Pedoman Klinis Manajemen Luka
- Manajemen luka menjadi hal yang penting ketika pasien datang ke IGD. Namun hal yang terpenting adalah manajemen kondisi hemodinamis pasien terutama pada pasien trauma. Kontrol pendarahan dan resusitasi menjadi fokus utama. Pendarahan harus segera dicari dan dikontrol secara tepat seperti dengan bebat tekan atau torniket.
- Manajemen luka tidak sebatas manajemen mekanis seperti debridemen atau jahit luka. Manajemen luka juga meliputi kontrol vaskular dan metabolik. Kontrol vaskular adalah usaha menghentikan pendarahan dan kontrol metabolik seperti mengatur gula darah terkontrol dan mempertahankan perfusi oksigen yang baik untuk penyembuhan luka yang baik.
- Ases luka-luka dengan risiko terkena tetanus. Walau secara tetanus secara klinis tak tampak ketika pasien datang, pemberian anti tetanus yang tempat dapat meminimalisir morbiditas dan mortalitas.
- Berikan antibiotik jika didapatkan luka terbuka dengan dosis dan waktu konsumsi yang rasional. Penggunaan tidak rasional antibiotik dapat meningkatkan angka resistensi.
- Monitor paska prosedural juga tidak kalah pentingnya baik ketika di fasilitas kesehatan atau setelah pasien di rumah. Edukasi pasien terkait perawatan luka dan nutrisi. Nutrisi yang baik akan membantu pertumbuhan jaringan baru. Nutrisi yang cukup juga membantu untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi.