Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Gigitan Manusia general_alomedika 2021-11-19T13:51:02+07:00 2021-11-19T13:51:02+07:00
Gigitan Manusia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Gigitan Manusia

Oleh :
dr. Bianda Dwida
Share To Social Media:

Diagnosis gigitan manusia sebetulnya mudah ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk mengevaluasi adanya fraktur atau infeksi, misalnya dengan rontgen atau pemeriksaan laboratorium darah. ditegakkan Pada anamnesis diketahui ada kontak antara gigi dengan kulit. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan adanya pola menyerupai gigi geligi, air liur, serta bisa disertai tanda peradangan.[1,2,4]

Anamnesis

Anamnesis penting dilakukan untuk menentukan etiologi dan mekanisme cedera. Tanyakan pada pasien mengenai situasi sebelum cedera terjadi. Luka gigitan manusia seringkali terjadi di bar atau lokasi yang menjual minuman keras. Luka gigitan manusia juga berhubungan dengan perilaku agresif, misalnya yang berkaitan dengan penyalahgunaan alkohol, kegiatan seksual kasar atau kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan kekerasan pada anak di bawah umur. Luka gigitan manusia juga dapat berhubungan dengan kecelakaan terkait olahraga, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, dan kelainan mental.

Tanyakan pula lokasi gigitan, adanya darah pada luka gigitan, penyakit penyerta pada kedua orang yang terlibat, serta waktu kejadian. Pasien juga bisa mengeluhkan demam, eritema lokal, memar, pembengkakan, teraba hangat pada kulit, atau adanya produksi nanah dari luka.

Anamnesis juga perlu menanyakan riwayat imunisasi tetanus, riwayat alergi, serta perlu mengevaluasi adanya kecenderungan perilaku kriminal. Luka gigitan pada anak kecil perlu dicurigai sebagai akibat kekerasan. Jarak normal canninus maksila orang dewasa adalah 2,5 hingga 4 cm. Luka gigitan manusia dengan jarak canninus melebihi 3 cm sangat mungkin dilakukan oleh orang dewasa. Jika dicurigai adanya tindak kekerasan pada anak atau dalam rumah tangga, dokter perlu mengambil foto dari luka gigitan dengan meletakkan penggaris di sebelah luka. Laporan ke pihak berwajib mungkin diperlukan.[2,5]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dan pengukuran jarak antar gigi taring perlu dilakukan pada pasien anak-anak. Jarak antar gigi taring di atas 3 cm biasanya merupakan gigi orang dewasa, sehingga perlu dicurigai adanya tindak kekerasan.[2,3,9]

Pemeriksaan kasus gigitan manusia sebaiknya sesegera mungkin dilakukan karena jejas gigitan (bite mark) bisa berubah seiring berjalannya waktu. Impresi jejas gigitan dapat menghilang dalam beberapa menit hingga 24 jam, tergantung kekuatan penekanan rahang pada kulit. Memar di sekitar jejas gigitan dapat timbul 4 jam setelah gigitan dan menghilang setelah 36 jam pasca gigitan.

Dalam 24 jam pertama, dokter atau dokter gigi perlu melakukan apusan pada jejas gigitan, pengambilan foto sesuai kaidah fotografi forensik, dan bila perlu mencetak bekas gigitan. Analisis jejas gigitan manusia (human bite mark analysis) atau odontologi forensik dilakukan untuk menentukan pelaku berdasarkan pola gigitan. Sedangkan, air liur yang tertinggal di bekas luka gigitan dapat dilakukan apusan untuk analisis DNA.[2,5]

Pemeriksaan luka gigitan manusia perlu dilakukan dengan teliti dan menyeluruh, terutama pada individu yang berada dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan yang keterangannya sulit diperoleh. Semua laserasi pada sendi metakarpofalangeal adalah clenched-fist injury sampai dibuktikan sebaliknya.[2]

Tanda-tanda luka terinfeksi pada gigitan manusia perlu diwaspadai, yaitu dengan pembengkakan, eritema, nyeri, dan adanya produksi cairan nanah. Pada kurang-lebih 20% kasus luka gigitan manusia, terdapat tanda limfadenitis atau limfangitis.[4]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding gigitan manusia adalah gigitan oleh mamalia lain, misalnya gigitan anjing dan gigitan kucing. Pada kasus gigitan anjing dan kucing, dapat terjadi infeksi capnocytophaga. Infeksi ditandai dengan munculnya lepuh dalam beberapa jam setelah tergigit, adanya tanda peradangan dan pus pada luka gigitan, demam, nyeri perut, diare, muntah, nyeri kepala, konfusi, dan nyeri otot atau tulang. Infeksi capnocytophaga dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, misalnya gangrene, gagal ginjal, sepsis, hingga kematian.[1,4,10]

Gigitan Anjing

Gigitan anjing dapat dibedakan dari gigitan manusia melalui anamnesis. Selain itu, impresi gigi atau jejas gigitan pasca gigitan anjing berbeda signifikan dari jejas gigitan manusia. Jejas gigitan anjing lebih kecil dibanding manusia, namun lebih besar daripada kucing, meskipun hal ini tergantung juga pada ukuran hewan yang menggigit. Luka akibat gigitan anjing juga umumnya lebih dalam karena ukuran caninus yang lebih panjang. Adapun tanda dan gejala keduanya bisa serupa, yaitu adanya nyeri, eritema, pembengkakan, dan memar.[1,5]

Gigitan Kucing

Gigitan kucing dapat dibedakan dari gigitan manusia melalui anamnesis. Selain itu, impresi gigi atau jejas gigitan pasca gigitan kucing berbeda signifikan dari jejas gigitan manusia. Jejas gigitan kucing jauh lebih kecil dibanding manusia maupun anjing.[1,5]

Pemeriksaan Penunjang

Luka gigitan manusia cukup mudah diidentifikasi melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, tetapi pada beberapa kasus diperlukan pemeriksaan penunjang. Sebagai contoh, luka gigitan manusia dapat menimbulkan fraktur atau infeksi yang perlu dievaluasi melalui rontgen atau pemeriksaan laboratorium darah.

Pencitraan

Rontgen dapat dilakukan jika dicurigai adanya fraktur, serta adanya benda asing atau udara pada sendi. Rontgen dipertimbangkan terutama bila pada anamnesis diketahui adanya gigi pelaku yang patah saat menggigit pasien. Pada luka kronis, rontgen dapat menunjukkan adanya osteomyelitis.

Pada clenched-fist injury, terdapat kemungkinan pasien mengalami fraktur caput metakarpal, sehingga perlu dilakukan rontgen dan konsultasi dokter bedah subspesialis tangan.[1]

Kultur Luka

Kultur luka tidak rutin dilakukan, karena selain biaya yang tinggi, mayoritas kultur luka gigitan manusia tidak menghasilkan informasi yang bermanfaat secara klinis. Pemeriksaan ini hanya dilakukan jika luka tidak membaik meski sudah diberikan terapi antibiotik empiris.[1]

Laboratorium

Gigitan manusia dapat menularkan berbagai penyakit, termasuk hepatitis B, hepatitis C, herpes simpleks (HSV), sifilis, tuberkulosis (TBC), tetanus, dan HIV. Pemeriksaan serologi untuk penyakit-penyakit tersebut dapat dipertimbangkan sesuai indikasi medis.[1,2,7,11]

Referensi

1. Barrett J. Human Bites. Medscape. 2021.
2. Maniscalco K, Edens MA. Human Bites. [Updated 2021 Jul 26]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430764/
3. Robsam SO, Ihechi EU, Olufemi WO. Human bite as a weapon of assault. Afr Health Sci 2018;18:79–89. https://doi.org/10.4314/ahs.v18i1.12.
4. Bula-Rudas FJ, Olcott JL. Human and Animal Bites. Pediatrics in Review 2018;39:490–500. https://doi.org/10.1542/pir.2017-0212.
5. Kristanto E. Analisis Jejas Gigitan pada Kasus Forensik Klinik. EG 2020;8. https://doi.org/10.35790/eg.8.1.2020.27094.
7. Jenkins GW, Isaac R, Mustafa S. Human bite injuries to the head and neck: current trends and management protocols in England and Wales. Oral Maxillofac Surg 2018;22:77–81. https://doi.org/10.1007/s10006-018-0670-5.
9. Kemp A, Maguire SA, Sibert J, Frost R, Adams C, Mann M. Can we identify abusive bites on children? Arch Dis Child 2006;91:951. https://doi.org/10.1136/adc.2006.095463.
10. Zajkowska J, Król M, Falkowski D, Syed N, Kamieńska A. Capnocytophaga canimorsus – an underestimated danger after dog or cat bite – review of literature. Przegl Epidemiol. 2016;70(2):289-295. PMID: 27837588.
11. Busse B. Wound Management in Urgent Care. Cham: Springer International Publishing; 2016. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-319-27428-7

Epidemiologi Gigitan Manusia
Penatalaksanaan Gigitan Manusia
Diskusi Terbaru
dr.Nur Alty Fitrianti
Hari ini, 11:35
Vaksin Booster kedua Covid19
Oleh: dr.Nur Alty Fitrianti
3 Balasan
Alo dokter. Mohon ijin bertanya. Untuk pemberian booster kedua vaksin Covid19 apakah Wajib berjarak 6 bulan dari booster pertama. Atau terdapat aturan...
dr. filologus siwabessy
Hari ini, 07:47
Cara melakukan sirkumsisi
Oleh: dr. filologus siwabessy
1 Balasan
Selamat pagi dok! Saya mau menanyakan tentang cara melakukan sirkumsisi yang baik. Apakah ada yang memiliki materinya? Terima kasih
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Hari ini, 06:15
Final Announcement BEU 2023
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Final Announcement !Taking chance is scary, but there is something that scarier than anything: missing out on something truly wonderfull because you were...
Final Announcement BEU 2023.pdf

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.