Prognosis Shigellosis
Prognosis shigellosis bergantung dari serotipe Shigella sp yang menginfeksi. Shigella sp juga dapat menyebabkan komplikasi intestinal dan ekstraintestinal.
Komplikasi
Komplikasi dari infeksi Shigella sp dapat dibedakan menjadi komplikasi intestinal dan ekstraintestinal.
Komplikasi Intestinal
Komplikasi intestinal lebih jarang terjadi. Contoh dari komplikasi intestinal adalah prolaps rektum, obstruksi saluran pencernaan, toksik megakolon, dan perforasi. Komplikasi ini lebih sering terjadi pada infeksi S dysentereiae tipe 1. [1,2,5]
Komplikasi Ekstraintestinal
Komplikasi ekstraintestinal yang paling sering ditemukan adalah kejang. Risiko kejang ini akan meningkat dengan adanya riwayat kejang demam pada anak dan adanya gangguan metabolik seperti hipoglikemia dan hiponatremia. [1,2].
Selain kejang, manifestasi pada sistem saraf pusat lainnya adalah ensefalopati atau sindrom Ekiri, tetapi lebih jarang ditemukan. [36] Infeksi Shigella sp dapat bersifat invasif dan menyebabkan inflamasi di berbagai sistem organ seperti meningitis, osteomyelitis, arthritis, abses pada limpa, dan vaginitis. [2]
Bakteremia atau sepsis saat terjadi infeksi Shigella sp jarang ditemukan pada individu yang sehat. Kondisi ini biasanya ditemukan pada pasien dengan defisiensi imun seperti pasien dengan HIV/AIDS. [37]
Komplikasi Pascainfeksi
Selain komplikasi diatas, shigellosis juga dapat menyebabkan komplikasi pascainfeksi. Malnutrisi dan diare persisten merupakan contoh komplikasi jangka panjang yang sering ditemukan, terutama pada kelompok ekonomi menengah ke bawah. [1]
Pada sistem hematologi, infeksi Shigella dapat menyebabkan reaksi leukemoid, yaitu terjadi peningkatan hitung jenis neutrofil menjadi diatas 50.000 per μL, dan sindrom hemolitik uremikum. [38] Inflamasi terus menerus pada saluran pencernaan akibat translokasi bakteri komensal di usus di antara tight junction yang rusak akan menyebabkan irritable bowel syndrome pasca infeksi. Hal ini dapat menghilang setelah 12 bulan, namun dapat juga lebih. [39,40]
Arthritis reaktif pasca shigellosis juga dapat ditemukan akibat reaksi imunologi yang tersisa pasca infeksi. Arthritis ini biasanya terjadi 1 – 4 minggu pasca infeksi. [1]
Prognosis
Prognosis shigellosis bergantung dari jenis spesies yang menginfeksi. Sebagian besar kasus shigellosis pada individu yang sehat memiliki prognosis yang baik dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 5 – 10 hari. Shigellosis akibat infeksi Shigella dysenteriae biasanya menimbulkan gejala yang lebih berat, sedangkan infeksi oleh Shigella boydii dan Shigella sonnei biasanya tidak menimbulkan gejala yang berat. [1,5]
Ada beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan prognosis yang lebih buruk, antara lain usia yang lebih muda (bayi) atau dewasa berusia > 50 tahun, frekuensi diare sebelum pasien berobat, keterlambatan pasien dibawa ke rumah sakit, tatalaksana yang inefektif, anak yang tidak diberikan ASI, kondisi malnutrisi, dan pasien yang mengalami dehidrasi, hipotermi atau hipertermi, hiponatremi, konvulsi, dan penurunan kesadaran saat kedatangan. [5,38]