Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Shigellosis general_alomedika 2020-01-09T10:57:07+07:00 2020-01-09T10:57:07+07:00
Shigellosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Shigellosis

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Patofisiologi shigellosis dimulai dari masuknya bakteri Shigella sp melalui saluran pencernaan dan berdiam di rektum. Di rektum, Shigella sp akan menginvasi dan bereplikasi sehingga menimbulkan manifestasi.

Invasi pada Saluran Cerna

Shigella sp akan masuk melalui mulut ke saluran pencernaan. Bakteri ini memiliki sistem proton-consumption yang membuatnya tahan terhadap peptida lambung. Selain itu Shigella sp juga dapat berkompetisi dengan flora normal yang ada di usus. Di rektum, Shigella sp akan menghasilkan mucinase sehingga dapat menginvasi lapisan mukosa pada saluran pencernaan. [4]

Shigella sp akan menginvasi lapisan epitelium terlebih dahulu melalui sel khusus di saluran pencernaan, yaitu sel M. Kontak inisial antara bakteri dengan sel akan menginduksi produksi faktor virulensi dari bakteri. Faktor virulensi ini akan berinteraksi dengan sitoskeleton sehingga terjadi endositosis. Setelah masuk ke dalam sel, bakteri akan melakukan transitosis dan membunuh makrofag yang berada di sekitar sel M. Setelah membunuh makofag, Shigella sp akan menginvasi sel endotel lainnya. [6-8]

Proses invasi dan terbunuhnya makrofag akan menginduksi reaksi inflamasi yang diperantarai oleh sitokin pro-inflamasi. Proses inflamasi ini akan menyebabkan kerusakan mukosa sehingga timbul manifestasi seperti demam, diare, dan nyeri perut. Shigella sp juga memiliki protein yang bersifat imunosupresif sehingga menurunkan reaksi inflamasi dan mengganggu fungsi sel T. Invasi bakteri ini baru dapat ditekan setelah kemunculan neutrofil, makrofag, dan sel dendritik pada tahap akhir inflamasi. [6-8]

Endotoksin

Selain proses invasif diatas, Shigella juga memproduksi endotoksin. Shigella flexneri tipe 2a memproduksi Shigella enterotoxin 1 (SHET1), Shigella dysenteriae memproduksi toksin Shiga, dan beberapa spesies Shigella lainnya memproduksi Shigella enterotoxin 2 (SHET2). [6-8]

Toksin ini berperan dalam menentukan keparahan penyakit karena bersifat sitotoksik, enterotoksik, dan neurotoksik. Toksin ini akan berikatan dengan reseptor di saluran pencernaan dan menghambat pengambilan elektrolit, glukosa, dan asam amino dari lumen. Selain itu toksin juga dapat berikatan dan menginaktivasi subunit ribosom 60s sehingga menghambat sintesis protein dan membuat kematian sel, kerusakan mikrovaskular, dan pendarahan. Toksin juga dapat menimbulkan demam dan nyeri perut. [1]

Referensi

1. Niyogi SK. Shigellosis. J Microbiol. 2005;43(2):133-43
4. Anderson M, Sansonetti PJ, Marteyn BS. Shigella diversity and changing landscape: insights for the twenty-frst century. Front Cell Infect Microbiol 2016; 6: 45
6. Phalipon A, Sansonetti PJ. Shigella's ways of manipulating the host intestinal innate and adaptive immune system: a tool box for survival?. Immunol Cell Biol. 2007;85(2):119-29
7. Ashida H, Ogawa M, Mimuro H, Kobayashi T, Sanada T, Sasakawa C. Shigella are versatile mucosal pathogens that circumvent the host innate immune system. Curr Opin Immunol. 2011;23(4):448-55
8. Marteyn B, Gazi A, Sansonetti P. Shigella: a model of virulence regulation in vivo. Gut Microbes. 2012;3(2):104-20

Pendahuluan Shigellosis
Etiologi Shigellosis

Artikel Terkait

  • Mekanisme Resistensi Terhadap Antibiotik Empiris Pada Infeksi Shigella spp
    Mekanisme Resistensi Terhadap Antibiotik Empiris Pada Infeksi Shigella spp
  • Morbiditas dan Mortalitas Infeksi Shigella pada Anak-Anak dengan Disentri Basiler di Negara Berkembang
    Morbiditas dan Mortalitas Infeksi Shigella pada Anak-Anak dengan Disentri Basiler di Negara Berkembang
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
19 Januari 2022
Ciprofloxacin dan Cotrimoxazole yang mana yang lebih direkomendasikan untuk disentri anak - Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
6 Balasan
Alo dr. Joko Kurniawan, M.Sc, Sp. A, izin bertanya dokter.Diantara ciprofloxacin dan cotrimoxazole yang manakah yang lebih direkomendasikan untuk tatalaksana...
Anonymous
06 Januari 2022
Pasien anak 1 tahun 6 bulan dengan disentri suspect shigellosis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apakah pilihan terapi antibiotik yang tepat pada pasien anak 1 tahun 6 bulan dengan disentri suspect shigellosis? Apakah dapat...
s6_paed_antibiotics_appendix5_dysentery (1).pdf

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.