Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Tetanus Toxoid general_alomedika 2021-09-08T12:20:52+07:00 2021-09-08T12:20:52+07:00
Tetanus Toxoid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Tetanus Toxoid

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Indikasi pemberian tetanus toksoid (TT) atau vaksin tetanus adalah sebagai imunisasi aktif terhadap tetanus dan profilaksis tetanus pada manajemen luka. Dosis imunisasi untuk semua kelompok usia adalah sama, yaitu sebesar 0,5 ml.[5,12]

Imunisasi

Beberapa sediaan vaksinasi tetanus yang tersedia di Indonesia, antara lain  :

  • DTaP: Dosis penuh diphtheria, tetanus toxoid, acellular pertussis
  • Tdap: Dosis penuh vaksin tetanus dengan dosis rendah diphtheria dan pertusis
  • Td atau dT: Dosis penuh tetanus toxoid dan dosis rendah diphtheria toxoid
  • DT: Dosis penuh tetanus dan diphtheria
  • TT: Tetanus toxoid monovalent

Bayi dan Anak <7 tahun

Dosis imunisasi untuk bayi dan anak berusia <7 tahun, termasuk dalam program imunisasi dasar dengan jadwal sebagai berikut:

Dosis pertama: kunjungan pertama saat bayi berusia minimal 6 minggu, diberikan vaksin kombinasi DTwP atau DTaP

Dosis kedua: kunjungan kedua minimal 4 minggu berikutnya, diberikan vaksin kombinasi DTwP atau DTaP

Dosis ketiga: kunjungan ketiga minimal 4 minggu setelah kunjungan kedua, diberikan vaksin kombinasi DTwP atau DTaP.

Dosis keempat (booster): diberikan pada usia 18 bulan, dengan jarak pemberian minimal >6 bulan dari dosis ketiga. Vaksin yang diberikan adalah Td atau Tdap.

Dosis kelima (booster): diberikan pada usia 5-7 tahun, dengan jarak pemberian minimal >1 tahun dari dosis keempat. Biasanya di Indonesia, diberikan pada saat program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kelas 1.

Dosis keenam (booster): diberikan pada usia 10-18 tahun, atau pada program BIAS kelas 5. Sediaan yang digunakan adalah Td atau Tdap. Booster selanjutnya diberikan setiap 10 tahun.

Vaksin DT tersedia untuk anak usia <7 tahun yang memiliki kontraindikasi terhadap komponen pertusis.[5,12,16]

Dewasa dan Anak >10 tahun

Vaksin pada orang dewasa menggunakan vaksin Td/ Tdap, yang merupakan vaksin DTP dengan reduksi antigen difteri dan pertusis. Tdap menggunakan komponen pertusis aseluler sehingga kurang reaktogenik. Dosis pemberiannya adalah:

  • Dosis pertama (T1): kunjungan pertama
  • Dosis kedua (T2): 4-8 minggu setelah T1
  • Dosis ketiga (T3): 6-14 bulan setelah T2
  • Dosis keempat: >1 tahun setelah vaksin dosis ketiga
  • Dosis kelima: >1 tahun setelah pemberian vaksin dosis keempat
  • Dosis booster: setiap 10 tahun setelah menyelesaikan dosis primer.[4,11]

Apabila TT diberikan lebih cepat sebagai bagian dari penanganan luka, maka dosis booster diberikan setiap 10 tahun setelah dosis terakhir. Remaja berusia 11-18 tahun dan dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi sebelumya diberikan 1 dosis Tdap.[4,11,13]

Maternal

Semua ibu hamil harus terproteksi dari tetanus. Imunisasi tetanus merupakan standar dari antenatal care (ANC). Pedoman pemberian tetanus toksoid pada ibu hamil diberikan sebagaimana terjadwal pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Pedoman Vaksinasi TT pada Perempuan Usia Subur dan Ibu Hamil.

Dosis TT atau Td Imunisasi Sebelumnya Tidak Diketahui Sudah Mendapatkan 3 Dosis DTaP/DTwP Estimasi Durasi Proteksi
1 Saat kontak pertama atau sedini mungkin selama kehamilan    
2 6-8 minggu setelah dosis 1    
3 6-12 bulan setelah dosis 2 atau saat kehamilan berikutnya    
4 ≥1 tahun setelah dosis 3 atau saat kehamilan berikutnya Pada kontak pertama atau sedini mungkin selama kehamilan Hingga 3 tahun
5 ≥ 1 tahun setelah dosis 4 atau saat kehamilan berikutnya 6-8 minggu, minimal 4 minggu Hingga 10 tahun
6   ≥1 tahun setelah dosis 5 atau pada kehamilan berikutnya  

Sumber: dr. Adrian Prasetio. Bersumber dari World Health Organization, 2017.[7]

Profilaksis Luka

Terlepas dari ada atau tidaknya riwayat vaksinasi tetanus dan difteri terdahulu, pemberian vaksinasi tetanus perlu dipertimbangkan pada pasien yang mengalami luka / cedera akut. Sebagai tambahan dalam pemberian vaksin Td atau Tdap, human tetanus immunoglobulin (HTIG) diberikan sebagai bagian dari manajemen luka pada pasien yang mengalami luka kronis derajat berat dan kotor. Adapun contoh dari lukanya adalah luka yang terkontaminasi oleh kotoran, feses, tanah, air liur; luka tusuk; luka tembak; luka bakar; luka remuk; atau frostbite.

Indikasi dan jadwal vaksinasi sebagai profilaksis dari manajemen luka tertera pada tabel 4.

Tabel 4. Rekomendasi Pemberian Tetanus Toksoid pada Manajemen Luka.

Jumlah dosis pemberian vaksinasi TT Luka ringan dan bersih Luka lainnya
DTaP, Tdap, atau Td HTIG DTaP, Tdap, atau Td HTIG
Tidak diketahui atau < 3 dosis Ya Tidak Ya Ya
≥ 3 dosis Tidak Tidak Tidak Tidak

Sumber: dr. Adrian Prasetio. Bersumber dari CDC.[10]

DTaP diberikan untuk anak <7 tahun. Tdap lebih direkomendasikan dibandingkan dengan Td untuk usia ≥11 tahun yang belum pernah mendapatkan imunisasi DTaP sebelumnya. Pada pasien berusia 7 tahun yang belum diimunisasi lengkap terhadap difteri, pertussis, atau tetanus harus mendapatkan 1 dosis Tdap untuk penanganan luka sekaligus imunisasi catch up.[9,10]

Luka lainnya yang dimaksud adalah luka yang rentan tetanus, antara lain adalah luka gigitan, luka penetrasi yang dalam, luka superfisial namun dengan kontaminasi (tanah, kotoran, debu), luka dengan kontaminasi benda asing (terutama serpihan kayu), luka dengan kerusakan vaskular (misalnya ulkus pada orang tua), luka yang dibiarkan selama lebih dari 6 jam sebelum desinfeksi, luka dengan kerusakan jaringan yang luas, dan luka terinfeksi.[9,10,14]

Pada pasien dengan luka ringan dan bersih, status imunisasi ≥3 dosis namun sudah >10 tahun sejak imunisasi TT terakhir, maka imunisasi DTaP, Tdap, atau Td diberikan sebanyak 1 dosis. Pada kasus luka lainnya dengan status imunisasi ≥3 dosis, namun sudah ≥5 tahun sejak imunisasi terakhir, maka maka imunisasi DTaP, Tdap, atau Td diberikan sebanyak 1 dosis.[9,10,14]

Referensi

4. International Peer Reviewed Chemical Safety Information. Tetanus vaccine. 2021. Available from: http://www.inchem.org/documents/pims/pharm/tetanvac.htm#SectionTitle:6.1%20Absorption%20by%20route%20of%20exposure
5. Vaksin Tetanus. Pusat Informasi Obat Nasional. Badan Pom. 2021. Available from: http://pionas.pom.go.id/obat/bio-tt
7. Roper MH, et al. Tetanus toxoid. Plotkin's Vaccines (Seventh Edition). Elsevier; 2018. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323357616000584
9. Havers FP, et al. Use of Tetanus Toxoid, Reduced Diphtheria Toxoid, and Acellular Pertussis Vaccines: Updated Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices — United States. Morbidity and Mortality Weekly Report. 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7367039/
10. Liang JL, et al. Prevention of Pertussis, Tetanus, and Diphtheria with Vaccines in the United States: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices. 2018. Available from: https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/67/rr/rr6702a1.htm#T6_down
11. Drugs.com. Tetanus Toxoid. 2021. Available from: https://www.drugs.com/dosage/tetanus-toxoid.html
12. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi IDAI 2020. 2021. Available from: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
13. Jackson ML, Yu O, Nelson JC, et al. Safety of repeated doses of tetanus toxoid, reduced diphtheria toxoid, and acellular pertussis vaccine in adults and adolescents. Pharmacoepidemiol Drug Saf. 2018;27(8):921-925. doi:10.1002/pds.4569. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6541919/
14. Ministry of Health. Tetanus. Immunisation Handbook. 2020. 2021. Available from: https://www.health.govt.nz/our-work/immunisation-handbook-2020/20-tetanus#19-3

Formulasi Tetanus Toxoid
Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 18:56
Domperidone untuk anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, obat antiemetik apa yang aman untuk anak usia 1tahun? Karna biasanya saya kasih domperidone tp ternyata setelah baca2 itu gak aman untuk...
dr.Marcella Arista
Kemarin, 15:34
Perbedaan efektivitas dari injeksi PPC vs L-Carnitine vs Deoxycholic Acid
Oleh: dr.Marcella Arista
1 Balasan
Alodok, ingin bertanya1. Apakah ada literatur yang membahas perbedaan efektivitas dari inject PPC vs L-Carnitine vs Deoxycholic? Sy sudah coba cari di...
dr.Resti Riyandina Mujiarto
Kemarin, 13:55
Efek samping jangka panjang jika overdosis maprotiline
Oleh: dr.Resti Riyandina Mujiarto
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien. Seorang wanita usia 21 thn, datang dengan keluhan meminum obat maprotiline (sandepril) 50 mg sekaligus 5 tablet secara...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.