Penatalaksanaan Gonorrhea
Penatalaksanaan gonorrhea, nama lain gonore atau gonorea, dewasa ini tidak dapat dianggap enteng akibat pilihan regimen terapi yang semakin sempit. Hal ini diakibatkan oleh semakin meningkatnya tingkat resistensi kuman Neisseria gonorrhoeae terhadap antibiotik.
Regimen Pengobatan Antibiotik
Regimen pengobatan gonorrhea menggunakan regimen dual terapi sebagai berikut:
- Ceftriaxone 250mg, IM, dosis tunggal dan azithromycin 1g, PO, dosis tunggal
Atau alternatif pengobatan
Cefixime 400mg, PO, dosis tunggal dan doxycycline 2x100mg, PO, 7 hari atau cefixime 400 mg, PO, dosis tunggal dan kanamisin 2g, IM, dosis tunggal
Pada fasilitas layanan kesehatan primer seperti puskesmas, diberikan pilihan pengobatan kombipak, yang terdiri dari cefixime 400mg dan azithromycin 1g. Walau demikian, akibat peningkatan kasus gonorrhea multidrug-resistance secara persisten, saat ini pilihan utama regimen pengobatan yang direkomendasikan adalah pemberian obat seftriakson secara injeksi dan azitromisin per oral dosis tunggal.
Edukasi
Berikan edukasi untuk tidak berhubungan seksual hingga dinyatakan pulih oleh dokter, hindari hubungan seks berisiko, gunakan kondom sebagai pengaman, jalani pengobatan hingga benar-benar dibuktikan telah pulih melalui pemeriksaan profesional medis.
Sarankan untuk kontrol dalam waktu 5-7 hari untuk evaluasi ulang dan pastikan pasangan juga ikut diperiksa serta mendapatkan penanganan untuk menghindari ping-pong phenomenon.
Untuk menghindari reinfeksi, abstinensia disarankan minimal 7 hari pasca pengobatan dari dokter, berikan pula KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) untuk melakukan skrining HIV dan infeksi menular seksual lainnya, sebagai langkah preventif dan deteksi dini.[7-11]