Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Gonorrhea karyanti 2022-06-30T10:50:54+07:00 2022-06-30T10:50:54+07:00
Gonorrhea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Patofisiologi Gonorrhea

Oleh :
dr. Erika Gracia
Share To Social Media:

Patofisiologi gonorrhea terjadi melalui adhesi bakteri Neisseria gonorrhoeae pada sel epitel, diikuti oleh invasi seluler lokal. Penularan bisa terjadi akibat kontak seksual maupun melalui jalan lahir saat proses persalinan.[1]

Mekanisme Adhesi Bakteri Gonorrhea

N. gonorrhoeae memiliki beberapa protein permukaan yang dapat menfasilitasi penempelan kuman pada host. Kuman menggunakan pili untuk memulai adhesi ke sel epitel. Pili yang menyerupai rambut ini menutupi semua permukaan bakteri dan memiliki kemampuan untuk memanjang dan memendek sehingga memungkinkan bakteri untuk menempel dari jarak jauh dan bergerak lebih dekat ke sel epitel. Pili juga memberikan motilitas dan perlindungan.

Protein permukaan lain yang terlibat dalam proses perlekatan seluler ini adalah protein terkait opasitas dan lipooligosakarida (LOS). LOS menempel pada sel sperma dan menyebabkan penularan dari pria ke pasangan seksual yang tidak terinfeksi.[1,3,5]

Invasi epitel serviks melibatkan sel bakteri yang berinteraksi dengan reseptor komplemen sel inang tipe 3 (CR3). Interaksi ini dapat terjadi akibat pengikatan pili ke CR3. Hal ini akan menginduksi proses penataan ulang yang luas dari aktin sel inang dan menghasilkan proyeksi berbentuk kerutan. Kerutan-kerutan ini memungkinkan gonokokus memasuki sel inang dalam vakuola besar yang dikenal sebagai makropinosom dan kemudian akan berkembang biak di dalam sel yang terinfeksi.

Selanjutnya N. gonorrhoeae menginduksi infeksi lokal pada lokasi anatomi inokulasinya yaitu uretra, serviks, faring, atau anus pada orang dewasa dan konjungtiva mata atau faring bayi baru lahir.[1,5]

Infeksi Gonokokus Diseminata

Gonokokus diklasifikasikan sebagai sensitif atau resisten serum berdasarkan sensitivitasnya terhadap aktivasi komplemen. Sebanyak 13% pasien yang mengalami infeksi diseminata mengalami defisiensi komplemen. Strain yang resisten terhadap serum berpotensi menyebabkan infeksi diseminata. Karakteristik antigenik dari protein permukaan masing-masing subtipe kuman penyebab gonorrhea berbeda-beda. Subtipe tertentu mampu menghindari respon imun dan memiliki kemungkinan lebih tinggi menyebabkan infeksi diseminata (sistemik).[6]

Infeksi gonokokus diseminata terjadi pada 1% kasus setelah infeksi genital. Bakteri yang menyebar ke darah dapat menginfeksi organ akhir lainnya, dengan temuan terbanyak pada kulit dan persendian. Pasien dengan infeksi diseminata dapat datang dengan gejala ruam, demam, artralgia, poliartritis migrasi, arthritis septik, tendonitis, tenosinovitis, endokarditis, atau meningitis.[7,8]

Perubahan pH vagina yang terjadi selama menstruasi, kehamilan, dan masa nifas membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk pertumbuhan organisme dan memberikan peningkatan akses ke aliran darah. Oleh karena itu kerentanan diseminata meningkat jika infeksi mukosa primer terjadi selama menstruasi atau kehamilan. Hampir 75% kasus diseminata terjadi pada wanita.[1]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Abi Noya

Referensi

1. Springer C, Salen P. Gonorrhea. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558903/
3. Unemo M, Seifert HS, Hook EW, Hawkes S, Ndowa F, Dillon JAR. Gonorrhoea. Nat Rev Dis Primer. 2019 Nov 21;5(1):1–23.
5. Quillin SJ, Seifert HS. Neisseria gonorrhoeae host adaptation and pathogenesis. Nat Rev Microbiol. 2018 Apr;16(4):226–40.
6. Newman CR, Joshi K, Brucks E, Ferreira JP. Disseminated Gonococcal Infection in an Immunosuppressed Patient. Am J Med. 2021 Feb 1;134(2):e123–4.
7. Crew PE, Abara WE, McCulley L, Waldron PE, Kirkcaldy RD, Weston EJ, et al. Disseminated Gonococcal Infections in Patients Receiving Eculizumab: A Case Series. Clin Infect Dis. 2019 Aug 1;69(4):596–600.
8. Merrick R, Pitt R, Enayat Q, Day M, Thorn L, Mohammed H, et al. National surveillance of disseminated gonococcal infection: preliminary findings from cross-sectional survey data in England, 2016–21. The Lancet. 2021 Nov 1;398:S65.

Pendahuluan Gonorrhea
Etiologi Gonorrhea

Artikel Terkait

  • Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
    Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
Diskusi Terkait
Anonymous
03 Desember 2022
Apakah mungkin terjadi infeksi gonorrhea dengan riwayat seks terakhir 1 tahun yang lalu?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, saya ada menemukan kasus, pasien pria dengan keluhan nyeri saat BAK, sdh sejak lama, namun 2 minggu belakangan semakin sakit, dan 3 hari terakhir...
Anonymous
19 November 2022
Dosis ceftriaxon untuk kasus GO
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, berapakah Dosis inj Ceftri utk kasus GO?Saya baca berdasarkan guideline WHO 250mg IM, sedangkan CDC merekomendasi 500mg IM single dose
Anonymous
05 September 2022
Pasien dengan gonore apakah pasangannya perlu diobati juga
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok. Izin bertanya pada kasus seorang suami yang terkena gonore dg riwayat gonta ganti pasangan sexual, apakah istri sah nya yang tidak punya keluhan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.