Edukasi dan Promosi Kesehatan Servisitis
Edukasi dan promosi kesehatan utama yang perlu disampaikan pada pasien servisitis adalah untuk mengobati pasangan seksual pasien untuk mencegah terjadinya infeksi berulang akibat efek pingpong.
Edukasi
Edukasi juga harus diberikan berupa penjelasan mengenai penyakit yang diderita serta anjuran untuk menghindari melakukan pengobatan sendiri tanpa pemeriksaan ke dokter. Pasien sebaiknya diberikan arahan mengenai perilaku seksual yang aman menggunakan prinsip ABC:
- A (abstinence): menghindari seks bebas atau hubungan seks di luar nikah
- B (be faithful): tidak berganti-ganti pasangan
- C (condom): jika tidak dapat menghindari poin A dan B, gunakan kondom
Anjurkan juga pasien untuk menjalani pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun sekali.[1,14]
Promosi Kesehatan
Skrining infeksi menular seksual dapat dilakukan pada populasi risiko tinggi seperti pada wanita pekerja seks komersial. Skrining dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan swab vagina secara berkala. Pada wanita yang sudah aktif seksual dan berusia di atas 21 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun.[15]
Infeksi menular seksual merupakan faktor risiko terjadinya infeksi HIV sehingga pasien yang menderita servisitis disarankan untuk melakukan pemeriksaan HIV. Infeksi menular seksual harus dilakukan secara tuntas untuk mengurangi risiko resistensi antibiotik dan pasangan seksual sebaiknya juga dilakukan pemeriksaan dan diberikan terapi.
Pasienย disarankan untuk menjaga kebersihan organ intim dan menghindari penggunaan cairan pembersih vagina. Pasien servisitis berulang disarankan untuk dirujuk ke spesialis ginekologi.[1,14]