Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Pyrazinamide general_alomedika 2019-07-19T14:52:29+07:00 2019-07-19T14:52:29+07:00
Pyrazinamide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Pyrazinamide

Oleh :
dr. Catherine Ranatan
Share To Social Media:

Penggunaan pyrazinamide pada kehamilan dan ibu menyusui harus betul-betul mempertimbangkan rasio manfaat dan risiko. FDA memasukkan pyrazinamide dalam kategori kehamilan C.

Penggunaan pada Kehamilan

Menurut kategori FDA, pyrazinamide masuk dalam Kategori C. Studi pada binatang memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

TGA memasukkan pyrazinamide dalam Kategori B2. Artinya, obat diberikan pada wanita hamil dengan jumlah terbatas tanpa disertai dengan gangguan atau kecacatan pada janin yang disebabkan oleh efek langsung ataupun tidak langsung dari obat tersebut.

Penggunaan pyrazinamide pada kehamilan tidak direkomendasikan sebagai lini pertama tata laksana tuberkulosis di Amerika Serikat maupun Inggris. Pyrazinamide boleh digunakan dalam 2 bulan pertama terapi, sebagai adjuvan jika pasien dicurigai memiliki resistensi dengan antituberkulosis lain. [14,15]

Hingga saat ini belum ada cukup bukti ilmiah yang menunjukkan teratogenisitas maupun keamanan pyrazinamide. Namun, beberapa ahli mendukung penggunaan pyrazinamide pada kehamilan, karena terdapat studi yang menyatakan bahwa regimen obat antituberkulosis yang mengandung pyrazinamide memiliki angka konversi sputum, kepatuhan pasien, dan kejadian relaps yang lebih baik. [16] Pemilihan regimen tetap dikembalikan kepada kondisi masing-masing pasien, dan menimbang rasio dan manfaat.

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Pyrazinamide terbukti dapat disekresikan ke ASI dengan kadar yang rendah. Secara umum, pyrazinamide dianggap aman untuk ibu menyusui, terutama bila bayi sudah berusia di atas 2 bulan. Namun, tetap lakukan pemantauan terkait efek hepatotoksisitas pada bayi. [1,17]

Referensi

1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia. 2006.
14. CDC. TB treatment and pregnancy. 2016. https://www.cdc.gov/tb/topic/treatment/pregnancy.htm
15. Mahendru A, Gajjar K, Eddy J. Review diagnosis and management of TB treatment in pregnancy. TOG, 2010;12:163–171. DOI : 10.1576/toag.12.3.163.27598
16. Bothamley, G. (2001). Drug Treatment for Tuberculosis during Pregnancy. Drug Safety, 24(7), 553–565. doi:10.2165/00002018-200124070-00006
17. National Center for Biotechnology Information. Pyrazinamid. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501347/, 2006.

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Py...

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Peran IGRA dalam Mendiagnosa Tuberkulosis Laten
    Peran IGRA dalam Mendiagnosa Tuberkulosis Laten
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Claudia Anggi
12 Mei 2022
Hasil Uji Mantoux - Paru Ask the Expert
Oleh: dr. Claudia Anggi
1 Balasan
Dok ijin konsul anak usia 4 tahun dengan riwayat BB stagnant, disarankan uji Mantoux oleh SpA lalu setelah 3 hr hasilnya seperti ini. Apakah dapat...
Anonymous
12 Mei 2022
Pilihan terapi tuberkulosis pada pasien diabetes mellitus - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr.Wirya,Sp.P izin bertanya.saya pernah baca bahwa obat anti tuberkulosis seperti rifampisin bisa menyebabkan interaksi obat dengan obat hiperglikemik....
Anonymous
12 Mei 2022
Profilaksis TB untuk bayi yang terinfeksi HIV - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Wirya, Sp.PSaya mau bertanya dok. Bila bayi yang mengalami infeksi HIV mengalami paparan dengan orang yang diketahui TB, profilaksis apakah yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.