Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Plasenta Previa general_alomedika 2022-07-05T09:38:09+07:00 2022-07-05T09:38:09+07:00
Plasenta Previa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Plasenta Previa

Oleh :
dr. Diana Atmaja
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, plasenta previa pada kehamilan aterm diperkirakan terjadi pada 1 dari 200 kehamilan. Pada masa depan, insidensi ini dapat meningkat karena tingginya tindakan sectio caesarea, usia maternal yang lebih tua saat hamil, dan penggunaan assisted reproductive technology (ART).

Global

Secara global prevalensi plasenta previa pada trimester 3 kehamilan adalah 0,3–2%. Pada kehamilan aterm, perkiraan insidensi plasenta previa adalah 1 dari 200 kehamilan. Namun, angka ini dapat meningkat di masa depan, akibat tingginya frekuensi sectio caesarea (SC), peningkatan usia maternal saat hamil, dan penggunaan assisted reproductive technology (ART), misalnya bayi tabung.

Pada wanita di atas 35 tahun, insiden plasenta previa dilaporkan sebesar 2%, dan pada usia di atas 40 tahun sebesar 5%. Terdapat peningkatan 9 kali lipat lebih tinggi dibanding wanita dengan kisaran usia 20 tahun. Beberapa studi melaporkan plasenta previa lebih banyak ditemukan pada wanita ras Asia dan kulit hitam.[3,4,6]

Indonesia

Pada tahun 2018, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyatakan proporsi terjadinya plasenta previa di Indonesia adalah sebanyak 0,7%. DKI Jakarta merupakan provinsi yang memiliki proporsi plasenta previa paling tinggi, yaitu 1,9%.[15]

Mortalitas

Mortalitas ibu akibat plasenta previa bisa berhubungan dengan kejadian perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Kedua perdarahan ini dapat mengancam nyawa. Mortalitas pada neonatus biasa diakibatkan kelahiran preterm.[21,22]

Namun, seiring dengan membaiknya pelayanan obstetrik, tingkat mortalitas ibu menurun jauh. Center for Disease Control and Prevention (USA) melaporkan tingkat mortalitas akibat plasenta previa 0,03%. Selain karena perdarahan, kematian juga dapat disebabkan karena terjadinya disseminated intravascular coagulopathy.[3,16]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

3. Bakker R. Placenta previa. Medscape. 2018. Dapat diakses di https://emedicine.medscape.com/article/262063-overview#a3
4. Creasy RK, Resnik R, Iams J, Lockwood C, Moore T, Greene M. placenta previa, placenta accreta, abruptio placentae and vasa previa. Creasy and Resnik’s Maternal Fetal Medicine : Principles and Practice. Ed 7th . Saunders : Philadelphia, PA ; 2014. 732-742
6. Rosenberg T, Pariente G, Sergienko R, Wiznitzer A, Sheiner E. Critical analysis of risk factors and outcome of placenta previa. Archives of Gynecology and Obstetrics, 2010. 284(1): 47–51. doi:10.1007/s00404-010-1598-7
15. Silver RM. Abnormal placentation. Obstetrics & Gynecology. 2015; 126(3): 654-668
16. Oppenheimer L. Diagnosis and management of placenta previa. J Obstet Gynaecol Can. 2007; 29(3): 261-266
21. Fan D, Wu S, Liu L, et al. Prevalence of antepartum hemorrhage in women with placenta previa: a systematic review and meta-analysis. Sci Rep 2017; 7:40320.
22. Gibbins KJ, Einerson BD, Varner MW, Silver RM. Placenta previa and maternal hemorrhagic morbidity. J Matern Fetal Neonatal Med 2018; 31:494.

Etiologi Plasenta Previa
Diagnosis Plasenta Previa
Diskusi Terkait
Anonymous
03 Agustus 2022
Apakah pasien dengan plasenta previa bisa melahirkan secara pervaginam atau secara SC? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Shandy, Sp.OGBagaimanakah sebaiknya cara kita menentukan apakah pasien plasenta previa bisa melahirkan secara pervaginam atau secara SC? Terima kasih...
dr. Anggi Setiawan
28 Mei 2020
Perdarahan saat usia kehamilan kurang dari 20 minggu apakah dapat dipengaruhi dengan peletakan plasenta
Oleh: dr. Anggi Setiawan
1 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi mengenai perdarahan saat hamil. Sebenarnya berapa minggu batasan perdarahan saat hamil yang dikategorikan penyebabnya akibat...
dr. Nurul Falah
10 April 2019
Apa plasenta previa masih bisa bergeser?
Oleh: dr. Nurul Falah
28 Balasan
Maaf Dok, Saya ada dilema, cukup banyak user yang menanyakan cara supaya "plasenta previa" bisa bergeser dari jalan lahir, Saya bingung karena sepengetahuan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.