Indikasi dan Dosis Pyrazinamide
Indikasi pyrazinamide adalah untuk pasien yang telah terdiagnosis tuberkulosis melalui pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan radiologi atau pemeriksaan dahak (pemeriksaan BTA). Pemberian dosis dari pyrazinamide berbeda tergantung usia dan klasifikasi penyakit tuberkulosis.
Dewasa
Pemberian dosis pyrazinamide pada orang dewasa berdasarkan berat badan pasien. PDPI merekomendasikan dosis pyrazinamide 20-30 mg/kg per hari.
Pada pemberian pyrazinamide yang rutin setiap hari, dosis dapat diberikan 25 mg/kg hari, sedangkan pada pemberian pyrazinamide secara intermiten (3 kali dalam seminggu) dapat diberikan 35 mg/kg per kali.
Pemberian dosis juga dapat dibagi berdasarkan berat badan:
- <40 kg: 750 mg/hari
- 40-60 kg: 1000 mg/hari
- >60 kg: 1500 mg/hari. [1]
Rekomendasi WHO
Pada pasien tuberkulosis yang sensitif obat, WHO menyarankan penggunaan fixed drug combination (FDC) dibandingkan obat tunggal terpisah. Penggunaan harian lebih disarankan dibandingkan penggunaan 3 kali seminggu (intermiten). Regimen yang disarankan adalah 2RHZE/4HR.
Ada 2 sediaan FDC di Indonesia yaitu:
- Kombinasi RHZE: rifampicin 150 mg, isoniazid 75 mg, pyrazinamide 400 mg, dan ethambutol 275 mg
- Kombinasi rifampicin 75 mg, isoniazid 50 mg, dan pyrazinamide 150 mg [2]
Pada pasien tuberkulosis yang mengalami resistensi terhadap isoniazid tetapi masih sensitif terhadap rifampicin, dapat diberikan regimen rifampicin, etambutol, pyrazinamide levofloxacin selama 6 bulan. Pada pasien multidrug resistant TB (TB MDR), WHO memperbolehkan penggunaan pyrazinamide, namun pada regimen dengan durasi pemakaian lebih panjang. [10]
Anak-Anak
Pemberian dosis pyrazinamide pada anak juga berdasarkan berat badan pasien. WHO merekomendasikan pyrazinamide dengan dosis 30-40 mg/kgBB/hari dan dosis maksimal 2.000 mg/hari. [11]
Penggunaan Pada Pasien dengan Gagal Ginjal
Pasien dengan kondisis gagal ginjal berisiko mengalami akumulasi metabolit pyrazinamide yang dieliminasi ginjal. Selain itu risiko dari hiperurisemia akibat pyrazinamide juga meningkat. Oleh karena itu, dosis pyrazinamide diturunkan pada gagal ginjal dengan laju filtrasi glomerulus <10 ml/menit. Pada pasien dengan gangguan ginjal tidak disarankan untuk mengonsumsi pyrazinamide setiap hari, pyrazinamide dapat diberikan dengan dosis 25–35 mg/kg/dosis dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. [3,6]