Edukasi Pasien Resusitasi Jantung Paru
Sama halnya seperti sebelum melakukan prosedur medis lainnya, dokter harus terlebih dahulu memberikan edukasi kepada pasien mengenai prosedur resusitasi jantung paru (RJP) yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga.
Edukasi tentang resusitasi jantung paru sedikit berbeda dengan prosedur lainnya karena sifatnya yang merupakan bentuk antisipasi terhadap kejadian yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Hal yang seharusnya dijelaskan adalah tentang kemungkinan kondisi pasien yang membuatnya membutuhkan resusitasi jantung paru, tindakan yang dilakukan saat resusitasi, dan kemungkinan hasil akhir dan komplikasi yang dapat terjadi setelah melakukan prosedur tersebut.
Prosedur resusitasi jantung paru adalah sebuah tata laksana medis yang invasif yang tidak pernah dimaksudkan untuk diberikan pada dying patient yang berada dalam kondisi ireversibel (futile care). Untuk itu, edukasi terkait do not resuscitate (DNR) menjadi jalan untuk menyampaikan bahwa pasien tidak seharusnya mendapat prosedur RJP, baik itu karena pasien tidak menginginkannnya maupun karena kemungkinan berhasil yang sangat kecil.
Dokter juga harus berperan dalam mengajarkan prosedur resusitasi jantung paru pada masyarakat awam karena resusitasi jantung paru yang dilakukan dengan benar oleh masyarakat awam sambil menunggu datangnya tenaga medis sangat berperan terhadap mortalitas pasien.[15]