Patofisiologi Servisitis
Patofisiologi servisitis berupa peradangan pada serviks yang melibatkan leukosit dan produk darah lain seperti protein plasma.
Proses inflamasi atau peradangan merupakan bagian dari respons imun untuk melawan agen penyebab infeksi atau zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Proses ini melibatkan sel leukosit dan produk darah lain seperti protein plasma. Migrasi sel leukosit ke tempat inflamasi diikuti dengan vasodilatasi pembuluh darah serta peningkatan aliran darah.
Aktivasi proses inflamasi dimulai ketika reseptor yang berada di sel imun mendeteksi molekul patogen yang diikuti dengan produksi mediator inflamasi seperti sitokin Interferon (IFN)-tipe I. Setelah respon imun alamiah muncul, tubuh akan membentuk respon imun adaptif yang lebih spesifik dengan melibatkan sel limfosit T dan sel limfosit B. Berdasarkan jenis antigennya, limfosit T yang naif akan berubah menjadi sel limfosit T helper (Th)-1,2 dan 17 atau sel limfosit T sitotoksik. Sedangkan sel limfosit B akan membentuk antibodi yang dapat melawan patogen atau zat berbahaya tersebut.
Proses inflamasi akan mereda setelah patogen atau zat berbahaya hilang. Namun, bila stimulus menetap, proses inflamasi akan terjadi terus-menerus dan bersifat kronis.[3]