Penatalaksanaan Gangguan Cemas Menyeluruh
Penatalaksanaan gangguan cemas menyeluruh bisa saja diperlukan sepanjang hidup. Biasanya pengobatan dilakukan selama 6-12 bulan untuk menghilangkan gejala pada pasien. Namun gangguan cemas menyeluruh dapat bermanifestasi menjadi penyakit kronis sehingga kadang membutuhkan pengobatan lebih lama. Kira kira 25% pasien mengalami kekambuhan dalam bulan pertama setelah dihentikan terapi dan 60-80% kambuh selama perjalanan tahun selanjutnya.[6]
Penatalaksanaan gangguan cemas menyuluruh biasanya dilakukan dengan rawat jalan. Indikasi rawat inap pada pasien gangguan cemas menyeluruh adalah bila disertai dengan depresi mayor yang memiliki keinginan bunuh diri, atau gangguan mental lain, dan berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Terapi gangguan cemas menyeluruh dapat dibagi menjadi dua yakni terapi farmakologis dan psikoterapi.
Medikamentosa
Pilihan medikamentosa yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan gangguan cemas menyeluruh adalah:
Benzodiazepin
Obat pilihan untuk mengatasi gangguan cemas menyeluruh adalah obat golongan benzodiazepin. Pemberian obat golongan benzodiazepin dilakukan secara bertahap dimulai dengan pemberian dosis terendah dinaikan secara berkala sesuai kebutuhan. Golongan benzodiazepin pilihan adalah obat kerja cepat waktu paruh menengah dengan dosis terbagi. Hal ini dilakukan untuk mencegah efek samping, ketergantungan dan efek putus obat. Lama pengobatan rata-rata 4-6 minggu dilanjutkan dengan masa penurunan dosis berkala selama 1-2 minggu.[1,2]
Cara kerja obat golongan benzodiazepin adalah bekerja pada reseptor GABA. Asam amino GABA adalah neurotransmitter inhibisi yang utama di otak. Ikatan antara GABA dengan reseptornya akan memasukkan ion klorida secara pasif ke dalam sel sehingga terjadi hiperpolarisasi neuron. Kondisi hiperpolarisasi ini akan menyebabkan penghambatan pelepasan transmisi neuronal.[1,2]
Beberapa golongan benzodiazepin yang dapat digunakan pada gangguan cemas menyeluruh adalah diazepam, clonazepam, alprazolam, lorazepam dan clobazam. Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan benzodiazepin adalah mengantuk, sakit kepala, ataksia, dan peningkatan nafsu makan.[1,2]
Buspiron
Buspiron efektif pada 60-80% penderita gangguan cemas menyeluruh. Buspiron efektif untuk memperbaiki gejala kognitif. Buspiron tidak terlalu efektif dalam memperbaiki gejala somatis. Obat ini tidak memiliki efek putus obat. Obat ini tidak bekerja cepat, efek obat baru mulai dirasakan setelah 2-3 minggu pengobatan. Pasien yang sebelumnya mendapat terapi benzodiazepin tidak memiliki efek pada pemberian buspiron. Pemberian benzodiazepin bersamaan dengan buspiron memberikan respon yang baik. Pemberian kombinasi terapi benzodiazepin dan buspiron diberikan selama 2-3 minggu pertama dilanjutkan dengan penurunan dosis berkala benzodiazepin saat buspiron sudah mulai menunjukkan efek terapi.[1,2]
SSRI (Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor)
Pemberian SSRI efektif terutama pada pasien gangguan cemas menyeluruh dengan gangguan depresi. Obat golongan SSRI yang menjadi pilihan adalah sertralin dan paroxetin dibanding fluoksetin. Pemberian fluoksetin dapat meningkatkan kecemasan sementara.[1,2]
Tatalaksana Non-farmakologi
Tatalaksana non-farmakologis memiliki peranan penting dalam penatalaksanaan gangguan cemas menyeluruh. Terapi yang dapat dilakukan adalah terapi kognitif-perilaku (cognitive behavioural therapy) dan terapi suportif.
Terapi Kognitif-Perilaku
Terapi kognitif-perilaku dilakukan dengan mengajak pasien secara langsung mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku, mengenali gejala somatik secara langsung. Teknik yang biasa dilakukan pada pendekatan perilaku adalah teknik relaksasi dan biofeedback. Selain itu, dapat juga dilakukan metode restrukturisasi, terapi relaksasi dan interoceptive. Tujuan terapi ini adalah membantu pasien memahami pemikirannya secara otomatis dan keyakinan yang salah sehingga terjadi respons emosional berlebihan seperti gangguan cemas menyeluruh. [8,9]
Terapi Suportif
Terapi suportif dilakukan dengan pasien diberikan penegasan kembali dan kenyamanan. Terapis juga mengajak pasien menggali potensi-potensi yang ada dan belum tampak dalam dirinya, didukung egonya agar dapat beradaptasi optimal dalam menjalankan fungsi sosial dan pekerjaannya.[1,2]
Psikoterapi Berorientasi Tilikan
Terapi ini dilakukan dengan mengajak pasien untuk mencapai penyingkapan konflik bawah sadar, menilik kekuatan egonya, relasi objek serta keutuhan self pasien. Dari pemahaman pasien akan konsep-konsep tersebut, terapis akan mampu memperkirakan sejauh mana dapat berubah menjadi pribadi yang lebih matur. Terapis juga dapat membantu pasien agak mampu beradaptasi dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.[1,2]