Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Pneumonia Komuniti karyanti 2023-02-07T10:48:52+07:00 2023-02-07T10:48:52+07:00
Pneumonia Komuniti
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Patofisiologi Pneumonia Komuniti

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi pneumonia komuniti atau community-acquired pneumonia (CAP) terjadi karena respon imun host terhadap proliferasi mikroorganisme patogen pada tingkat alveoli. Mikroorganisme masuk ke saluran napas bagian bawah melalui beberapa cara, yaitu aspirasi dari orofaring, inhalasi droplet, penyebaran melalui pembuluh darah/hematogen, serta penyebaran dari pleura dan ruang mediastinum.[3,4]

Mekanisme Pertahanan Saluran Napas

Pada keadaan normal, saluran napas memiliki mekanisme pertahanan dari mikroorganisme dan benda asing. Mekanisme pertahanan normal ini ada untuk menyaring partikel besar dan mikroorganisme agar tidak mencapai saluran napas bawah.[4]

Mekanisme pertahanan ini meliputi bulu hidung dan konka, refleks muntah dan batuk untuk mencegah aspirasi, struktur trakeobronkial yang bercabang-cabang untuk menjebak mikroorganisme, dan sistem bersihan mukosiliar. Gangguan mekanisme pertahanan ini dapat mencetuskan terjadinya pneumonia.[4,7]

Selain itu, pada saluran napas terdapat flora normal yang menghalangi pertumbuhan bakteri dengan menstimulasi sistem imun dan maturasi sel-sel epitel saluran napas. Adanya infeksi virus, bakteri, maupun penggunaan antibiotik yang tidak pada tempatnya dapat mengganggu flora normal ini dan meningkatkan pertumbuhan bakteri tertentu dan meningkatkan reaksi inflamasi.[4]

Reaksi Inflamasi pada Pneumonia

Reaksi inflamasi pada pneumonia terjadi karena kapasitas makrofag alveolar atau sel langerhans untuk fagositosis atau membunuh mikroorganisme terlampaui. Hal ini bisa karena perubahan flora normal, infeksi yang virulensinya kuat, maupun aspirasi bahan tertentu. Reaksi inflamasi kemudian diinisiasi makrofag dengan tujuan memperkuat proses pertahanan tubuh.[4]

Reaksi inflamasi host mensekresi mediator proinflamasi dan menyebabkan timbulnya gejala klinis pneumonia, yang dimulai dari pelepasan interleukin (IL)-1 dan tumor necrosis factor (TNF) yang memicu terjadinya demam.[4,7]

Selanjutnya, produksi kemokin seperti IL-8 dan granulocyte colony-stimulating factor (GSF) merangsang pelepasan neutrofil dan memanggil leukosit lebih banyak menuju jaringan paru, dengan klinis produksi sputum, dispnea, hipoksemia, leukositosis, dan infiltrat pada rontgen toraks. Pada stadium hepatisasi merah, eritrosit ekstravasasi dari kapiler alveoli dan menyebabkan klinis hemoptisis.[3,4,7]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gold SP Tampubolon

Referensi

3. Regunath, H. and Oba, Y. Community-Acquired Pneumonia. StatPearls. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430749/
4. Wunderink, RG. Community-Acquired Pneumonia. Infectious Diseases. 2017: 251–257.e1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7149822/
7. Jain, V. Vashisht, R. and Yilmaz, G. et al. Pneumonia Pathology. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526116/

Pendahuluan Pneumonia Komuniti
Etiologi Pneumonia Komuniti

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
    Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
  • Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak
    Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.