Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Resusitasi Jantung Paru general_alomedika 2023-02-17T10:26:34+07:00 2023-02-17T10:26:34+07:00
Resusitasi Jantung Paru
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Resusitasi Jantung Paru

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Indikasi resusitasi jantung paru (RJP) dilakukan segera pada kondisi henti jantung, yaitu orang yang tidak sadar dengan nadi tidak teraba. Umumnya, aktivitas jantung berhenti akibat nonperfusing arrhythmia atau aritmia maligna.[1,2]

Jenis aritmia maligna termasuk fibrilasi ventrikel, pulseless ventricular tachycardia, pulseless electrical activity, asistole, dan pulseless bradycardia. RJP harus dimulai sebelum ritme jantung diketahui, karena RJP bagian dari tindakan bantuan hidup dasar (basic life saving / BLS).[1,2]

RJP dilakukan sebelum dan setelah defibrilasi. Studi menunjukkan bahwa penundaan RJP sebelum defibrilasi menyebabkan penurunan tingkat keberhasilan defibrilasi. Defibrilasi cukup efektif jika dilakukan sesegera mungkin pada pasien yang memiliki indikasi.[1,2]

Indikasi Berhenti Resusitasi Jantung Paru

Keputusan menghentikan RJP perlu mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain  kondisi pasien, dan penyebab henti jantung. Faktor lain adalah kondisi yang dapat mempengaruhi prognosis pasien, seperti waktu hingga mendapatkan RJP ataupun defibrilasi, penyakit komorbid, dan irama awal henti jantung.[2]

Faktor yang paling penting adalah durasi resusitasi. Semakin lama resusitasi dilakukan, kemungkinan pasien mengalami return of spontaneous circulation (ROSC) semakin kecil. Berdasarkan studi yang ada saat ini, upaya resusitasi yang berkepanjangan umumnya tidak berhasil, dan dapat dihentikan jika ROSC tidak tercapai setelah advanced cardiac life support (ACLS) selama 30 menit. Berbeda pada neonatus, penghentian RJP neonatus dapat dilakukan apabila tidak ada respon setelah 20 menit.[2]

Referensi

1. Bon CA. Cardiopulmonary Resuscitation (CPR). Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/1344081-overview#a1
2. Merchant RM, Topijan AA, Panchal AR, et al. Part 1: Executive Summary: 2020 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation. 2020; 142 (suppl 2): S337-S357

Pendahuluan Resusitasi Jantung Paru
Kontraindikasi Resusitasi Jantun...

Artikel Terkait

  • Kajian Etik dan Medikolegal dari Do Not Resuscitate
    Kajian Etik dan Medikolegal dari Do Not Resuscitate
  • Pedoman 2018 Resusitasi Jantung Paru: Peranan Obat Antiaritmia
    Pedoman 2018 Resusitasi Jantung Paru: Peranan Obat Antiaritmia
  • Sekilas Mengenai Henti Jantung Intraoperatif
    Sekilas Mengenai Henti Jantung Intraoperatif
  • RJP pada Pasien Suspek atau Terkonfirmasi COVID-19
    RJP pada Pasien Suspek atau Terkonfirmasi COVID-19
  • Terapi Hipotermia pada Pasien Henti Jantung dengan Irama Jantung Non-Shockable
    Terapi Hipotermia pada Pasien Henti Jantung dengan Irama Jantung Non-Shockable

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
10 September 2022
Semua pasien tidak sadar dengan nadi (-) apakah perlu di RJP?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Ijin tanya ts, jika kita mendapatkan px yg sudah tdk teraba nadinya, suara jantung dan paru tdk terdengar, namun pupil blum midriasis dan msih blum...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
13 Juli 2022
Apakah perlu RJP pada pasien Batuk darah disertai Hematemesis dengan henti jantung?
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Dear SpJPPasien 42 tahun dengan hematemesis dan onset sampai di klinik dari TKP sekitar 20 menit sampai di klinik dan di temukan Tekanan darah, nadi dan...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
12 Juli 2022
Paisen laki-laki usia 42 tahun dengan Hematemesis ec suspek GIT bleeding
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
2 Balasan
Pasien laki2 42 tahun yg dievakuasi dari lokasi kejadian setelah muntah darah dan sampai di klinik sekitar 20 menit. Pasien langsung di baringkan, pasang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.