016, 63 (7) : e147–e195.
6. M.A Arbex, M.C.L Varella, H.R. Siquira, F.A. F Mello. Antituberculosis drugs: drug interactions, adverse effects, and use in special situations. Part 1: first-line drugs. J. bras. Pneumol. 2010, 36 (5) : 626-640
10. WHO. WHO Consolidated guidelines on drug-resistant tuberculosis treatment. 2019. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/311389/9789241550529-eng.pdf?ua=1
11. WHO. Guidance for national tuberculosis programmes on the management of tuberculosis in children, second edition. Geneva: World Health Organization; 2014. http://www.who.int/tb/publications/childtb_guidelines/en/

Formulasi Pyrazinamide
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Profilaksis Tuberkulosis
    Profilaksis Tuberkulosis
  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
10 hari yang lalu
Pengobatan untuk pasien TB putus obat
Oleh: Anonymous
9 Balasan
Alo dok. Izin diskusi.Os laki-laki usia 60 th datang dg keluhan batuk disertai dg dahak +/- 1 bulan ini. Sesak(+), demam (-). Penurunan BB (-).Nafsu mkn...
dr. Hudiyati Agustini
20 hari yang lalu
Pemeriksaan IGRA dalam Diagnosis Tuberkulosis pada Penderita HIV - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Akurasi uji interferon gamma release assay (IGRA) untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis laten pada pasien HIV sering diragukan. Kenapa, ya?Hal...
dr. Desi Rahmawaty
22 Januari 2023
Tata laksana untuk pasien gagal pengobatan TB suspek MDR
Oleh: dr. Desi Rahmawaty
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya.Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pasien TB lini 1 pada bulan kelima sputum BTA masih positif sehingga dinyatakan gagal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.