Edukasi dan Promosi Kesehatan Gonorrhea
Edukasi dan promosi kesehatan untuk menghindari penyebaran infeksi gonorrhea, atau gonore atau gonorea, sangat penting untuk dilakukan. Pendidikan seksual sejak dini, pembahasan mengenai aktivitas seksual dan risiko yang dapat diderita, penggalakan hubungan seksual yang lebih aman, serta pendekatan dan edukasi pada populasi kunci merupakan edukasi dan promosi kesehatan yang harus dilakukan pada gonorrhea.
Upaya Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
Upaya dalam mengendalikan gonorrhea tergabung dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi menular seksual (IMS) yang memiliki tujuan untuk:
- Mengurangi morbiditas dan mortalitas yang berkaitan dengan IMS: infeksi menular seksual, dapat menimbulkan beban morbiditas bahkan mortalitas dipengaruhi oleh kurangnya edukasi, terutama pengetahuan kesehatan seksual, dan juga pengobatan yang terbatas, sehingga, memungkinkan terjadinya penyebaran penyakit lebih lanjut, akibat tidak mendapat pengobatan yang optimal
- Mencegah infeksi HIV: mencegah dan mengobati IMS, dapat membantu mengurangi risiko penularan HIV terutama melalui hubungan seks
- Mencegah komplikasi serius pada kaum perempuan: salah satu komplikasi yang paling dapat dicegah adalah infertilitas pada perempuan, mengingat bahwa IMS yang tidak ditangani akan dapat menyebabkan penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease, gangguan pada tuba falopii, serta kehamilan ektopik
- Mencegah efek kehamilan yang buruk
Mengobati dan mencegah IMS diharapkan dapat mencegah gangguan atau infeksi kongenital maupun perinatal pada neonatus
Pemerintah melalui kementerian kesehatan RI, melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan terhadap Infeksi Menular Seksual, termasuk gonorrhea, yakni dengan menyediakan layanan IMS pada fasilitas pelayanan kesehatan (faskes), mulai dari tingkat primer seperti puskesmas.
Upaya pencegahan dan perawatan IMS yang efektif dapat dicapai dengan melaksanakan Paket Kesehatan Masyarakat, yakni:
- Promosi perilaku seksual yang aman
- Memprogramkan peningkatan penggunaan kondom, yang meliputi berbagai aktivitas mulai dari promosi penggunaan kondom sampai melakukan perencanaan dan manajemen pendistribusian kondom
- Peningkatan perilaku upaya mencari pengobatan
- Pengintergrasian upaya pencegahan dan perawatan IMS ke dalam upaya pelayanan kesehatan dasar, upaya kesehatan reproduksi, klinik pribadi/swasta serta upaya kesehatan terkait lainnya
- Pelayanan khusus terhadap kelompok populasi berisiko tinggi, seperti misalnya para wanita dan pria penjaja seks, remaja, pengemudi truk jarak jauh, anggota militer termasuk anggota kepolisian, serta para narapidana
- Penatalaksanaan kasus IMS secara paripurna
- Deteksi dini terhadap infeksi yang bersifat simtomatik maupun asimtomatik
Edukasi
Edukasi dilakukan dengan memperhatikan komponen-komponen penting yang terkandung di dalamnya, yaitu:
- Identifikasi sindrom
- Edukasi pasien
- Pengobatan antibiotik terhadap sindrom
- Penyediaan kondom
- Konseling
- Pemberitahuan dan pengobatan pasangan seksual
Promosi Kesehatan
Pencegahan IMS seperti gonorrhea dapat dimulai dengan konseling dan pendekatan perilaku. Hal ini dapat mebantu sebagai pencegahan primer terhadap IMS dan juga menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Promosi kesehatan ini mencakup:
- Edukasi seksual yang komprehensif
- Konseling seks yang aman dan mengurangi risiko, promosi penggunaan kondom
- Intervensi pada populasi kunci seperti: pekerja seks, LSL, pengguna narkoba suntik,
- Edukasi serta konseling yang diberikan sesuai pada kebutuhan dewasa muda[3,7]