Penatalaksanaan Plasenta Previa
Penatalaksanaan plasenta previa pada ibu yang datang dengan perdarahan pervaginam saat kehamilan belum aterm adalah untuk menjaga kehamilan selama mungkin agar harapan hidup bayi meningkat.
Plasenta previa dapat bergeser dan tidak menutupi jalan lahir secara spontan, sehingga tidak semua kasus membutuhkan sectio caesarea. [1]
Tatalaksana Umum
Pasien dengan perdarahan yang menunjukkan tanda syok diberikan infus cairan kristaloid dan urin output dipantau. Pada pasien dengan perdarahan yang berat, pilihan terbaik adalah dengan transfusi. Jika perdarahan banyak dan berlangsung lama, tindakan sectio caesarea dipersiapkan tanpa memperhitungkan usia kehamilan. Namun, jika perdarahan berkurang atau berhenti, dan janin hidup tetapi prematur, terapi ekspektatif lebih direkomendasikan. [15,16]
Tatalaksana Terapi Ekspektatif
Tatalaksana terapi ekspektatif dilakukan dengan tujuan memperpanjang kehamilan hingga maturitas paru janin tercapai. Terapi ekspektatif dapat dilakukan dengan syarat kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti dengan atau tanpa pengobatan tokolitik, belum ada tanda inpartu, dan janin masih hidup. [1]
Cervical Cerclage
Sebuah studi dengan jumlah subjek studi yang kecil menunjukkan bahwa cervical cerclage mampu memberikan luaran yang cukup baik pada pasien dengan plasenta previa. Studi ini menunjukkan bahwa cervical cerclage mampu memfasilitasi migrasi plasenta dan menurunkan kejadian perdarahan. [17]
Terminasi Kehamilan
Tidak semua plasenta previa membutuhkan sectio caesarea. Kemungkinan plasenta previa menetap menutupi jalan lahir pada kehamilan aterm akan meningkat pada plasenta previa komplit, jika ditemukan pada usia kehamilan lanjut, atau jika ada riwayat sectio caesarea. Alur tatalaksana plasenta previa menurut American Family Physician dapat dilihat pada algoritma di bawah. [1]