Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Manajemen Luka Akut irfan 2022-02-08T10:33:08+07:00 2022-02-08T10:33:08+07:00
Manajemen Luka Akut
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Manajemen Luka Akut

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Pedoman klinis pada manajemen luka akut diperlukan sebelum, selama, maupun setelah tindakan manajemen luka. 

Beberapa tindakan manajemen luka akut perlu dipertimbangkan sebelum, selama, dan setelah tindakan penutupan luka. 

  • Anamnesis dan pemeriksaan fisik diperlukan untuk menilai dan menentukan jenis tindakan manajemen luka (primary, secondary, or delayed primary closure) dan tipe penutupan luka[1,2]

  • Setiap luka perlu dilakukan irigasi sebelum dilakukan penutupan luka untuk mencegah terjadinya infeksi. Gunakan cairan normal saline atau air bersih untuk irigasi minimal 250 ml[8]
  • Penutupan anestesi lokal biasanya diberikan sebelum dilakukan penjahitan. Namun, pada beberapa kasus, anestesi dapat diberikan pada saat debridement untuk mengurangi rasa sakit pada saat irigasi dan debridemen luka[8]

  • Pada luka primer, standar terapi adalah hecting atau jahit kutis menggunakan benang. Namun, pada beberapa luka superfisial di daerah kepala dan ekstremitas dapat digunakan adhesive dan staples[8,13,14]

  • Pemilihan benang hecting disesuaikan dengan kedalaman luka. Pada luka superfisial dapat digunakan benang sintetik non-absorbable. Sedangkan, pada luka dalam, dapat dilakukan hecting double layer menggunakan benang absorbable untuk jahitan dalam dan non-absorbable untuk jahit kulit[8,13]

  • Antibiotik topikal biasanya tidak diperlukan pada sebagian besar kasus manajemen luka di unit gawat darurat, biasanya antibiotik diberikan pada beberapa kasus, seperti pada gigitan hewan/manusia, luka yang kotor, dan adanya tanda-tanda infeksi atau selulitis[16,17,19,20]

  • Selalu periksakan status imunisasi tetanus khususnya pada pasien dengan luka tusuk atau luka yang dalam. Pada kasus gigitan hewan, pemberian vaksin rabies disesuaikan sesuai dengan protokol rabies[16,17,18]

  • Follow up untuk melepas jahitan sebaiknya dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Biasanya, jahitan pada daerah wajah dan kulit kepala dilakukan lepas jahitan 5 hari setelah tindakan, sedangkan pada daerah batang tubuh dan ekstremitas 7-10 hari setelah tindakan[3,20] 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana

Referensi

1. Nagle SM, Waheed A, Wilbraham SC. Wound Assessment. [Updated 2021 Jul 29]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482198/
2. Lee N, Di Mascio L. Classification and management of acute wound and open fractures. volume 32, ISSUE 3, P134-138. 2014. Tersedia di: https://www.surgeryjournal.co.uk/article/S0263-9319(13)00282-2/pdf
3. Tsao S. Basic Wound Management. 2015. The Society for Academic Emergency Medicine (SAEM). Tersedia di: https://www.saem.org/about-saem/academies-interest-groups-affiliates2/cdem/for-students/online-education/m3-curriculum/group-emergency-department-procedures/basic-wound-management
8. Danks RR. Wound Closure Technique – Medscape. 2021. Tersedia: https://emedicine.medscape.com/article/1836438-overview#a3
13. Azmat CE, Council M. Wound Closure Techniques. [Updated 2021 Jul 27]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470598/
16. Baddour L, Harper M. Animal bites (dogs, cats, and other animals): Evaluation and management. Uptodate. 2021.
17. Ellis R., Ellis C. Dog and Cats Bites. Am Fam Physician. 2014 Aug 15;90(4):239-243.
19. Tong QJ, Hammer KD, Johnson EM, Zegarra M, Goto M, Lo TS. A systematic review and meta-analysis on the use of prophylactic topical antibiotics for the prevention of uncomplicated wound infections. Infect Drug Resist. 2018;11:417-425. Published 2018 Mar 16. doi:10.2147/IDR.S151293
20. Norman G, Dumville JC, Moore ZE, Tanner J, Christie J, Goto S. Antibiotics and antiseptics for pressure ulcers. Cochrane Database Syst Rev. 2016;4:CD011586.

Edukasi Pasien Manajemen Luka Akut

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
  • Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
    Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
    Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
11 Januari 2023
Pengganti H2O2 3% untuk membersihkan luka
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok.Dalan hal membersihkan luka dg susp Mikroorganisme anaerob. Jika tdk tersedia H202 3%, adakah penggantinya selain H2O2 3% ?
dr. Hudiyati Agustini
06 Desember 2022
Pinggir bibir sering pecah dan perih - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Risty SpDV, pasien dewasa muda mengeluh seringkali pinggir bibir pecah dan perih, hilang timbul, demam disangkal. Apakah termasuk angular chelitis?...
dr. Retma Rosela Nurkayanty
01 Desember 2022
Diagnosis keluhan lesi di hidung pada anak umur 8 tahun
Oleh: dr. Retma Rosela Nurkayanty
4 Balasan
Alodokter, izin berdiskusi Saya menemukan kasus adanya pasien anak berumur 8 tahun dengan keluhan adanya lesi di hidung sejak 1 minggu. Awalnya kecil di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.