Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Shigellosis general_alomedika 2024-02-22T10:36:41+07:00 2024-02-22T10:36:41+07:00
Shigellosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Penatalaksanaan Shigellosis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Penatalaksanaan shigellosis yang utama adalah pemberian antibiotik. Terapi cairan bisa diperlukan pada pasien yang mengalami dehidrasi.[1,6]

Terapi Antibiotik

Pada pasien dengan keadaan umum baik, gejala ringan, tanpa komplikasi, shigellosis umumnya dapat sembuh spontan dalam 2-7 hari hanya dengan cairan dan istirahat yang cukup. Namun, untuk kepentingan kesehatan publik, antibiotik tetap direkomendasikan pada pasien dengan pemeriksaan feses positif Shigella.

Pemberian antibiotik terbukti dapat mengurangi durasi gejala penyakit hingga 48 jam, menurunkan risiko komplikasi, dan mempercepat eliminasi Shigella dari feses (durasi faecal carriage menurun dari 4 minggu hingga 3 hari). Ini akan menurunkan risiko transmisi secara signifikan.[2,5,6]

Antibiotik diberikan terutama untuk pasien dengan gejala berat, membutuhkan rawat inap atau terjadi komplikasi, pasien immunocompromised, pasien lansia, dan anak malnutrisi. Antibiotik juga diperlukan pada pasien yang bekerja di fasilitas publik, terutama yang berhubungan dengan bahan pangan dan tenaga kesehatan.[5,6]

Pemilihan Antibiotik

Pemilihan antibiotik untuk terapi shigellosis menjadi tantangan tersendiri akibat adanya resistensi antibiotik yang bervariasi antar-daerah di seluruh dunia. Oleh karena itu, uji kepekaan antibiotik perlu dilakukan sebagai bagian dari tata laksana pasien yang dicurigai shigellosis.

Selama menunggu hasil uji kepekaan antibiotik, terapi empirik diberikan terlebih dahulu. Pasien dianjurkan untuk kembali ke dokter jika tidak ada perbaikan gejala setelah 48 jam minum antibiotik.[1,2,5]

Dewasa:

Pada pasien dewasa, selagi menunggu hasil uji kepekaan antibiotik, antibiotik diberikan berdasarkan kemungkinan resistensi regional dan demografi wilayah. Fluorokuinolon dapat diberikan pada pasien tanpa faktor risiko resistensi. Sementara itu, pada pasien risiko tinggi, termasuk wisatawan, pasien HIV, dan populasi lelaki seks dengan lelaki (LSL,  dapat diberikan sefalosporin generasi ketiga. Antibiotik dapat diganti sesuai hasil uji kepekaan antibiotik.[1,6]

Pilihan fluorokuinolon yang direkomendasikan yaitu:

  • Ciprofloxacin 15 mg/kg diberikan per oral 2 kali sehari dengan dosis maksimal 500 mg

  • Norfloxacin 10 mg/kg diberikan per oral 2 kali sehari dengan dosis maksimal 400 mg.

Terapi diberikan selama 3 hari.[1,6]

Pilihan sefalosporin generasi ketiga yang direkomendasikan yaitu ceftriaxone 50-100 mg/kg diinjeksikan secara intramuskuler sekali sehari selama 2-5 hari tergantung keparahan penyakit.[1,6]

Anak:

Pada anak-anak, dapat diberikan azithromycin jika tes kepekaan antibiotik belum diketahui. Azithromycin diberikan dengan dosis 6-20 mg/kg per oral sekali sehari selama 4 hari. Terapi alternatif lain yang dapat digunakan yaitu pivmecillinam 20 mg/kg per oral 4 kali sehari selama 5 hari.[1,6]

Antibiotik intravena diindikasikan untuk pasien anak dengan status immunocompromised, pasien anak yang tidak dapat minum obat oral, dan pasien anak dengan infeksi berat, yaitu pasien anak dengan gejala dan tanda bakteremia. Antibiotik intravena yang direkomendasikan yaitu ceftriaxone 50-100 mg/kg diinjeksikan secara intramuskuler sekali sehari selama 2-5 hari tergantung keparahan penyakit.[1,6]

Terapi Suportif dan Simptomatik

Terapi suportif dan simtomatik meliputi pemberian antipiretik, rehidrasi terhadap kehilangan cairan akibat diare, menjaga keseimbangan elektrolit, serta memberi asupan cairan dan diet rendah laktosa rendah residu hingga gejala membaik.

Obat antimotilitas seperti loperamide tidak direkomendasikan karena dapat memperburuk gejala, meningkatkan risiko dilatasi toksik di kolon, memperpanjang durasi infeksi dan meningkatkan proses shedding bakteri.[1,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Referensi

1. Aslam A, Okafor CN. Shigella, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2022, PMID: 29493962.
2. Centers For Disease Control And Prevention. Shigella-Shigellosis. 2023. https://www.cdc.gov/shigella/index.html
5. Ashraf HR. Shigellosis. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/182767-overview
6. Williams PCM, Berkley JA. Guidelines for the treatment of dysentery (shigellosis): a systematic review of the evidence. Paediatr Int Child Health. 2018 Nov;38(sup1):S50-S65. doi: 10.1080/20469047.2017.1409454. PMID: 29790845; PMCID: PMC6021764.

Diagnosis Shigellosis
Prognosis Shigellosis

Artikel Terkait

  • Mekanisme Resistensi Terhadap Antibiotik Empiris pada Infeksi Shigella Spp
    Mekanisme Resistensi Terhadap Antibiotik Empiris pada Infeksi Shigella Spp
  • Morbiditas dan Mortalitas Infeksi Shigella pada Anak-Anak dengan Disentri Basiler di Negara Berkembang
    Morbiditas dan Mortalitas Infeksi Shigella pada Anak-Anak dengan Disentri Basiler di Negara Berkembang
  • Intervensi untuk Meningkatkan Sanitasi Sebagai Pencegahan Diare
    Intervensi untuk Meningkatkan Sanitasi Sebagai Pencegahan Diare
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 19 Januari 2022, 22:12
Ciprofloxacin dan Cotrimoxazole yang mana yang lebih direkomendasikan untuk disentri anak - Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
6 Balasan
Alo dr. Joko Kurniawan, M.Sc, Sp. A, izin bertanya dokter.Diantara ciprofloxacin dan cotrimoxazole yang manakah yang lebih direkomendasikan untuk tatalaksana...
Anonymous
Dibalas 08 Januari 2022, 20:32
Pasien anak 1 tahun 6 bulan dengan disentri suspect shigellosis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apakah pilihan terapi antibiotik yang tepat pada pasien anak 1 tahun 6 bulan dengan disentri suspect shigellosis? Apakah dapat...
s6_paed_antibiotics_appendix5_dysentery (1).pdf

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.