Farmakologi Pyrazinamide
Farmakologi pyrazinamide terkait mekanisme kerja obat belum diketahui pasti. Namun, obat ini diduga mampu menghambat sintesis asam lemak bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
Farmakodinamik
Farmakodinamik pasti dari pyrazinamide belum diketahui. Diduga pyrazinamide akan berdifusi ke dalam M. tuberculosis, dan dikonversikan menjadi bentuk aktifnya yaitu pyrazinoic acid (POA) oleh enzim pyrazinamidase. Pyrazinoic acid akan mengganggu transpor membran, menurunkan pH intraseluler, sehingga menyebabkan inaktivasi enzim yang diperlukan untuk sintesis asam lemak, yaitu fatty acid synthase I (FAS I). Hal ini menyebabkan kematian sel bakteri.
POA juga diketahui berikatan dengan protein ribosomal S1 (RpsA) dan menghambat trans-translasi. Hal ini diduga menyebabkan pyrazinamide mampu membunuh bakteri tuberkulosis yang dorman atau tidak bereplikasi. [5-8]
Farmakokinetik
Pyrazinamide diabsorpsi dengan baik melalui traktus gastrointestinal dan secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh. Obat ini dimetabolisme oleh hepar, dan diekskresikan oleh ginjal.
Absorpsi
Pyrazinamide dapat diserap dengan baik melalui traktus gastrointestinal. Setelah pemberian 500 mg per oral, konsentrasi puncak plasma pyrazinamide berkisar 9-12 ug/ml dan tercapai dalam 2 jam. Rerata konsentrasi plasma pyrazinamide adalah 7 ug/ml setelah 8 jam dan 2 ug/ml setelah 24 jam. Konsentrasi plasma setelah pemberian 20-25 mg/kg dilaporkan sebesar 3-50 ug/ml. Konsentrasi plasma metabolit aktif, pyrazinoic acid, lebih tinggi dibandingkan pyrazinamide, serta mencapai puncaknya dalam 4-8 jam setelah pemberian per oral. [4]
Distribusi
Pyrazinamide terdistribusi merata di seluruh jaringan dan cairan tubuh, termasuk hati, paru–paru dan cairan serebrospinal. Pyrazinamide dapat menembus sawar darah otak dan memiliki konsentrasi yang sama dengan plasma. Pada pasien dengan tuberkulosis meningitis, konsentrasi serum dan cairan serebrospinal dari pyrazinamide mencapai 52 ug/ml dan 39 ug/ml setelah konsumsi oral sebesar 41 mg/kg. Dalam 5 jam setelah dosis oral, konsentrasi pyrazinamide pada cairan serebrospinal dapat serupa dengan plasma. [4,6,9]
Metabolisme
Pyrazinamide dimetabolisme di hati, dimana pyrazinamide diubah menjadi bentuk aktif yaitu pyrazinoic acid. Kemudian diubah kembali menjadi produk ekskretorik utamanya, yaitu 5-hydroxypyrazinoic acid.
Waktu paruh pyrazinamide berkisar 9-10 jam pada pasien dengan fungsi ginjal dan hati yang normal. [4,6]
Eliminasi
Pyrazinamide akan diekskresi dalam bentuk 5-hydroxypyrazinoic acid. Sebanyak 70% dari obat yang dimetabolisme akan diekskresi melalui urin dalam 24 jam. [4,6]
Resistensi
Resistensi pyrazinamide dapat timbul bila terdapat mutasi gen pcnA yang diperlukan untuk konversi pyrazinamide menjadi bentuk aktifnya yaitu pyrazinoic acid (POA). [6]